Kemenangan Yesus

common

New member
Jika kita merenungkan kembali saat-saat terakhir pelayanan Tuhan Yesus didunia sampai dengan pengorbanannya di bukit Golgota, kita dapat melihat bagaimana Tuhan Yesus berhasil menyelesaikan tugas-Nya selama didunia ini yaitu melaksanakan kehendak Bapa di Sorga untuk menyelamatkan umat manusia dari kebinasaan. Bagaimana tugas tersebut dapat Yesus selesaikan, padahal dari sisi kemanusiaan-Nya cawan yang harus Ia minum atau salib yang harus dipikul-Nya sangatlah berat. Karena itu saat ini kita akan pelajari beberapa rahasia tersebut, yaitu bagaimana Yesus dapat menghadapi menghadapi masalah dalam hidup-Nya dan memenangkannya.



Rahasia pertama : YESUS MENGERTI KEHENDAK BAPA.



Mat 26:1-2 Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya: "Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan."



Ayat diatas menjelaskan bagaimana Tuhan Yesus memberitahukan rahasia penyalibanNya, yaitu bagaimana Yesus harus pergi ke Yerusalem, dan menanggung banyak penderitaan dari tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga. Rahasia ini Yesus beritahukan berkali-kali pada murid-murid-Nya agar mereka mengerti untuk apa Tuhan Yesus harus datang kedunia, yang pertama ketika di Kaisarea-Filipi(Mat 16:21), kedua saat di Galilea(Mat 17:22), ketiga saat perjalanan-Nya ke Yerusalem (Mat 20:18), dan yang keempat dua hari sebelum Paskah, yaitu dua hari sebelum malam penangkapan-Nya.



Disini dapat kita lihat bahwa Yesus mengerti apa yang Allah kehendaki dalam hidup-Nya, Ia tahu dengan jelas tujuan hidup-Nya untuk apa Ia ada di dunia ini. Jadi rahasia petama bagaimana kita dapat meraih kemenangan seperti Yesus adalah mengerti apa yang Allah kehendaki didalam hidup kita, mengerti mengapa saya lahir ditengah keluarga seperti sekarang ini, mengerti mengapa Allah tempatkan kita berada di lingkungan Gereja, sekolah, kantor, rumah seperti pada saat ini, mengerti mengapa Allah ijinkan kita mengalami masalah yang sepertinya begitu berat.



Kemenangan atau keberhasilan hidup seorang anak Tuhan tidak hanya dapat dinilai dari sekedar berhasil dalam berkeluarga, bisnis, study, pekerjaan, pelayanan, dan yang lainnya seperti menurut pandangan banyak orang . Keberhasilan dimata Allah adalah jika kita hidup didalam rencana-Nya dan melakukan apa yang Allah kehendaki selama kita berada di dunia ini. Jadi jika kita ingin berkeluarga, berbisnis, study, bekerja, melayani Tuhan, dan sebagainya, lakukanlah semua itu sesuai yang Allah kehendaki.



Ketidak mengertian akan kehendak Allah dapat mengakibatkan kita gagal melakukan kehendak-Nya sehingga kita bukannya melakukan apa yang Allah kehendaki melainkan melakukan ambisi kita sendiri. Hal inilah yang membuat kita sering mengalami kegagalan dalam kehidupan ini.



Mzm 33:10-11 TUHAN menggagalkan rencana bangsa-bangsa; Ia meniadakan rancangan suku-suku bangsa; tetapi rencana TUHAN tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun.



Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.



Karena itu agar kita dapat mengerti apa yang Allah kehendaki kita harus memberi waktu untuk terus bergaul karib dengan-Nya melalui perenungan akan Firman, Doa dan Penyembahan kita kepada Allah, dengan demikian kita akan menjadi seorang sahabat bagi Dia, sehingga Allah akan menyatakan janji-janji-Nya dan akan memberikan pengertian-pengertian akan apa yang Allah kehendaki atau yang Allah tidak kehendaki untuk kita lakukan.



Mzm 25:14 TUHAN bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka.



Yoh 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.



Rahasia kedua : YESUS TETAP KUAT DAN TIDAK PUTUS ASA


Ibr 12:3-4 Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa. Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.



Disini penulis kitab Ibrani mengingatkan setiap kita akan pengorbanan Yesus, dimana Yesus tetap tekun menanggung bantahan orang-0rang berdosa yang menyerang Dia, Yesus tidak menjadi lemah ataupun putus asa dalam pergumulan menyelesaikan pikul salib-Nya. Jika saudara menonton film Passion of the Christ pada film ini di visualisasikan saat Yesus memikul salib-Nya Ia berkali-kali terjatuh tetapi Ia berusaha bangkit lagi. Hal ini memperlihatkan sisi manusia Yesus dimana secara fisik memiliki kelemahan juga seperti kita, tetapi Yesus tetap kuat dan tidak putus asa dalam menghadapi kelemahan-Nya.



