Keselamatan Penumpang KA

andree_erlangga

New member
Kecelakaan kereta api sudah empat kali terjadi dalam sebulan ini. Selain merenggut korban, kecelakaan menyebabkan kerugian yang tak kecil. Bahkan terganggunya pelayanan umum. Kecelakaan terakhir adalah anjloknya satu dari enam rangkaian gerbong KA Sancaka jurusan Surabaya-Yogyakarta, sekitar satu kilometer setelah Stasiun Nganjuk, Jawa Timur

Potret buram ini diduga akibat minimnya kepedulian Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara dan manajemen PT Kereta Api Indonesia dalam membenahi sistem transportasi angkut massalnya. Sebab kedua lembaga tersebut terlalu sibuk mengejar keuntungan dan mengabaikan keselamatan penumpang, terutama di kereta kelas ekonomi.

Selain itu, banyaknya kecelakaan kereta api diduga akibat sarat benturan kepentingan. Apalagi terkait dengan statusnya sebagai perseroan yang dapat dipastikan lebih berorientasi laba dan meninggalkan kewajibannya sebagai angkutan massal bersubsidi yang per tahunnya dibayarkan lewat Anggaran Pendapatan Belanja Negara.

Direktur Utama PT KAI Ronny Wahyudi mengaku kalau pihaknya sering terkendala anggaran. Alhasil manajemen risiko pada keselamatan perkeretaapian belum sepenuhnya dipahami petugas di lapangan. Anjloknya KA Bengawan di Cirebon, Jawa Barat misalnya. "Nggak ada motivasi dari teman-teman kalau itu risikonya berat," kata Ronny.

Dari data Indonesian Railway Watch, pada 2005 tabrakan antarkereta meningkat 10 kali dibandingkan tahun sebelumnya. Kecelakaan berupa kereta anjlok juga meningkat menjadi 99 kali dibanding tahun 2004. Di tahun 2005, jumlah korban tewas turun menjadi 36 dari 64 orang. Namun korban luka berat menjadi 85 orang dibanding tahun sebelumnya yang hanya 79 orang
 
Back
Top