[ame="http://www.youtube.com/watch?v=uk5-UOqw_Y8"]YouTube - [Sindo] Pernyataan SBY mengenai ledakan di JW Marriot & Ritz Carlton. 17/07/2009 - #1of3[/ame]
transkrip
Kejanggalan Dalam Statement SBY:
1. Pernyataan yg mengatakan berdasarkan intelijen ada kabar SBY bagaimana pun juga tidak boleh dilantik jadi presiden : kalau ada pihak yg tidak setuju SBY jadi presiden lagi siapa lagi kalau bukan kandidat capres lainnya. Artinya SBY secara tidak langsung menanamkan pemikiran ke masyarakat bahwa kandidat capres saingannya mempunyai rencana jahat terhadap dirinya. Ini adalah tuduhan yg sangat tendensius. Naif sekali kalau menganggap pernyataan tsb sifatnya umum bukan ditujukan untuk kandidat capres lain.
2. SBY dalam menanggapi teror bom lebih banyak berbicara tentang pilpres, sementara konteks keamanan bangsa nyaris tidak disinggung sama sekali. Malah yg ada, SBY berbicara mengenai ancaman keamanan thd dirinya. Dia lebih banyak berbicara tentang dirinya sendiri dibanding keamanan bangsa.
3. SBY menekankan data yg dia dapat adalah data intelijen, bukan rumor, bukan gossip, seolah2 data intelejen mempunyai kebenaran 100%. Padahal sebagai mantan menkopolkam, dia pasti tahu bahwa data intelejen memiliki tingkatan akurasi yg berbeda (A1 adalah yg paling tinggi kalau tidak salah). Dalam statement yg diberikan, tidak sedikit pun informasi mengenai tingkat akurasi data tsb. Apakah ini disengaja? kalau iya, apa motifnya?
4. Foto yg ditunjukan oleh SBY kemungkinan besar dilakukan menggunakan perangkat berkualitas dan dilakukan oleh fotografer berpengalaman. Hanya dari layar TV saja terlihat kualitas gambarnya sangat bagus, bagaikan diambil dari sebuah foto session (tinggal ganti orang yg pegang senjata dengan model, sudah jadi sebuah foto fashion yg berkualitas). Yg terlihat di TV, tidak ada terlihat motion blur, malah bokehnya(efek blur bagian background) sangat bagus, artinya pemotretan dilakukan dengan sangat leluasa. Kalau benar, berarti teroris sekarang sudah punya seksi dokumentasi yg mempunyai kapasitas fotografer profesional....atau mungkin anggota intelejen kita kemampuannya sudah sangat luar biasa (bisa2 amerika iri intelijen indonesia bisa mendapatkan foto berkualitas seperti itu dari agent2 intelijen)
5. SBY mengatakan itu adalah foto latihan menembak yg menggunakan foto dia sebagai sasaran tembaknya. Di foto ada yg menunjukan 1 orang memegang pistol, ada yg 2 orang. Dan berapa banyak lubang peluru yg ada di foto SBY yg dijadikan sasaran tembak itu? 1. apa ini artinya si teroris memiliki kemampuan menembak sedemikian buruknya, sampai2 cuma 1 peluru doank yg kena sasaran (cuma di pipi pula)? kalau anda diberi kesempatan untuk menembak orang yg anda benci, kira2 berapa tembakan yg akan anda lepaskan? 1 saja kah? Selain itu setahu saya latihan menembak dengan tujuan membunuh biasanya menggunakan pola 3 kali tembakan, sementara 1 tembakan di kepala biasanya dilakukan ketika latihan sniper. Apakah teroris sudah sedemikian hebatnya sehingga pistol dijadikan senjata sniper?
6. Foto yg memuat sasaran wajah SBY berlubang di bagian pipi dipotret secara close up, dengan kualitas yg sangat bagus. Komposisi fotonya pun seolah2 dengan sengaja dibuat untuk memperlihatkan lubang bekas peluru (wajah SBY di bagian kiri ter-crop). Sekali lagi, apa ini artinya teroris sudah membuat seksi dokumentasi yg sangat handal (niat bener bikin dokumentasinya)? ataukah agent intelijen kita sedemikian hebatnya sampai bisa mengambil foto bekas tembakannya secara close up?..
