Khalifah

Kalina

Moderator
123h.jpg


Setelah berakting bersama kekasihnya Fachri Albar dalam film Pintu Terlarang (2009), kini Marsha Timothy kembali menunjukkan bakat aktingnya lewat sebuah film karya Nurma Hakim berjudul Khalifah.
Marsha yang tercatat pernah berperan dalam Ekspedisi Madewa (2006), Coklat Stroberi (2007), Merah Itu Cinta (2007), Otomatis Romantis (2008), From Bandung With Love (2008), In the Name of Love (2008), Love (2008), Cinta Setaman (2008), dan Pintu Terlarang (2009) kini dalam film produksi Frame Ritz itu, membuktikan totalitasnya dalam berakting.

Marsha menunjukkan totalitasnya dengan berperan sebagai wanita muslim yang memakai cadar. Untuk tahu lebih dalam mengenai perannya tersebut, pada Kamis, 10 November 2010 21cineplex.com menyambangi Marsha saat melakukan sesi pemotretan di rumah produksi Frame Ritz, di bilangan Jakarta Pusat.

Bisa ceritakan Anda berperan sebagai siapa dalam film Khalifah ini?
“Saya menjadi perempuan bernama Khalifah, dia seorang perempuan biasa yang kerja di sebuah salon. Tinggal bersama ayah dan adiknya, sedangkan ayahnya sudah meninggal. Ia berusaha apapun untuk membahagiakan keluarganya. Sampai suatu hal ia memutuskan untuk memakai cadar.”

Apakah ada tantangan tersendiri dalam film ini?
“Pastinya iya, dari awal mengambil cerita ini ada tantangan sendiri yaitu bagaimana menghidupkan karakter Khalifah. Sama seperti karakter dari film-film aku sebelumnya bagaimana caranya aku menghidupkan karakter yang aku perankan.”

Hal apa saja yang membuat Anda tertarik untuk mengambil peran ini?
“Ketertarikannya banyak, mulai dari cerita, karakter khalifahnya, dari memakai cadarnya sendiri, sampai moodnya yang diinginkan sutradara yaitu silent act. Bagaiamana caranya aku menghidupkan karakterku yang tenang nggak banyak bicara yang lebih memperlihatkan ekspresi dari mata dan gerak tubuh.”

Tadi Anda mengatakan bahwa karakter Khalifah mengenakan cadar, bisa Anda ceritakan pengalaman tersebut?
“Ini adalah pertamakalinya aku memakai cadar. Rasanya pas hari pertama syuting sesak napas dan panas banget, mungkin karena bahan yang dipakai bukan bahan yang paling baik biasa dipakai untuk cadar. Tapi nggak ada masalah sih ini cuma kebiasaan aja, lagipula pakainya nggak full day, tiap break aku lepas. Jadi setelah beberapa hari syuting udah mulai bisa beradaptasi.”

Ada observasi khusus untuk memakai cadar?
“Mas Hakim (sutradara) sih nyuruh aku pakai cadar sampai keluar rumah, tapi aku putuskan untuk nggak biar aku ngerasain surprisenya memakai cadar. Karena di filmnya ada adegan dimana saat itu si Khalifah memakai cadar pertamakali, nah aku mau mendapatkan feel surprise-nya.”

Ada observasi yang lainnya lagi?
“Aku ketemu langsung dengan orang memakai cadar, dan ternyata yang membedakan hanya pakaiannya saja. Intinya ia memakai cadar karena keinginan sendiri, tidak ada paksaan jadi nggak ada masalah dan nyaman-nyaman saja.”

Disini Anda berperan sebagai wanita muslim yang nota bene Anda non-muslim, apakah ada beban tersendiri?
“Saya nggak ada beban sedikit pun untuk mengambil suatu peran maupun karakternya itu agama apapun, karena kita bisa pelajari dan mendalami karakternya itu terlebih dahulu. Dan itu suatu kewajiban agar bisa menghidupkan karakternya tersebut. Keputusan aku mengambil peran ini bukan berdasarkan agama, tapi karena keseluruhan ceritanya yang bagus.”

Bagaimana dengan dukungan orang-orang terdekat?
“Mereka semua support, ibu, kakak, Ai (Fachri Albar, kekasih Marsha) dukung saya. Dari keluarga saya ataupun keluarga Ai mereka bebaskan dan percayakan ke saya dengan semua peran yang saya ambil.”

Jadi hal apa yang bisa Anda terapkan dalam kehidupan sehari-hari setelah bermain dalam film ini?
“Menurut aku tentang pilihan hidup, bahwa apapun kita, siapapun kita, pilihan itu sebenarnya dari diri kita sendiri, nggak ada paksaan dari siapapun. Pilihan itu harus bebas, jujur dari sendiri, nggak ada intervensi dari segala pihak.”

