Kekhawatiran Investor Tekan Bursa di Asia

uRaN

New member
Kekhawatiran Investor Tekan Bursa di Asia​



Pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih terus berlanjut. Pada perdagangan Jumat (21/1) IHSG jatuh 74,575 poin (2,16persen) ke level 3.379,54.

Investor asing kembali melanjutkan aksi jual yang menyebabkan indeks kembali terkoreksi tajam. Hal ini pun berdampak pada melemahnya nilai tukr rupiah terhadap dolar AS,
yang ditutup melemah di posisi Rp 9.075 per dolar AS. Nilainya melemah dibandingkan penutupan Kamis (20/1) di posisi Rp 9.0 50 per dolar AS.

Gubernur Bank Indonesia (BI), Darmin Nasution, berpendapat tekanan terhadap pasar saham tidak hanya dialami IHSG, tetapi juga bursa di kawasan Asia. Dia menyebut pasar saham Cina justru mengalami koreksi paling besar secara regional.

“Tidak usah khawatir. Ini namanya sedang jenuh, kekhawatiran terhadap inflasi dan ada gelembung di negara tertentu. Saya kira dalam waktu tidak lama akan ada langkah antisipasi,” katanya seusai pelantikan pejabat Kemenkeu, Jumat (21/1).

Darmin melihat, upaya pemenintah mengendalikan inflasi sudah cukup serius. Misalnya, melakukan impor beras untuk memastikan stok dalam negeri terjaga. Untuk itu, bank sentral melihat penlunya menunggu sampai awal Februari sebelum mengambil sikap.

“Tunggulah. Saya belum mau bicara spesifik. Kita mengambil langkah-langkah itu pada dasarnya selalu dalam rapat dewan gubernur bulanan. Itu akan berlangsung tanggal 4 Febnuari. Tunggu saja masa bicara,” katanya.

Menteri Keuangan Agus Martowardojo mengatakan, pemerintah sudah mengantisipasi tekanan inflasi dengan menangani risiko pangan, bencana alam, dan risiko lain terhadap inflasi. Dia menyatakan, pemermntah sudah melakukan kegiatan dengan fokus tinggi untuk antisipasi.

“Terkait bagaimana stabilisasi pangan dapat lebih baik, kebijakan pemenintah lebih cepat dan itu semua kita lakukan,” katanya. Termasuk, membebaskan bea masuk 57 produk pangan pokok.

Pada perdagangan kemarin (27/1), Indeks LQ 45 terkoreksi 15,481 poin (2,56 persen) ke level 590,24. Asing melepas saham-saham unggulan di sektor pertambangan, perbankan, dan konsumer. Akibatnya, terjadi koreksi pada saham-saham tersebut. Investor asing tercatat melakukan penjualan saham bersih (foreign nett sell) sebanyak Rp 1,03 tniliun di seluruh pasar.

Indeks di Asia lainnya yang tencatat mengalami pelemahan pada penutupan pekan ini, yakni Indeks Hang Song turun 126,84 poin (0,53 persen) ke level 23.876,86. Indeks Nikkei 225 jatuh 162,79 poin (1,56 persen) ke level 10.274,52, serta Indeks Straits Times melemah 20,48 poin (0,64 persen) ke level 3. 185, 00. (Rep/Shally Pristine)
 
Back
Top