Kalo memang intelijen sudah demikian dalam mengetahui gerakan teroris tersebut beserta bukti dan motifnya, lalu knapa tidak dilakukan penangkapan sebelum teroris tsb beraksi / terjadi bom?
sangat konyol bila mrk tidak ditangkap. karena bukti2 sudah kuat serta membahayakan nyawa presiden dan orang banyak.
malah klo berita tersebut di blow up padahal teroris blm tertangkap justru membuat teroris tsb menjadi waspada dan mudah menghilangkan jejak.
apakah hal ini yg diharap pemerintah & intelijen?? tentu hal ini adalah tindakan yg sangat tidak rasional.
Sebaliknya jika pemerintah beralasan bhw bukti2 blm kuat sehingga para teroris tsb tidak ditangkap, brarti pemerintah telah mengabaikan asas praduga tak bersalah dengan merilis kepada umum bahwa para teroris tsb adalah pihak2 yg tidak puas dgn hasil pilpres. dengan demikian pemerintah dpt dituntut krn menyebar fitnah.
Meskipun para cawapres yg kalah di Indonesia merupakan mantan2 jenderal yg sudah terbiasa dgn operasi militer dan intelijen, Tp dalam kasus bom mega kuningan ini justru SBY melakukan blunder yg sangat fatal dgn langsung menuduh secara pasti bahwa pihak2 yg tidak suka SBY sbg pemenang pilpres (SBY bahkan mengatakan ada rencana teroris utk menduduki KPU) adalah aktornya hanya beberapa jam setelah pengeboman dgn menunjukkan bukti2 berupa foto2 latian para teroris tsb yg menjadikan SBY sbg targetnya.
Dan yg menjadi tanda tanya adalah kalau kata SBY yg menjadi target para teroris tsb adalah dirinya tp mengapa yg menjadi sasaran adalah masyarakat awam? Padahal klo memang mengincar presiden tentu sebenarnya mudah bagi teroris krn SBY sering mengadakan kunjungan ke berbagai tempat spt di pasar2, desa, sekolah, dll, dmn dia sering kontak langsung dgn masyarakat. Tentu gampang bagi teroris menaruh bom di tempat2 tsb, atau dengan cara lain spt misalnya sniper.
Kalaupun memang tidak bisa mengincar SBY krn misal penjagaannya sangat ketat maka bisa mengincar para pejabat pemerintahan yg lain spt menteri2 atau bahkan keluarga SBY. dgn demikian pesan politik dari tindakan terror tsb tercapai yakni memusuhi pemerintahan SBY dan mengancam SBY spy berhenti menjadi presiden (tidak dilanjutkan
)
Sebaliknya klo yg diserang adalah masyarakat awam yg bukan bagian dari pemerintah dan keluarga SBY, maka motif dari tindakan terror tsb menjadi tidak jelas jika dihubungkan dgn pernyataan SBY bahwa dirinyalah yg ditarget dan menuduh pelakunya adalah pihak2 yg tidak suka dgn hasil pilpres.
Tindakan blunder SBY ini sangat transparan sekali sehingga bukan hanya kalangan intelijen dan politikus yg mengkritik tudingannya. Bahkan media & masyarakatpun juga menilai tudingan SBY itu tendensius dan terburu2.
Akibatnya justru para cawapres yg menjadi sorotan masyarakat dan media krn ucapan SBY itu justru mendapat posisi menguntungkan krn mrk dgn mudah mengcounter ucapan SBY dan sebaliknya meminta rakyat utk tetap tenang.
Pidato menkopolkam pd jumat malam yg mengatakan bhw bom tsb motifnya bukan pada pilpres..lebih diartikan sbg menetralisir ucapan SBY pada pagi harinya.
Dan kemudian skrg isu pelaku bom tsb dialihkan pada jaringan teroris yg mengebom Bali..>%|
kalau JI yg melakukannya,seharusnya JI lebih senang kalau bom tsb meledak besoknya, pada saat MU sudah datang dan menginap, bahkan seharusnya JI lebih senang lagi kalau banyak pemain MU yg jadi korban toh?!,jadi saya pikir sekarang pelaku adalah sosok yg ingin mengacaukan Indonesia tapi tidak ingin membunuh pemain MU.
Justru sikap plin-plan pemerintah ini membuat ketidakpercayaan pada masyarakat dlm negeri dan international.