Sebagai orang Kristen kita seharusnya seperti Yesus yang tetap kuat, tidak putus asa dalam menghadapi cobaan hidup ini. Bahkan ayat diatas mengatakan pergumulan kita belumlah seperti Yesus yang sampai berdarah-darah mengalami aniaya. Yang namanya manusia mungkin kita pernah mengalami kejatuhan atau gagal melakukan kebenaran, saya harap hal ini tidak membuat kita putus asa untuk mencoba bangkit lagi, berusaha terus untuk hidup didalam kebenaran. Jadi jika jatuh ?yah bangkit lagi, jatuh lagi?yah bangkit lagi, namun tentu kita harus belajar dari kejatuhan kita sehingga tidak seperti orang bodoh yang jatuh lagi pada lobang yang sama, inilah salah satu penyangkalan diri dan salib yang harus kita pikul.



Demikian juga dalam menhadapi berbagai masalah dalam hidup ini entah itu sakit penyakit, retaknya hubungan rumah tangga, anak terlibat narkoba, jodoh, bisnis, pekerjaan, keselamatan keluarga, pelayanan dan yang lainnya kita harus tetap kuat jangan pernah putus asa, jika gagal coba lagi, gagal lagi coba lagi inilah rahasia kedua keberhasilan hidup kita. Karena orang yang berhasil bukannya orang yang tidak pernah gagal melainkan orang yang tidak pernah putus asa, apalagi Firman Tuhan katakan bahwa kita lebih dari pada orang yang menang (Rom 8:37), jadi pada hakekatnya seorang anak Tuhan ditakdirkan untuk jadi seorang pemenang.



Selain Tuhan Yesus ada contoh lain seorang yang tidak pernah putus asa menghadapi masalah hidupnya, yaitu orang lumpuh dekat kolam Bethesda. Dalam Yoh 5:1-9 diceritakan ia sudah tiga puluh delapan tahun mengalami sakit tetapi tidak putus asa, ia tetap memiliki pengharapan untuk sembuh. Hal ini terbukti dengan ia tetap nongkrong di serambi dekat kolam tersebut untuk menantikan malaikat turun menggoncangkan air kolam tersebut. Sampai satu ketika Yesus melihatnya dan tahu bahwa sudah lama ia sakit . Yesus melihat iman dan pengharapan orang itu akan mukjizat sehingga berbelas kasihan dan menyembuhkannya.



Saat ini saya juga mengalami persoalan yang cukup berat, lima tahun yang lalu saya terserang tumor ganas pada saraf tulang belakang saya. Setahun kemudian karena penyakitnya semakin parah sayapun melakukan operasi pengangkatan tumor tersebut dan juga penyinaran. Saat ini tumor tersebut sudah tidak ada lagi, namun sejak saat itu saya mengalami kelumpuhan. Jadi sudah lima tahun belakangan ini saya lumpuh dan menantikan mukjizat dan kesembuhan dari Tuhan.



Kesaksian hidup Yesus juga orang lumpuh di kolam Bethesda tersebut diatas sungguh memotivasi hidup saya sehingga sampai saat ini saya boleh tetap kuat, tidak putus asa dan selalu memiliki pengharapan menghadapi pencobaan dalam hidup ini. Demikian juga harapan saya terhadap saudara yang membaca artikel ini, jangan putus asa, jika jatuh segera bangkit lagi, jika gagal coba lagi, miliki terus pengharapan sampai kita beroleh kemenangan?.amin.



Ams 24:16 Sebab tujuh kali orang benar jatuh, namun ia bangun kembali, tetapi orang fasik akan roboh dalam bencana.



Rahasia ketiga : YESUS MEMILIKI SEORANG SAHABAT


Luk 23:26 Ketika mereka membawa Yesus, mereka menahan seorang yang bernama Simon dari Kirene, yang baru datang dari luar kota, lalu diletakkan salib itu di atas bahunya, supaya dipikulnya sambil mengikuti Yesus.



Jika kita renungkan kembali saat ketika Yesus memikul salib-Nya Ia berkali-kali terjatuh, saat itulah Allah mengirimkan Simon orang Kirene untuk membantu Yesus memikul salib-Nya. Alkitab tidak menjelaskan lebih jauh tentang siapa Simon, mungkin ia salah seorang murid Yesus juga dan sebagian ahli teologi menafsirkan Simeon seorang nabi dari Kirene di Kis 13:1 adalah orang yang sama dengan Simon dari Kirene.



