Ketua DPR Minta Dubes Singapura Jelaskan 'Penjualan' PRT Online

spirit

Mod
e2043db0-263c-4dd2-9f2c-25ca8b9a8259_169.jpeg

Ketua DPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) mendukung sikap pemerintah yang melayangkan nota diplomatik ke Kementerian Luar Negeri Singapura terkait iklan 'penjualan' PRT Indonesia secara online di Singapura.

Bamsoet meminta Duta Besar Singapura untuk Indonesia segera memberikan penjelasan soal kasus tersebut.

"Mendorong pimpinan Komisi I DPR untuk meminta Duta Besar Singapura menjelaskan adanya iklan penyedia pekerja migran Indonesia yang tidak adil dan merendahkan martabat manusia dan bertentangan dengan Pasal 20 UU No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia," kata Bamsoet dalam keterangan tertulisnya, Selasa (18/9/2018).

Selain itu, Bamsoet mendorong Polri berkerja sama dengan Interpol untuk mengungkap motif pembuatan iklan tersebut. Dia meminta ada tindakan hukum yang dijatuhkan terhadap pelaku.

"Mendorong Komisi III DPR meminta Kepolisian RI bekerja sama dengan Interpol mengungkap latar belakang pembuatan iklan tersebut dan bersama Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, BNP2TKI, dan Migrant Care untuk menuntut tindakan hukum terhadap pelaku yang telah mengeksploitasi pekerja migran Indonesia," ujar Bamsoet.

Atas kasus ini, Bamsoet meminta Kemnaker bersama BNP2TKI agar lebih selektif dalam mengirimkan TKI ke luar negeri. Selain itu, ia juga meminta Kemnaker memberikan pelatihan kepada TKI yang akan berangkat ke luar negeri.

"Mendorong Komisi IX DPR meminta Kemnaker melalui agen resmi penyaluran TKI untuk memberikan pelatihan kepada TKI yang akan keluar negeri di Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) agar para pekerja mempunyai bekal pengetahuan dalam menerima tawaran bekerja di luar negeri," sebutnya.

Sebelumnya, kantor berita BBC melaporkan, Ministry of Manpower (MOM) Singapura kini tengah menyelidiki kasus 'penjualan' sejumlah pembantu rumah tangga yang diduga dari Indonesia di situs niaga Carousell.

"Kami tengah menyelidiki kasus ini, dan telah mengatur agar penawaran ini dicabut," sebut Kementerian Tenaga Kerja Singapura.

Surat kabar The Straits Times melaporkan bahwa penawaran itu diunggah pengguna bernama @maid.recruitment. Di dalamnya, terdapat beragam wajah sejumlah pembantu rumah tangga yang diduga berasal dari Indonesia.

Menanggapi kasus ini, juru bicara Carousell mengatakan kepada The Straits Times bahwa penawaran semacam itu tidak diperbolehkan dalam situs niaga mereka sebagaimana tercantum dalam panduan pengguna. Iklan itu kini sudah dihapus.



sumber
 
kalau pembantu.com itu tidak apa ya?

ada tarifnya juga sepertinya

pembantu.com itu situs legal yang sifatnya menawarkan jasa, dengan membayar 200ribu kepada admin jika kita setuju memesan salahsatu pembantu. Sedangkan kasus yg di carousell itu kan nyata2 menjual BABU yang dilakukan oleh seseorang bukan coorporate penyalur TKW resmi. ditempatkan bersama barang2 bekas. Carousell itu situs belanja online yg isinya 90% barang bekas
 
Back
Top