nurcahyo
New member
KIAT MEMBERI OBAT BALITA
Anda yang sudah pernah memiliki bayi tentu merasakan betapa repotnya memberi obat si buah hati. Bayi tak bisa meminumnya langsung gleg seperti orang dewasa. Sering kali ia melakukan aksi tutup mulut, berontak, atau memuntahkan kembali obat yang masuk ke mulutnya. Padahal, kebanyakan obatnya berupa sirup yang manis dan terkadang berasa buah. Wajar kalau orang tua mesti ekstra sabar dalam memberinya obat.
Nah, agar anak dapat menerima dengan baik dan Anda tak mengalami kesukaran dalam memberikan obat kepada bayi Anda, cobalah tip berikut:
1. Memberikan obat pada bayi:
1. Gendonglah bayi ketika diberi obat. Posisi menggendongnya, kepala berada lebih tinggi ketimbang badan, agar si bayi tidak tersedak yang bisa berakibat obat masuk ke dalam paru-paru.
2. Karena bayi biasanya susah diam, mintalah bantuan orang dewasa atau anak yang lebih besar untuk menenangkannya.
Kalau tidak ada orang lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut agar tangan si bayi tak mengganggu Anda.
3. Jika bayi sering memuntahkan kembali obat yang diminumnya, mintalah bantuan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lembut. Lalu, dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi.
4. Pemberian obat, yang biasanya berbentuk cair, itu bisa
menggunakan sendok atau pipet:
1. Bila menggunakan sendok, letakkan sendok yang telah disterilkan dan diisi obat pada bibir bagian bawah. Angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir ke dalam mulutnya.
2. Bila menggunakan pipet, isilah pipet dengan sejumlah obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Letakkan pipet obat di sudut mulut bayi dan keluarkan obat perlahan-lahan.
5. Pemberian obat tetes untuk hidung, mata, dan telinga
pada bayi juga perlu kiat khusus:
1. Obat tetes hidung:
* Tengadahkan sedikit kepala bayi. Perlahan teteskan obat ke setiap lubang hidung.
* Hitung jumlah tetesan yang masuk ke hidung. Dua atau tiga tetes biasanya sudah cukup.
2. Obat tetes mata:
* Miringkan sedikit kepala bayi, hingga mata terinfeksi berada di bawah. Dengan cara ini tetesan obat tak mengalir masuk ke mata sehat.
* Perlahan tariklah kelopak mata bawah agar obat dapat mudah mengalir.
3. Obat tetes telinga:
* Baringkan bayi pada salah satu sisi dengan lubang telinga terinfeksi berada di atas. Teteskan obat ke dalam lubang telinga yang sakit.
* Buat bayi tetap diam agar obat benar-benar masuk ke lubang telinga bagian dalam.
Sebelum obat tetes tersebut diberikan, ada baiknya hal-hal berikut ini diperhatikan:
1. Rendam obat tetes dengan posisi tegak dalam tabung berisi air suam-suam kuku selama beberapa menit, agar ketika diteteskan dan masuk ke lubang hidung atau telinga, anak tidak terlalu kaget.
2. Jangan sentuhkan obat tetes ke hidung, telinga, atau mata agar bakteri tidak berpindah ke dalam botol obat.
3. Perhatikan batas waktu pemakaian obat itu. Obat kadaluwarsa akan memperburuk peradangan atau kondisi
bayi yang diobati.
2. Memberikan obat pada anak-anak:
1. Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat agar rasa obat tak terlalu keras.
2. Campurlah obat, terutama yang berupa tablet, dengan sirup atau madu agar tak terasa pahit.
3. Jangan larutkan obat dengan air di gelas karena ada kemungkinan obat mengendap dan tak terminum si anak.
4. Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah meminum obat yang manis agar tidak menempel di gigi. (dr. Audrey Luize)
Anda yang sudah pernah memiliki bayi tentu merasakan betapa repotnya memberi obat si buah hati. Bayi tak bisa meminumnya langsung gleg seperti orang dewasa. Sering kali ia melakukan aksi tutup mulut, berontak, atau memuntahkan kembali obat yang masuk ke mulutnya. Padahal, kebanyakan obatnya berupa sirup yang manis dan terkadang berasa buah. Wajar kalau orang tua mesti ekstra sabar dalam memberinya obat.