Sekali lagi peristiwa ini menunjukan sisi kemanusiaan Yesus dimana sebagai manusia jasmani Yesus juga memiliki kelemahan-kelemahan sama seperti kita namun Ia tidak berbuat dosa. Karena itulah Allah mengirimkan Simon orang Kirene untuk membantu Dia. Mungkin saat itu Simon menunjukan simpati dan dukungannya pada Yesus dan tentara Romawi melihat hal itu sehingga mengerjai ia dengan menyuruh memikul salib Tuhan Yesus.



Simon orang Kirene ini adalah gambaran seorang sahabat sejati yang Allah kirim untuk memberi semangat, menguatkan manusia Yesus. Inilah rahasia ketiga kemenangan Yesus yaitu Yesus memiliki seorang sahabat sejati seperti Simon. Demikian juga dengan kita, untuk menjadi orang yang berhasil kita butuh seorang sahabat, sahabat yang seperti apa sih?



Ams 17:17 Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu, dan menjadi seorang saudara dalam kesukaran.



1Kor 13:4-7 Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong????



Jadi sebagai seorang sahabat dalam hati kita harus selalu ada kasih, selalu ada maaf, selalu ada maklum, tidak menyimpan kesalahan dan menaruh kebencian terhadap teman kita. Siap menolong saat teman kita mengalami kesukaran, memberi perhatian, waktu, materi, tenada, menguatkan, memotivasi, menjadi pendengar yang baik, mengingatkan kesalahan, dan sebagainya.



Jika sampai saat ini saya tetap kuat menjalani hidup keseharian saya meski saya dalam keadaan lumpuh, ini semua karena saya memiliki banyak sahabat yang menaruh kasih setiap waktu, siap menolong saya dalam kesukaran. Kasih mereka begitu nyata melalui tindakan dan perhatian mereka terhadap saya. Hal inilah salah satu yang membangkitkan semangat hidup saya, saya berpikir sahabat saya di dunia saja seperti itu apalagi Yesus sahabat saya yang paling sempurna.



Yoh 15:15 Aku tidak menyebut kamu lagi hamba, sebab hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kamu sahabat, karena Aku telah memberitahukan kepada kamu segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku.



Untuk menjadi berhasil memang kita membutuhkan seorang sahabat, tetapi sebagai seorang anak Tuhan kita juga harus belajar menjadi seorang sahabat sejati bagi keberhasilan orang-orang disekitar kita. Oleh karena itu demi keberhasilan bersama, kita harus membangun suatu hubungan persahabatan yang indah ini seorang dengan yang lain dalam keluarga, gereja, dan lingkungan yang lainnya.



Rahasia keempat : YESUS PERCAYA BAPA/ALLAH LEBIH BESAR DARI SALIB


Mat 26:38 lalu kata-Nya kepada mereka: "Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku."



Jika kita melihat saat Tuhan Yesus bergumul ditaman Getsemani (Mat 26:36-46), sampai tiga kali Ia berdoa dengan pokok doa yang sama, kata-Nya: "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki." Hal ini menunjukan betapa tertekannya jiwa Yesus, Ia merasa cawan yang harus Ia minum atau salib yang harus Ia pikul begitu berat sehingga Ia merasa tidak sanggup menanggungnya. Tetapi setelah selesai berdoa kita dapat melihat betapa mantapnya iman dan semangat Yesus untuk menyelesaikan tugas-Nya di dunia ini. Iman Yesus bangkit, Ia percaya Bapanya akan membuat-Nya sanggup menanggung semuanya itu karena Ia percaya kuasa Allah lebih besar dari apapun juga termasuk salib yang harus Ia pikul.



Jadi rahasia keempat dari kemenangan Yesus adalah IMAN yaitu percaya akan kebesaran Allah, percaya bahwa kuasa Allah lebih besar dari apapun juga masalah dalam hidup kita. Sikap percaya seperti itu hanya dapat kita peroleh melalui doa, masuk ketempat kudus-Nya, bergaul dengan Dia sebagaimana yang Yesus lakukan.



Banyak anak Tuhan tidak lagi hidup didalam imannya kepada Allah, mereka seringkali merasa salib yang mereka pikul terlalu berat, mereka merasa tidak sanggup lagi menanggug persoalan yang terjadi dalam hidup mereka, mengapa? Karena mereka tidak memberi waktu untuk berdoa untuk bergaul karib dengan Dia. Karena itu kita harus memiliki waktu saat teduh setiap hari seperti Yesus (Mar 1:35), sehingga kita dapat melihat kesetian-Nya, kita dapat melihat betapa dahsyatnya Dia dan kita dapat berkata dengan iman bahwa apapun masalah yang kuhadapi tidak pernah lebih besar dari kuasa Allah, Ia pasti menolong kita menyelesaikan semuanya itu.



??Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya. (1Kor 10:13)





GOD BLESS YOU
 
Back
Top