nurcahyo
New member
Kebanyakan Tidur Telentang, Kepala Bayi Rata?
Oleh suririnah
Kebanyakan tidur terlentang atau pada satu sisi saja akan menyebabkan kepala bayi rata.---adakah cara mengatasi kepala bayi rata ini? Apakah berbahaya?
Kebanyakan tidur terlentang atau pada satu sisi saja akan menyebabkan kepala bayi rata.---adakah cara mengatasi kepala bayi rata ini? Apakah berbahaya?
Kejadian kepala bayi rata karena kebanyakan tidur dengan posisi telentang semakin meningkat sejak 1990 karena adanya kasus SIDS atau kematian bayi mendadak yang banyak ditemukan karena pada bayi yang ditidurkan pada posisi tengkurap. Sehingga banyak orang tua yang menidurkan bayinya dengan posisi telentang untuk mengurangi kemungkinan SIDS ini.
Kepala bayi rata atau istilahnya “pe yang” atau gepeng atau apapun, adalah suatu kondisi yang terjadi karena pada saat bulan-bulan pertaa bayi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan posisi tidur telentang. Dan karena kepala bayi masih sangat lembut maka penekanan akan menyebabkan kepala bayi menjadi rata pada satu sisi secara temporer atau tidak menetap.
Jadi anda tidak perlu kuatir karena keadaan kepala bayi yang rata adalah MURNI fisik dan tidak menetap. Keadaan ini akan kembali ke normal dengan sendirinya suatu saat ketika bayi anda sudah mulai banyak bergerak, kepala sudah mulai kuat, mulai merangkak dll.
Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kepala rata adalah:
• Lebih sering meletakkan bayi pada posisi tengkurap atau perut. Yang sebaiknya dilakukan sewaktu dalam pengawasan.
• Secara bertahap rubahlah pandangan atau arah orientasi bayi anda ditempat tidur sehingga tidak berfokus pada satu arah saja. Misalnya bayi hanya selalu melihat ke arah kanan yang terdapat mainannya, maka cobalah untuk merubah pusat perhatiannya dengan meletakkan mainannnya berpindah arah sehingga bayi membalikan kepalanya ke sisi lainnya..
Jadi jangan kuatir, anda dapat mencoba tips diatas mudah-mudahan dapat membantu anda mengatasinya, dan ingat bahwa setelah kepala bayi kuat dan mulai banyak bergerak maka biasanya akan kembali normal.
? Dr.Suririnah-www.infoibu.com
Oleh suririnah
Kebanyakan tidur terlentang atau pada satu sisi saja akan menyebabkan kepala bayi rata.---adakah cara mengatasi kepala bayi rata ini? Apakah berbahaya?
Kebanyakan tidur terlentang atau pada satu sisi saja akan menyebabkan kepala bayi rata.---adakah cara mengatasi kepala bayi rata ini? Apakah berbahaya?
Kejadian kepala bayi rata karena kebanyakan tidur dengan posisi telentang semakin meningkat sejak 1990 karena adanya kasus SIDS atau kematian bayi mendadak yang banyak ditemukan karena pada bayi yang ditidurkan pada posisi tengkurap. Sehingga banyak orang tua yang menidurkan bayinya dengan posisi telentang untuk mengurangi kemungkinan SIDS ini.
Kepala bayi rata atau istilahnya “pe yang” atau gepeng atau apapun, adalah suatu kondisi yang terjadi karena pada saat bulan-bulan pertaa bayi lebih banyak menghabiskan waktunya dengan posisi tidur telentang. Dan karena kepala bayi masih sangat lembut maka penekanan akan menyebabkan kepala bayi menjadi rata pada satu sisi secara temporer atau tidak menetap.
Jadi anda tidak perlu kuatir karena keadaan kepala bayi yang rata adalah MURNI fisik dan tidak menetap. Keadaan ini akan kembali ke normal dengan sendirinya suatu saat ketika bayi anda sudah mulai banyak bergerak, kepala sudah mulai kuat, mulai merangkak dll.
Salah satu cara untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kepala rata adalah:
• Lebih sering meletakkan bayi pada posisi tengkurap atau perut. Yang sebaiknya dilakukan sewaktu dalam pengawasan.
• Secara bertahap rubahlah pandangan atau arah orientasi bayi anda ditempat tidur sehingga tidak berfokus pada satu arah saja. Misalnya bayi hanya selalu melihat ke arah kanan yang terdapat mainannya, maka cobalah untuk merubah pusat perhatiannya dengan meletakkan mainannnya berpindah arah sehingga bayi membalikan kepalanya ke sisi lainnya..
Jadi jangan kuatir, anda dapat mencoba tips diatas mudah-mudahan dapat membantu anda mengatasinya, dan ingat bahwa setelah kepala bayi kuat dan mulai banyak bergerak maka biasanya akan kembali normal.
? Dr.Suririnah-www.infoibu.com