Nah, agar anak dapat menerima dengan baik dan Anda tak mengalami kesukaran dalam memberikan obat kepada bayi Anda, cobalah tip berikut:
1. Memberikan obat pada bayi:
1. Gendonglah bayi ketika diberi obat. Posisi menggendongnya, kepala berada lebih tinggi ketimbang badan, agar si bayi tidak tersedak yang bisa berakibat obat masuk ke dalam paru-paru.
2. Karena bayi biasanya susah diam, mintalah bantuan orang dewasa atau anak yang lebih besar untuk menenangkannya.
Kalau tidak ada orang lain, Anda bisa membungkus tangan dan tubuh bayi dengan selimut agar tangan si bayi tak mengganggu Anda.
3. Jika bayi sering memuntahkan kembali obat yang diminumnya, mintalah bantuan seseorang untuk membuka mulutnya dengan lembut. Lalu, dengan lembut pula masukkan obat ke dalam mulut bayi.
4. Pemberian obat, yang biasanya berbentuk cair, itu bisa
menggunakan sendok atau pipet:
1. Bila menggunakan sendok, letakkan sendok yang telah disterilkan dan diisi obat pada bibir bagian bawah. Angkat sedikit sendoknya agar obat mengalir ke dalam mulutnya.
2. Bila menggunakan pipet, isilah pipet dengan sejumlah obat yang sesuai dengan petunjuk dokter. Letakkan pipet obat di sudut mulut bayi dan keluarkan obat perlahan-lahan.
5. Pemberian obat tetes untuk hidung, mata, dan telinga
pada bayi juga perlu kiat khusus:
1. Obat tetes hidung:
* Tengadahkan sedikit kepala bayi. Perlahan teteskan obat ke setiap lubang hidung.
* Hitung jumlah tetesan yang masuk ke hidung. Dua atau tiga tetes biasanya sudah cukup.
2. Obat tetes mata:
* Miringkan sedikit kepala bayi, hingga mata terinfeksi berada di bawah. Dengan cara ini tetesan obat tak mengalir masuk ke mata sehat.
* Perlahan tariklah kelopak mata bawah agar obat dapat mudah mengalir.
3. Obat tetes telinga:
* Baringkan bayi pada salah satu sisi dengan lubang telinga terinfeksi berada di atas. Teteskan obat ke dalam lubang telinga yang sakit.
* Buat bayi tetap diam agar obat benar-benar masuk ke lubang telinga bagian dalam.
Sebelum obat tetes tersebut diberikan, ada baiknya hal-hal berikut ini diperhatikan:
1. Rendam obat tetes dengan posisi tegak dalam tabung berisi air suam-suam kuku selama beberapa menit, agar ketika diteteskan dan masuk ke lubang hidung atau telinga, anak tidak terlalu kaget.
2. Jangan sentuhkan obat tetes ke hidung, telinga, atau mata agar bakteri tidak berpindah ke dalam botol obat.
3. Perhatikan batas waktu pemakaian obat itu. Obat kadaluwarsa akan memperburuk peradangan atau kondisi
bayi yang diobati.
2. Memberikan obat pada anak-anak:
1. Mintalah anak menutup lubang hidung saat meminum obat agar rasa obat tak terlalu keras.
2. Campurlah obat, terutama yang berupa tablet, dengan sirup atau madu agar tak terasa pahit.
3. Jangan larutkan obat dengan air di gelas karena ada kemungkinan obat mengendap dan tak terminum si anak.
4. Mintalah anak untuk menggosok gigi setelah meminum obat yang manis agar tidak menempel di gigi. (dr. Audrey Luize)