Apapun hasil penyelidikan aparat ttg pelaku bom tsb, opini masyarakat telah terbentuk bahwa serangan bom ini merupakan desain dari rezim yg berkuasa. Dan ini akan terungkap dgn jelas setelah SBY tidak lagi berkuasa ( spt ketika Suharto tumbang maka semua boroknya terbongkar..>:'().
transkrip
Kejanggalan Dalam Statement SBY:
1. Pernyataan yg mengatakan berdasarkan intelijen ada kabar SBY bagaimana pun juga tidak boleh dilantik jadi presiden : kalau ada pihak yg tidak setuju SBY jadi presiden lagi siapa lagi kalau bukan kandidat capres lainnya. Artinya SBY secara tidak langsung menanamkan pemikiran ke masyarakat bahwa kandidat capres saingannya mempunyai rencana jahat terhadap dirinya. Ini adalah tuduhan yg sangat tendensius. Naif sekali kalau menganggap pernyataan tsb sifatnya umum bukan ditujukan untuk kandidat capres lain.
2. SBY dalam menanggapi teror bom lebih banyak berbicara tentang pilpres, sementara konteks keamanan bangsa nyaris tidak disinggung sama sekali. Malah yg ada, SBY berbicara mengenai ancaman keamanan thd dirinya. Dia lebih banyak berbicara tentang dirinya sendiri dibanding keamanan bangsa.
3. SBY menekankan data yg dia dapat adalah data intelijen, bukan rumor, bukan gossip, seolah2 data intelejen mempunyai kebenaran 100%. Padahal sebagai mantan menkopolkam, dia pasti tahu bahwa data intelejen memiliki tingkatan akurasi yg berbeda (A1 adalah yg paling tinggi kalau tidak salah). Dalam statement yg diberikan, tidak sedikit pun informasi mengenai tingkat akurasi data tsb. Apakah ini disengaja? kalau iya, apa motifnya?
4. Foto yg ditunjukan oleh SBY kemungkinan besar dilakukan menggunakan perangkat berkualitas dan dilakukan oleh fotografer berpengalaman. Hanya dari layar TV saja terlihat kualitas gambarnya sangat bagus, bagaikan diambil dari sebuah foto session (tinggal ganti orang yg pegang senjata dengan model, sudah jadi sebuah foto fashion yg berkualitas). Yg terlihat di TV, tidak ada terlihat motion blur, malah bokehnya(efek blur bagian background) sangat bagus, artinya pemotretan dilakukan dengan sangat leluasa. Kalau benar, berarti teroris sekarang sudah punya seksi dokumentasi yg mempunyai kapasitas fotografer profesional....atau mungkin anggota intelejen kita kemampuannya sudah sangat luar biasa (bisa2 amerika iri intelijen indonesia bisa mendapatkan foto berkualitas seperti itu dari agent2 intelijen)
5. SBY mengatakan itu adalah foto latihan menembak yg menggunakan foto dia sebagai sasaran tembaknya. Di foto ada yg menunjukan 1 orang memegang pistol, ada yg 2 orang. Dan berapa banyak lubang peluru yg ada di foto SBY yg dijadikan sasaran tembak itu? 1. apa ini artinya si teroris memiliki kemampuan menembak sedemikian buruknya, sampai2 cuma 1 peluru doank yg kena sasaran (cuma di pipi pula)? kalau anda diberi kesempatan untuk menembak orang yg anda benci, kira2 berapa tembakan yg akan anda lepaskan? 1 saja kah? Selain itu setahu saya latihan menembak dengan tujuan membunuh biasanya menggunakan pola 3 kali tembakan, sementara 1 tembakan di kepala biasanya dilakukan ketika latihan sniper. Apakah teroris sudah sedemikian hebatnya sehingga pistol dijadikan senjata sniper?
6. Foto yg memuat sasaran wajah SBY berlubang di bagian pipi dipotret secara close up, dengan kualitas yg sangat bagus. Komposisi fotonya pun seolah2 dengan sengaja dibuat untuk memperlihatkan lubang bekas peluru (wajah SBY di bagian kiri ter-crop). Sekali lagi, apa ini artinya teroris sudah membuat seksi dokumentasi yg sangat handal (niat bener bikin dokumentasinya)? ataukah agent intelijen kita sedemikian hebatnya sampai bisa mengambil foto bekas tembakannya secara close up?..
