bla_bla_bla
New member
Gangguan seksual tak hanya masalah ejakulasi atau orgasme dini saja, masih banyak masalah lainnya yang dapat mengganggu kegiatan seksual pria. Dari gangguan yang ringan dan dapat ditangani sendiri, hingga gangguan seks yang membutuhkan perawatan medis dalam penanganannya.
Berikut beberapa jenis gangguan seksual pada pria lainnya, termasuk cara mengatasinya:
1. Ejakulasi retrograde
Kelainan: Anda mengalami orgasme, tapi cairan semen yang dihasilkan sangat sedikit, bahkan kadang tak ada. Keadaan ini terjadi akibat otot sphincer di kandung kemih tidak berfungsi dengan baik. Ini menyebabkan cairan semen tidak keluar, tapi malah masuk ke dalam.
Penyebab: Penggunaan obat-obatan antidepresan dan antipsikotik bisa menjadi biang keladinya, begitu juga adanya komplikasi penyakit diabetes atau prosedur operasi yang mengganggu fungsi uretra dan prostat.
Penanganan: Gangguan ini tak membutuhkan penanganan medis, kecuali bila ada masalah fertilitas, di mana dokter akan menyarankan penanganan dengan Pseudoephedrine untuk mengatasinya. Meski efektif namun penanganan ini memiliki efek samping, yaitu terjadinya disfungsi ereksi. Sehingga sebagian besar penderita akan menolaknya.
2. Seksomnia
Kelainan: Anda melakukan seks saat tertidur dan melakukan kegiatan seks tanpa menyadarinya sama sekali. Meski tindakan ini hanya terjadi di sekitar kamar tidur saja. Tapi ada juga yang berjalan dalam tidur (sleep walking) ke rumah kekasihnya, dan melakukan seks liar tanpa ia sadari saat terbangun di pagi hari.
Penyebab: Seksomnia ini juga dikenal sebagai "arousal parasomnia," yaitu gangguan tidur dan penderitanya umumnya memiliki gangguan sleepwalking. Gangguan ini disebabkan oleh adanya miskomunikasi antara tubuh dan pikiran selama tahap keempat dan kelima ketika tidur dalam kondisi Repeat Eye Movement (REM).
Penanganan: Gangguan ini termasuk yang mudah diatasi. Setelah mendapatkan diagnosis dari psikiater, penderita akan diberikan resep obat tidur, seperti Valium. Obat ini akan mencegah aktivitas fisik selama fase tidur lelap, sehingga tubuh tidak akan bergerak sendiri tanpa disadari si penderita.
3. Gangguan Orgasme Pria
Kelainan: Anda mengalami tahap kegairahan dan getaran normal saat melakukan seks, tapi tak bisa mencapai orgasme, meski telah berkali-kali distimulasi.
Penyebab: Gangguan orgasme pada pria dapat disebabkan oleh banyak faktor. Dari masalah psikologi, stress, perasaan gugup dan perasaan alamiah lainnya. Tapi gangguan ini pun bisa akibat konsumsi obat-obatan, seperti antidepresan. Bisa juga merupakan efek samping setelah melakukan operasi, misalnya setelah mengalami operasi prostatectomy.
Penanganan: Konsultasi dapat menyembuhkan gangguan ini, bila faktor pencetusnya psikologis. Tapi bila terjadi komplikasi medis, masalah akan dapat dihindarkan dengan mengganti jenis obat atau melakukan pengobatan baru.
4. Phimosis
Kelainan: Kulit kulup atau kulit ujung penis sangat sulit dan tak bisa tertarik saat ereksi.
Penyebab: Ini jenis gangguan seksual paling aneh yang bisa disebabkan oleh kondisi kulit tertentu yang mempengaruhi penis, misalnya balanitis xerotica obliterans. Gejala ini juga bisa akibat adanya beberapa infeksi atau komplikasi penyakit diabetes.
Penanganan: Gangguan ini perlu ditangani, tapi kadang dapat diselesaikan dengan melakukan masturbasi atau stretching manual dan sejenisnya. Dalam kasus tertentu, krim steroidal juga dapat membantu. Bila masalah berlanjut, sunat atau khitan adalah solusi terbaik.
5. Coital cephalalgia
Kelainan: Anda mengalami sakit kepala hebat yang membuat lemas tepat ketika hendak mengalami orgasme, baik pada seks yang dilakukan secara masturbasi maupun hubungan badan. Penderita juga kadang mengalami nyeri hebat di belakang mata yang bisa berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa hari.
Penyebab: Hingga kini para dokter belum mengetahui pencetusnya, tapi diketahui bahwa 10 persen pria yang mengkonsumsi obat disfungsi ereksi mengalami gangguan ini. Pada kasus langka, sakit kepala saat berhubungan seksual juga menjadi gejala adanya tumor atau kanker. Ada baiknya segera memeriksakan diri bila Anda menderita gangguan semacam ini.
Penanganan: Anda akan diminta untuk melakukan pantangan makanan tertentu atau dianjurkan untuk berdiet dan mengurangi berat badan. Pada beberapa kasus, obat seperti propranolol dapat mencegah datangnya sakit kepala bila di minum sebelum melakukan aktivitas seksual.
Meski gangguan seksual di atas membuat penderitanya mengalami rasa malu dan penderitaan, tapi sebaiknya Anda bersikap jujur saat berkonsultasi mengenai berbagai gejala yang Anda rasakan pada psikiater atau dokter.
Karena bila tidak, keadaan ini akan terus berkelanjutan dan akan semakin bertambah parah. Meski tak banyak, namun gangguan di atas juga dapat diderita oleh beberapa orang, sehingga hal yang terbaik yang dapat dilakkan adalah dengan melakukan pengobatan
halohalo.co.id