Bisa ceritakan proses syutingnya?
“Kita syuting 10 hari. Aku di sini main bareng Indra Herlambang, Ben Joshua, Yoga Pratama, Titi Sjuman, Jajang C. Noer. Pengalaman yang paling berkesan pas syuting di halte bus di daerah Pasar Minggu. Semua orang yang naik motor atau mobil langsung ngeliatin aku dengan pandangan yang aneh saat aku pakai pakaian cadar yang semua berwarna hitam-hitam dan hanya sendirian.”

Jeda dari film terakhir Anda, Pintu Terlarang dengan film Khalifah cukup lama. Bagaimana Anda mengisi jeda tersebut? Apakah ada persiapan khusus lagi untuk kembali berakting di layar lebar?
“Jadi selama jeda itu aku main di FTV, video klip, iklan. Persiapan khususnya ada, selain workshop dan reading aku banyak ngobrol dengan mas Hakim untuk apa saja yang dibutuhkan karakter Khalifah ini. Dan seperti yang aku bilang tadi, aku ketemu langsung dengan perempuan yang memakai cadar.”

Jika melihat beberapa peran yang Anda mainkan dari film-film sebelumnya, Anda memainkan karakter yang berbeda-beda. Apakah Anda mempunyai kriteria untuk mengambil sebuah peran?
“Kriteria nggak ada, karena aku nggak mau mengkotak-kotakkan ingin karakter apa. Yang pertama kali aku lihat tentu ceritanya, isi skrip secara keseluruhan, baru setelah itu aku lihat karakter yang aku mainkan.”

Setelah film ini, apa kesibukan Anda? Apakah sudah ada tawaran untuk main film lagi?
“Aku syuting FTV selama 2 Minggu di Bromo, bikin film pendek yang judulnya Naruto Bersyukur, dan untuk tawaran main film sudah ada, rencananya tahun depan dan genre-nya action. Doakan saja ya.”

Pertanyaan terakhir, apa harapan Anda untuk film Khalifah ini?
“Harapannya yang pasti bisa diterima masyarakat, bisa menghibur penonton di luar pesan yang bisa diambil. Akan lebih baik lagi kalau ada pesan-pesan moril positif yang bisa diterima.”
 
wah kuq saia malah penasaran ma pilm pendeknya marsha, naruto bersyukur ...:D


*msh terasa aneh tentang nama khalifah buat nama perempuan ...hmmm
 
wah kuq saia malah penasaran ma pilm pendeknya marsha, naruto bersyukur ...:D


*msh terasa aneh tentang nama khalifah buat nama perempuan ...hmmm
Yang di LA indie movie itu ya? Khan diputer di RCTI kemaren malem, Den...:D
Sayangnya masih di-back up sama Monty Tiwa, jadi masih ada 'bau2' Monty di situ...:))


-dipi-
 
Khalifah (Marsha Timothy) seorang gadis berusia 23 tahun,bekerja di sebuah salon kecantikan, yang kemudian dijodohkan oleh ayahnya dengan Seorang pria bernama Rasyid (Indra Herlambang) pernikahan pun terjadi karena Khalifah ingin membantu ayah dan adiknya. Namun ia begitu mengabdi kepada suaminya. Di awal pernikahan Khalifah mulai mengenakan jilbab atas dorongan Rasyid, namun ternyata Rasyid menganut ajaran Islam yang “keras”. Karena suatu peristiwa Rasyid meminta Khalifah menggunakan cadar, bagi Rasyid peristiwa itu adalah peringatan dari Allah SWT untuk menutup keseluruhan aurat di tubuh termasuk wajahnya. Khalifah pun menuruti permintaan Rasyid. Walaupun ayah Khalifah kurang setuju dengan cadar yang dikenakannya. Perubahan drastis dialami Khalifah, setiap orang yang ditemuinya memandang sinis bahkan ia pun dicap sebagai istri teroris. Sementara itu tetangga Khalifah seorang pemuda ganteng bernama Yoga (Ben Joshua).Yoga sering kali mengamati Khalifah, ia memendam rasa kepada Khalifah. Bahkan Yoga lah yang menjahitkan baju gamis dan cadar yang dikenakan oleh Khalifah. Hingga pada suatu hari kehidupan Rasyid yang sesungguhnya pun terkuak, Khalifah dikhianati oleh Rasyid.

Siapa sebetulnya Rasyid ? Mengapa Rasyid sampai mampu menghianati Khalifah yang begitu mengabdi kepadanya? Bagaimana perjuangan Khalifah dalam menjalani hidupnya yang berubah sedemikan drastis saat ia menggunakan cadar? Akankah Yoga memiliki Khalifah setelah ia mengetahui keadaan Khalifah yang sesungguhnya?

Dirilis mulai 6 Januari 2011.



