tiaseptiani
New member
Dulu saat SD aku rajin ikut Pramuka, malah aku dipilih oleh salah satu kakak pembina untuk memimpin Team ku "Flamboyan" dari semua teman sekolah, hanya aku ketua team yang paling kecil, kata kakak pembina "Dia ini kecil-kecil cabe rawit"
mulailah aku memimpin team ku ini dengan susah payah, tiap sabtu dan minggu kami ikut kegiatan pramuka, mengikuti lomba antar gugus, walau ga pernah menang banyak suka dan duka yang ku alami semasa memimpin team, salah satunya perebutan anggota team, maklum dulu teamku ada saingan yaitu team "Melati", mereka ingin mengambil beberapa anggota ku ke team mereka.
sampai kelas 6 aku ikut kegiatan pramuka, tibalah saat pelantikan ku sebagai pasus.
saat pelantikan dilaksanakan, banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan. kenangan yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan.
saat memasuki lapangan, aku dan yang lain disuruh baris rapih oleh kakak pembina, lalu diberikanlah tugas pertama.
kami semua diwajibkan hafal isi dari TriSatya dan Dasa Darma, maka tiap anak yang ditunjuk oleh kakak pembina dan ditanya salah satu isi dari Trisatya dan Dasa Darma tersebut harus bisa kalau tidak bisa, akan disiram satu gayung berisi air kotor. satu demi satu teman-teman ku ditanya dan ada beberapa yang tidak dapat menjawab, entah karena lupa atau karena gugup hingga tidak bisa mengingatnya, untung saja aku hafal jadi aku tidak terkena siraman sama sekali.
setelah itu tugas berikutnya di umumkan, kami satu per satu diminta berjalan tiarap ditanah yang dibasahi oleh lumpur. badan harus menyentuh tanah saat berjalan tiarap, kalau tidak, kakak pembina akan menekan tubuh kita hingga menempel ke tanah, awalnya badan ku kering mau tidak mau pasti kotor terkena lumpur.
tugas berikutnya adalah memperagakan gerakan Semapur dari A hingga Z dengan dua bendera yang sudah disediakan, jika salah, lagi-lagi akan disiram dengan air kotor.
dan yang terakhir adalah tugas yang menurutku paling berat dan menyiksa, yaitu makan 2 Cabai Rawit mentah-mentah setelah itu diberikan daun pepaya yang di petik dari pohon didepan mata kita dan langsung disuruh memakannya. rasanya mau muntah, pahit, pedas menjadi satu sampai-sampai air mata ga berhenti keluar.
tidak ada minum, tidak boleh dimuntahkan, harus habis semuanya ditelan!
tugas demi tugas telah dijalani, hari sudah semakin sore pelantikan pun ditutup dengan upacara dan penyerahan Atribut ku sebagai Pasus.
semua bergembira karena telah berhasil melakukannya. apalagi aku, walau pulang dengan badan penuh lumpur kotor, aku tetap gembira.
aku belajar banyak saat ikut pramuka dulu, kedisiplinan, kerapihan, ketekunan, kerjasama team dan pantang menyerah
terimakasih untuk guru pembimbing ku Pak Budi yang dulu selalu sabar didik murid mu yang payah ini.
by: Shirotabi
mulailah aku memimpin team ku ini dengan susah payah, tiap sabtu dan minggu kami ikut kegiatan pramuka, mengikuti lomba antar gugus, walau ga pernah menang banyak suka dan duka yang ku alami semasa memimpin team, salah satunya perebutan anggota team, maklum dulu teamku ada saingan yaitu team "Melati", mereka ingin mengambil beberapa anggota ku ke team mereka.
sampai kelas 6 aku ikut kegiatan pramuka, tibalah saat pelantikan ku sebagai pasus.
saat pelantikan dilaksanakan, banyak kenangan yang tidak bisa dilupakan. kenangan yang menyenangkan maupun yang kurang menyenangkan.
saat memasuki lapangan, aku dan yang lain disuruh baris rapih oleh kakak pembina, lalu diberikanlah tugas pertama.
kami semua diwajibkan hafal isi dari TriSatya dan Dasa Darma, maka tiap anak yang ditunjuk oleh kakak pembina dan ditanya salah satu isi dari Trisatya dan Dasa Darma tersebut harus bisa kalau tidak bisa, akan disiram satu gayung berisi air kotor. satu demi satu teman-teman ku ditanya dan ada beberapa yang tidak dapat menjawab, entah karena lupa atau karena gugup hingga tidak bisa mengingatnya, untung saja aku hafal jadi aku tidak terkena siraman sama sekali.
setelah itu tugas berikutnya di umumkan, kami satu per satu diminta berjalan tiarap ditanah yang dibasahi oleh lumpur. badan harus menyentuh tanah saat berjalan tiarap, kalau tidak, kakak pembina akan menekan tubuh kita hingga menempel ke tanah, awalnya badan ku kering mau tidak mau pasti kotor terkena lumpur.
tugas berikutnya adalah memperagakan gerakan Semapur dari A hingga Z dengan dua bendera yang sudah disediakan, jika salah, lagi-lagi akan disiram dengan air kotor.
dan yang terakhir adalah tugas yang menurutku paling berat dan menyiksa, yaitu makan 2 Cabai Rawit mentah-mentah setelah itu diberikan daun pepaya yang di petik dari pohon didepan mata kita dan langsung disuruh memakannya. rasanya mau muntah, pahit, pedas menjadi satu sampai-sampai air mata ga berhenti keluar.
tidak ada minum, tidak boleh dimuntahkan, harus habis semuanya ditelan!
tugas demi tugas telah dijalani, hari sudah semakin sore pelantikan pun ditutup dengan upacara dan penyerahan Atribut ku sebagai Pasus.
semua bergembira karena telah berhasil melakukannya. apalagi aku, walau pulang dengan badan penuh lumpur kotor, aku tetap gembira.
aku belajar banyak saat ikut pramuka dulu, kedisiplinan, kerapihan, ketekunan, kerjasama team dan pantang menyerah
terimakasih untuk guru pembimbing ku Pak Budi yang dulu selalu sabar didik murid mu yang payah ini.
by: Shirotabi