Ketua MPR Minta Yudhoyono Desak Bush Percepatan Penyelesaian Palestina

nurcahyo

New member
Ketua MPR Minta Yudhoyono Desak Bush Percepatan Penyelesaian Palestina

Kapanlagi.com - Ketua MPR-RI, Hidayat Nurwahid, memastikan dirinya tidak hadir di Istana Bogor dalam pertemuan antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Amerika Serikat (AS) George W.Bush, Senin sore hingga malam.

Namun ia (Hidayat Nurwahid) kembali menekankan perlunya Yudhoyono untuk mendesak Bush mendukung upaya mempercepat penyelesaian masalah Palestina.

Hidayat menjelaskan dirinya masih di Yogyakarta, dan nanti malam (Senin malam-red.), akan menerima tamu dari Rabithah Alam Islami (Liga Muslim Internasional) di Jakarta.

"Jadi saya nggak perlu hadir di sana. Kan sudah ada yang menyambut. Presiden akan menyambut beliau ," katanya kepada ANTARA yang menghubunginya dari Bogor, Senin pagi.

Namun, menurut Nurwahid, Presiden Yudhoyono hendaknya menekankan dalam pertemuannya dengan Bush tentang pentingnya upaya mempercepat penyelesaian masalah Palestina sebagai solusi awal untuk menciptakan perdamaian di Timur Tengah.

Masalah Palestina itu juga akan disinggung dalam pertemuannya dengan utusan Liga Muslim Internasional disamping berbagai persoalan tentang bantuan-bantuan kemanusiaan yang telah negara-negara anggota Liga Muslim Internasional berikan kepada para korban bencana Tsunami di Aceh dan gempa Yogyakarta.

Secara prinsip para utusan dari Liga Muslim Internasional itu akan melanjutkan apa yang telah dilakukan di Indonesia untuk membantu para korban bencana, terutama bagaimana memaksimalkan bantuan-bantuan mereka itu.

"Apakah dalam bentuk beasiswa, pembangunan rumah sakit, dan lain-lain. Salah satu program mereka adalah memperkokoh `sharing information` (tukar menukar informasi) di antara (negara-negara) Dunia Islam," ungkapnya.

Hal ini pula, lanjut dia, yang menjadi bagian dari program negara RI untuk mendorong terciptanya ketertiban dunia dan perdamaian abadi.

"Indonesia diharapkan memiliki peran yang lebih kokoh di Timur Tengah dan Palestina. Tentu ini paralel dengan agenda Presiden (Yudhoyono), yakni mempercepat penyelesaian masalah Palestina sebagai solusi awal untuk menciptakan perdamain di Timur Tengah," katanya.

Dalam pertemuan dengan utusan Liga Muslim Internasional itu, Hidayat Nurwahid mengatakan, ia juga akan menyinggung tentang pentingnya bantuan organisasi tersebut kepada Indonesia untuk mendorong negara-negara anggotanya merealisasikan pembangunan infrastruktur di Aceh, Yogyakarta, dan Jawa Tengah.

Mengenai pertemuan Presiden Yudhoyono dan Bush di Istana Bogor Senin sore hingga malam itu, sejumlah masalah yang masuk dalam agenda Pemerintah RI adalah masalah pendidikan, kesehatan, teknologi, dan kemajuan yang dicapai dalam pelaksanaan Millennium Development Goals (MDGs).

Kunjungan Bush yang diwarnai dengan gelombang demonstrasi dari berbagai elemen masyarakat itu antara lain ditandai dengan pemberian bantuan dana sebesar 150 juta dolar AS untuk mendukung apa yang disebut "Indonesia Education Initiative".

Kunjungan Bush bersama istri ini merupakan kunjungan keduanya di Indonesia setelah yang pertama di Bali tahun 2003.
 
Back
Top