Jenis Film :
Drama

Produser :
Nan T.achnas , Nurman Hakim, Sentot Sahid

Produksi :
Triximages & Frame Ritz Pictures

Homepage :
http://www.khalifahfilm.com

Durasi :
0

Pemain :
Marsha Timothy
Ben Joshua
Indra Herlambang
Jajang C.noer
Titi Sjuman
Yoga Pratama
Dion Wiyoko
Brohisman


Sutradara :
Nurman Hakim


Penulis :
Nurman Hakim
Nan T.achnas
 
Di awal tahun baru 2011 sebuah film bertemakan islami tersaji. Khalifah memberikan sajian yang menggambarkan kehidupan seorang muslimah yang taat kepada keluarga dan setia kepada suaminya.

Sepeninggal ibunya, Khalifah (Marsha Timothy) harus berjuang menghidupi ayah dan adik tercintanya. Berbekal ijazah SMA dan bekerja di sebuah salon kecantikan, Khalifah yang taat akan perintah ayahnya harus menerima kenyataan dirinya dijodohkan oleh Rasyid (Indra Herlambang) demi membantu keluarga tercinta.

Pilihan sang ayah pun tidak mengecewakan Khalifah, selain taat beribadah, Rasyid juga sangat sayang kepada Khalifah. Khalifah yang penurut pun ikhlas saat sang suami menyuruhnya mengenakan Jilbab. Tidak hanya itu, Rasyid yang sedikit memiliki pemahaman yang keras tentang islam, akhirnya menasehati istrinya itu agar menggunakan cadar demi kebaikan keluarga.

Awalnya tidak mudah bagi Khalifah menggunakan cadar, berbagai respon negatif dan tatapan sinis menghampirinya. Bahkan pekerjaan sebagai juru rias di salon pun terancam hilang. Namun karena kepatuhannya kepada sang suami, membuatnya mengabaikan semua itu.

Secara keseluruhan khalifah bukanlah film dakwah Islam, film arahan Nurman Hakim lebih menggambarkan masalah hubungan laki-laki dan perempuan yang disatukan dalam ikatan pernikahan. Tidak ada penggambaran kekerasan dalam film ini namun lebih kepada sisi kemanusiaan. Sebuah film tentang perempuan muslim yang memiliki problematika layaknya perempuan manapun yang memiliki permasalahan di rumah tangga mereka.

Sesuai dengan judulnya, Khalifah, yang berarti pemimpin, memiliki pesan moral untuk disampaikan. Kita harus bisa menjadi pemimpin di manapun dan dalam kondisi apapun. Walau alur film berjalan lambat, film produksi bersama Triximages dan Frame Ritz Pictures ini menyajikan sisi berbeda dari kisah kehidupan seorang muslimah dalam suatu kehidupan berumah tangga.

Kisah kesetiaan dan keikhlasan khalifah akan tersaji mulai 6 Januari 2011.
 
Marsha Timothy: Salut Dengan Perempuan Bercadar

Setelah hampir satu tahun absen dari dunia layar Lebar, Marsha Timothy kembali berakting. Di film terbarunya Khalifah, aktris berusia 31 tahun ini memerankan sebuah karakter yang sangat berbeda dari peran-perannya selama ini. Dalam film berjudul Khalifah, Marsha diharuskan menggunakan cadar.

“Awal terima peran ini tantangannya sangat besar. Selain dialognya sedikit sekali, film ini juga lebih banyak berekspresi dan mengandalkan gesture. Ekspresi pun jangan sampai yang berlebihan agar terlihat natural, terutama saat pakai cadar yang hanya kelihatan matanya saja,” jelas Marsha saat ditemui di Epicentrum XXI (3/1).

Selain bertanya banyak pada Nurman Hakim selaku sutradara film, untuk mendalami perannya itu, Marsha mengaku bertanya langsung dengan wanita bercadar. “Aku banyak ngobrol dengan mas Hakim, dan di lokasi syuting ada wanita bercadar juga, jadi aku banyak tanya dengan dia,” jelasnya.

Walau dirinya bukan seorang muslimah, namun Marsha mengaku sangat memuji setiap wanita yang memutuskan memakai cadar, “Menurut aku mereka yang pakai cadar hebat banget. Saya salut dengan orang yang memiliki keinginan sendiri untuk memakai cadar, jika memang itu adalah keinginannya sendiri saya salut banget.”

Sebelumnya Marsha pernah menggunakan Jilbab dalam berperan, memakai cadar adalah pengalaman pertama baginya. Dan untuk peranya kali ini pun ia lakukan dengan sepenuh hati.

“Sebelumnya saya pernah memerankan gadis berjilbab di film Cinta Setaman, dan sekarang bercadar. Pertama kali pakai cadar sesak ya, karena panas banget dan susah pakainya, tapi lama kelamaan biasa juga sih,” ungkap Marsha.
 
yg patut di tunggu justru Indra Herlambang, jarang2 kan presenter kocak ini dapat antagonis yg serius, biasanya antagonis di komedi. kalo Benjo ma Marsha kan udah sering jadi orang baik dan main serius
 
Back
Top