CILACAP--MIOL: Kerugian akibat banjir bandang dan angin ribut pada 9 Februari lalu di Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) mencapai Rp2 miliar.
Kerugian tersebut akibat rusaknya rumah penduduk, sarana umum dan kerugian bidang pertanian serta perikanan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Cilacap, Sumaryo, mengatakan berdasarkan perhitungan yang dilakukan Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Cilacap, jumlah total kerugian mencapai Rp2 miliar.
"Paling banyak kerugian akibat banjir bandang. Yakni di Kecamatan Cipari dengan taksiran total nilai kerugian mencapai Rp935,5 juta. Rinciannya, Desa Mulyadadi dengan nilai kerugian mencapai Rp186,6 juta, Cisuru Rp347,5 juta serta Pegadingan Rp401,4 juta. Sedangkan angin puting beliung yang melanda Kecamatan Bantarsari menyebabkan kerugian Rp79,2juta," ujar Sumaryo, Selasa (20/2).
Di Kecamatan Cipari, tepatnya di Desa Mulyadadi, lanjut Sumaryo, kerugian meliputi 547 rumah, empat unit sekolah terendam dan tujuh unit musala dan satu masjid mengalami kerusakan. Kerusakan lainnya meliputi 20 ha tanaman padi dan 21 hektare tanaman palawija, yang hancur akibat disapu banjir bandang, 199 kolam hanyut serta 2.378 ekor ayam hilang.
"Di Cisuru kerugian meliputi terendamnya 200 rumah warga, satu rumah roboh, 50 hektare areal padi dan 20 kehtare palawija rusak diterjang banjir bandang serta 150 kolam ikan milik warga hanyut dan 50 meter tanggul Sungai Cipayingan bobol," katanya.
Sementara di Desa Pegadingan, katanya, satu rumah roboh dan satu lainnya rusak berat serta dua rusak ringan, 126 rumah terendam, satu gedung SD rusak berat, 140 kolam ikan dan sembilan ekor kambing milik warga hanyut serta rusaknya jembatan penghubung Desa Mulyadadi dan Pegadingan. Di Kecamatan Bantarsari yang dilanda angin ribut, total kerugian mencapai Rp79,2 juta.
Sumaryo menjelaskan Pemkab sudah menyerahkan bantuan bagi dua pemilik rumah roboh masing-masing sebesar Rp2 juta. Sebanyak 17 warga lain yang rumahnya rusak berat memperoleh bantuan masing-masing Rp500 ribu, dan rusak ringan sebesar Rp 250 ibu. Sedangkan untuk gedung TK dan Madrasah Ibtidaiyah yang rusak, memperoleh bantuan Rp1 juta.
Kerugian tersebut akibat rusaknya rumah penduduk, sarana umum dan kerugian bidang pertanian serta perikanan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Pemkab Cilacap, Sumaryo, mengatakan berdasarkan perhitungan yang dilakukan Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (PBP) Cilacap, jumlah total kerugian mencapai Rp2 miliar.
"Paling banyak kerugian akibat banjir bandang. Yakni di Kecamatan Cipari dengan taksiran total nilai kerugian mencapai Rp935,5 juta. Rinciannya, Desa Mulyadadi dengan nilai kerugian mencapai Rp186,6 juta, Cisuru Rp347,5 juta serta Pegadingan Rp401,4 juta. Sedangkan angin puting beliung yang melanda Kecamatan Bantarsari menyebabkan kerugian Rp79,2juta," ujar Sumaryo, Selasa (20/2).
Di Kecamatan Cipari, tepatnya di Desa Mulyadadi, lanjut Sumaryo, kerugian meliputi 547 rumah, empat unit sekolah terendam dan tujuh unit musala dan satu masjid mengalami kerusakan. Kerusakan lainnya meliputi 20 ha tanaman padi dan 21 hektare tanaman palawija, yang hancur akibat disapu banjir bandang, 199 kolam hanyut serta 2.378 ekor ayam hilang.
"Di Cisuru kerugian meliputi terendamnya 200 rumah warga, satu rumah roboh, 50 hektare areal padi dan 20 kehtare palawija rusak diterjang banjir bandang serta 150 kolam ikan milik warga hanyut dan 50 meter tanggul Sungai Cipayingan bobol," katanya.
Sementara di Desa Pegadingan, katanya, satu rumah roboh dan satu lainnya rusak berat serta dua rusak ringan, 126 rumah terendam, satu gedung SD rusak berat, 140 kolam ikan dan sembilan ekor kambing milik warga hanyut serta rusaknya jembatan penghubung Desa Mulyadadi dan Pegadingan. Di Kecamatan Bantarsari yang dilanda angin ribut, total kerugian mencapai Rp79,2 juta.
Sumaryo menjelaskan Pemkab sudah menyerahkan bantuan bagi dua pemilik rumah roboh masing-masing sebesar Rp2 juta. Sebanyak 17 warga lain yang rumahnya rusak berat memperoleh bantuan masing-masing Rp500 ribu, dan rusak ringan sebesar Rp 250 ibu. Sedangkan untuk gedung TK dan Madrasah Ibtidaiyah yang rusak, memperoleh bantuan Rp1 juta.