Laju perekonomian tanah air masih berkategori baik, meskipun melambat. Kondisi ini dipengaruhi oleh berbagai sektor, salah satunya sektor keuangan.
Mengutip dari Sosial Medianya Bank Indonesia, dalam hal ini BI memiliki tugas untuk terus menjaga stabilitas sistem keuangan. Diantaranya dengan melakukan pengaturan dan pangawasan makroprudensial.
Apabila pengawasan mikroprudensial berfokus kepada individu lembaga keuangan, pengawasan makroprudensial lebih mengarah kepada analisis sistem keuangan secara keseluruhan sebagai kumpulan dari individu lembaga keuangan.
Pengaturan dan pengawasan makroprudensial bertujuan mencegah dan mengurangi resiko sistemik, mendorong fungsi intermediasi yang seimbang dan berkualitas, serta meningkatkan efisiensi sistem keuangan dan akses keuangan.
Di tanah air ketika instabilitas sistem keuangan bersumber dari tekanan inflasi dan volatilitas nilai tukar rupiah, maka kebijakan makroprudensial yang diambil oleh BI akan mengarah kepada usaha untuk menuntaskan masalah tersebut. Misalnya, pengetatan moneter melalui penaikkan suku bunga acuan.
Dan hal ini akan berdampak pada kenaikan suku bunga acuan dan membuat perbankan harus menaikan suku bunga dan bisa berdampak pelemahan kredit terutama kredit konsumsi seperti perumahan dan kendaraan.
Sumber