Kalo memang intelijen sudah demikian dalam mengetahui gerakan teroris tersebut beserta bukti dan motifnya, lalu knapa tidak dilakukan penangkapan sebelum teroris tsb beraksi / terjadi bom?
sangat konyol bila mrk tidak ditangkap. karena bukti2 sudah kuat serta membahayakan nyawa presiden dan orang banyak.
malah klo berita tersebut di blow up padahal teroris blm tertangkap justru membuat teroris tsb menjadi waspada dan mudah menghilangkan jejak.
apakah hal ini yg diharap pemerintah & intelijen?? tentu hal ini adalah tindakan yg sangat tidak rasional.
Sebaliknya jika pemerintah beralasan bhw bukti2 blm kuat sehingga para teroris tsb tidak ditangkap, brarti pemerintah telah mengabaikan asas praduga tak bersalah dengan merilis kepada umum bahwa para teroris tsb adalah pihak2 yg tidak puas dgn hasil pilpres. dengan demikian pemerintah dpt dituntut krn menyebar fitnah.
Meskipun para cawapres yg kalah di Indonesia merupakan mantan2 jenderal yg sudah terbiasa dgn operasi militer dan intelijen, Tp dalam kasus bom mega kuningan ini justru SBY melakukan blunder yg sangat fatal dgn langsung menuduh secara pasti bahwa pihak2 yg tidak suka SBY sbg pemenang pilpres (SBY bahkan mengatakan ada rencana teroris utk menduduki KPU) adalah aktornya hanya beberapa jam setelah pengeboman dgn menunjukkan bukti2 berupa foto2 latian para teroris tsb yg menjadikan SBY sbg targetnya.
Dan yg menjadi tanda tanya adalah kalau kata SBY yg menjadi target para teroris tsb adalah dirinya tp mengapa yg menjadi sasaran adalah masyarakat awam? Padahal klo memang mengincar presiden tentu sebenarnya mudah bagi teroris krn SBY sering mengadakan kunjungan ke berbagai tempat spt di pasar2, desa, sekolah, dll, dmn dia sering kontak langsung dgn masyarakat. Tentu gampang bagi teroris menaruh bom di tempat2 tsb, atau dengan cara lain spt misalnya sniper.
Kalaupun memang tidak bisa mengincar SBY krn misal penjagaannya sangat ketat maka bisa mengincar para pejabat pemerintahan yg lain spt menteri2 atau bahkan keluarga SBY. dgn demikian pesan politik dari tindakan terror tsb tercapai yakni memusuhi pemerintahan SBY dan mengancam SBY spy berhenti menjadi presiden (tidak dilanjutkan
)Sebaliknya klo yg diserang adalah masyarakat awam yg bukan bagian dari pemerintah dan keluarga SBY, maka motif dari tindakan terror tsb menjadi tidak jelas jika dihubungkan dgn pernyataan SBY bahwa dirinyalah yg ditarget dan menuduh pelakunya adalah pihak2 yg tidak suka dgn hasil pilpres.
Tindakan blunder SBY ini sangat transparan sekali sehingga bukan hanya kalangan intelijen dan politikus yg mengkritik tudingannya. Bahkan media & masyarakatpun juga menilai tudingan SBY itu tendensius dan terburu2.
Akibatnya justru para cawapres yg menjadi sorotan masyarakat dan media krn ucapan SBY itu justru mendapat posisi menguntungkan krn mrk dgn mudah mengcounter ucapan SBY dan sebaliknya meminta rakyat utk tetap tenang.
Pidato menkopolkam pd jumat malam yg mengatakan bhw bom tsb motifnya bukan pada pilpres..lebih diartikan sbg menetralisir ucapan SBY pada pagi harinya.
Dan kemudian skrg isu pelaku bom tsb dialihkan pada jaringan teroris yg mengebom Bali..>%|
kalau JI yg melakukannya,seharusnya JI lebih senang kalau bom tsb meledak besoknya, pada saat MU sudah datang dan menginap, bahkan seharusnya JI lebih senang lagi kalau banyak pemain MU yg jadi korban toh?!,jadi saya pikir sekarang pelaku adalah sosok yg ingin mengacaukan Indonesia tapi tidak ingin membunuh pemain MU.
Justru sikap plin-plan pemerintah ini membuat ketidakpercayaan pada masyarakat dlm negeri dan international.
Apapun hasil penyelidikan aparat ttg pelaku bom tsb, opini masyarakat telah terbentuk bahwa serangan bom ini merupakan desain dari rezim yg berkuasa. Dan ini akan terungkap dgn jelas setelah SBY tidak lagi berkuasa ( spt ketika Suharto tumbang maka semua boroknya terbongkar..>:'().
Last edited:
