spirit
Mod
sumber gambar: google
Seberapa jauhkah pengimplementasian "kebersamaan" dalam kehidupan kita sehari-hari. Waktu kita melihat ke masyarakat luas, akan kita lihat bahwa di sana sini banyak sekali hal-hal yang dilaksanakan secara bersama-sama. Contoh klasik yang biasa diajarkan sewaktu kita duduk di bangku sekolah dasar adalah kerja bakti/gotong royong.
Pengertian waktu itu, gotong royong merupakan kegiatan yang dilaksanakan oleh banyak orang dalam rangka menyelesaikan suatu masalah misalnya gotong royong membersihkan lingkungan, gotong royong membangun sarana umum. Bahkan kalau dicermati lebih mendalam, korupsi yang dilakukan oleh para pemegang kekuasaan di negeri ini pun menganut prinsip dasar gotong royong atau dalam bahasa agama secara bercanda bisa disebut "korupsi secara berjamaah".
Tak setiap kumpulan orang yang bersama-sama melakukan suaut kegiatan memiliki yang namanya kebersamaan. Lihat saja orang-orang yang berkumpul dalam suatu meja ****. Meski secara fisik mereka ini "bersama", tetapi secara kejiwaan hampir tak ada rasa kebersamaan di antara mereka karena masing-masing berusaha supaya menang dan hasilnya buat diri sendiri. Jadi, tak setiap yang bersama-sama bisa dikatakan memiliki semangat kebersamaan. Tak jarang sehabis selesai berjudi, terjadi baku hantam di antara mereka karena ada pihak yang tak puas dengan hasil yang dicapainya.
Lebih jauh lagi, bahkan ketika secara fisik tak berada dalam satu tempat pun tetapi mereka sama-sama menuju ke satu tujuan yang sama, maka justru inilah yang bisa disebut sebagai kebersamaan yang sesungguhnya.
Renungan untuk kita: dengan keberagaman agama d negeri ini, mampukah kita membangun kebersamaan tanpa melihat latar belakang keyakinan?
Last edited: