Kalina
Moderator
Ghiboo.com
Ketika mengalami luka, maka tubuh akan melakukan pembekuan darah demi menutup luka dan mencegah kematian. Di satu sisi pembekuan darah sangat diperlukan, namun disisi lain malah membahayakan. Darah bisa menjadi gumpalan dan tersangkut di pembuluh darah, sehingga menyebabkan masalah lebih serius yang dikenal dengan deep vein thrombosis (DVT). DVT dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti terlalu lama duduk atau tidur, yang memperlambat aliran darah melalui pembuluh darah. Selain itu, kerusakan pada dinding pembuluh darah pasca operasi, cedera, masalah genetik, kanker, perubahan hormon kehamilan dan penggunaan pil kontrasepsi juga turut mempengaruhi tingkat keenceran darah.
Yang mengkhawatirkan adalah gumpalan darah ini
bisa melepaskan diri dari asalnya dan bergerak
mengikuti sirkulasi darah, sehingga menyebabkan
kerusakan di tempat lain di tubuh, seperti paru-paru,
jantung dan otak.
Paru-paru
Bekuan darah bisa bergerak dari arteri menuju paru- paru dapat menyebabkan bekuan darah yang berpotensi mengancam nyawa di paru-paru (empoli paru). Orang yang mengalami empoli paru-paru akan
merasakan nyeri dada dan sesak napas yang tiba-tiba dan parah. Bahkan, bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru.
Jantung
Jika gumpalan darah berkembang di salah satu arteri, maka suplai darah ke seluruh bagian tubuh akan terhenti. Inilah yang menyebabkan terjadinya
serangan jantung. Serangan jantung menyebabkan
nyeri dada yang parah di belakang dada, dan sering
menjalar ke lengan kiri.
Otak
Bekuan darah juga bisa bergerak hingga sampai ke otak. Gumpalan darah di otak menyebabkan kondisi, yang disebut stroke (stroke iskemik). Darah yang menggumpal dapat menekan jaringan otak dan menghambat aliran darah ke otak. Gumpalan darah di otak juga menyebabkan kejang-kejang, sakit kepala ekstrim, daya pikir melemah, kesulitan berbicara, kelumpuhan bahkan kebutaan.
Ketika mengalami luka, maka tubuh akan melakukan pembekuan darah demi menutup luka dan mencegah kematian. Di satu sisi pembekuan darah sangat diperlukan, namun disisi lain malah membahayakan. Darah bisa menjadi gumpalan dan tersangkut di pembuluh darah, sehingga menyebabkan masalah lebih serius yang dikenal dengan deep vein thrombosis (DVT). DVT dapat disebabkan oleh banyak faktor, seperti terlalu lama duduk atau tidur, yang memperlambat aliran darah melalui pembuluh darah. Selain itu, kerusakan pada dinding pembuluh darah pasca operasi, cedera, masalah genetik, kanker, perubahan hormon kehamilan dan penggunaan pil kontrasepsi juga turut mempengaruhi tingkat keenceran darah.
Yang mengkhawatirkan adalah gumpalan darah ini
bisa melepaskan diri dari asalnya dan bergerak
mengikuti sirkulasi darah, sehingga menyebabkan
kerusakan di tempat lain di tubuh, seperti paru-paru,
jantung dan otak.
Paru-paru
Bekuan darah bisa bergerak dari arteri menuju paru- paru dapat menyebabkan bekuan darah yang berpotensi mengancam nyawa di paru-paru (empoli paru). Orang yang mengalami empoli paru-paru akan
merasakan nyeri dada dan sesak napas yang tiba-tiba dan parah. Bahkan, bisa menyebabkan kerusakan pada jaringan paru-paru.
Jantung
Jika gumpalan darah berkembang di salah satu arteri, maka suplai darah ke seluruh bagian tubuh akan terhenti. Inilah yang menyebabkan terjadinya
serangan jantung. Serangan jantung menyebabkan
nyeri dada yang parah di belakang dada, dan sering
menjalar ke lengan kiri.
Otak
Bekuan darah juga bisa bergerak hingga sampai ke otak. Gumpalan darah di otak menyebabkan kondisi, yang disebut stroke (stroke iskemik). Darah yang menggumpal dapat menekan jaringan otak dan menghambat aliran darah ke otak. Gumpalan darah di otak juga menyebabkan kejang-kejang, sakit kepala ekstrim, daya pikir melemah, kesulitan berbicara, kelumpuhan bahkan kebutaan.