Megha
New member
Kebohongan Produsen Pada Masyarakat dan Publik
Jika kita jeli dengan makanan yang kita makan & menemukan sebuah kejanggalan, bisa jadi anda adalah satu dari jutaan korban penipuan produsen-produsen nakal. Bukan hanya produk kosmetika, tetapi juga makanan. Sebenarnya saya ingin sekali memposting berita ini sejak lama, tapi saya baru saja sadar bahwa nggak semua orang Indonesia tau akan berita (menggemparkan) ini. Semoga ini bermanfaat bagi kita semua.
Kasus Ayam Tiren (Mati kemaren)
Kasus Pada Ayam tiren ini bisa dibilang adalah salah satu kasus yang mudah kita deteksi, karena secara fisik bisa kita bedakan secara bias. Ayam tiren ini jelas memiliki wujud yang kurang sedap dipandang, karena dia memiliki warna yang tak biasa kita jumpai pada ayam potong segar (berwarna lebih pucat & terkadang lebih gelap bahkan terlihat kebiru-biruan), Aromanya pun kurang sedap & sedikit menyengat dihidung. Ayam ini meskipun sudah dimasak tetap meninggalkan aroma yang tidak sedap seperti bangkai (minimal berbau) dan mudah basi.
Kasus Cincau Luntur
Nikmatnya cincau, bahkan jika kita mau lebih nikmat tinggalkan saja ia didalam lemari pendingin. Tapi Uupst saya menemukan sebuah kejanggalan besar, Cincau saya masih berwarna cerah bahkan hijau mentereng layaknya baru seperti pertama kali saya beli dari abangnya tempo hari. kok aneh ya?
Nah, mumpung dirumah punya pohon cincau.. aku sempet melakukan riset & perbandingan antara cincau yang saya buat dengan cincau yang saya beli dari si abang dalam satu wadah kaca, setelah dilihat ternyata cincau olahan saya memiliki struktur yang lebih lembut, kental, dan memiliki bulir-bulir udara (sakin kentelnya ampe gak bisa keluar). warnanya pun cantik, hijau legam beda sama cincau punya si abang yang warnanya ijo daun & ternyata meninggalkan bekas warna jika tertempel pada kain berwarna putih atau piring.
Cendol Cemong
cendol yang nyummi ini ternyata gampang banget dibedain, sukup dipegang atau ditaruh pada piring kemudian cincau ini dipindahkan maka akan maninggalkan jejak warna yang bukan main. kalau kena tangan, harus dicuci secara benar menggunakan air sabun. Wahai abang Cendol, pewarna macam mana yang kau gunakan pada jajanan Senyummi ini ?
Daging Sapi glonggongan
Bah.. ini gampang banget dibedainya, saat membeli daging biasanya si abang menggantungkan barang jajakannya sebagai barang pamer. Coba perhatikan seksama, adakah tetesan air berwarna merah darah yang meluncur dari daging tersebut? jika ya, pergi saja ketempat lain, Cz daging tersebutlah yang biasa saya & beberapa ibu-ibu se-Rt sebut dengan Sapi Kembung. Hhe . . bingung ya knapa saya menyebutnya kembung? Cz sebelum hewan ini disembelih secara paksa makhluk malang ini diminukan air sampe kembung, cara itu digunakan agar daging sapi tersebut menjadi besar karena ada kandungan air yang berlebih didalamnya. bayangkan, penyakit apa yang akan kita terima jika tetap mengkonsumsi daging tersebut?? Cz air yang diminumkan kesapi tersebut belum tentu bersih, dan pada saat penyimpanan daging sapi kembung ini tentu sembarangan. dengan kandungan air & pori-porinya yang membesar bisa jadi kuman-kuman bisa bebas berkembang biak didalamnya.
gak jarang para pedagang daging ini juga melakukan kecurangan dengan mencambur 50% daging babi dengan daging sapi asli, bagi mereka yang penting dagangan laris dengan modal miris.
Melihat Ciri Kualitas Daging Sapi Ciri-ciri Hidup Di glonggong Mati : Warna Merah mengkilat Merah pucat alias Coklat tua/hitam Kekenyalan Kenyal dan kesat Lembek Tidak kenyal Bau Khas daging sapi Khas daging sapi Busuk/anyir Rigor Mortis Aktif Aktif Tidak aktif Bidang Irisan Tidak rata, biasanya Daya Tahan Lama Sedang/Cepat, Bila Dimasak akan menyusut > 50 % dari ukuran sebelumnya, biasanya para pedanagng enggan menggantung barang dagangannya khawa tir konsumen curiga karena daging meneteskan air.
Sumber: Anton Apriyantono, Panduan Belanja dan Konsumsi Halal, Jakarta, Khairul Bayaan, 2003.
nah yang cemong-cemong ini ternyata ada juga di ikan kakap merah & kerang kupas.
Last edited: