saya rasa setuju sama jawaban jainudin dan prince,,,cuma allah yang tau dan yang menentukan karena belum tentu di mata kita baik di mata allah,apakah ibadah seseorang dapat di terima disisinya ataupun tidak,kalau di islam sendiri ada acuannya memang hal yang paling utama untuk dapat mampu melewati jembatan di akherat kelak yang bagaikan rambut di belah tujuh itu,apakah kita mampu melewati atau malah terjatuh?
ini definisi singkatnya:
kalau di islam sendiri di jelaskan ibadah paling utama adalah shalat lima waktu yang mampu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar,selamat,
ada beberapa kisah diantaranya yang saya ingat adalah kisah seorang wanita,dia pandai mengaji dan rajin,pribadinya baik suka membantu dan menolong orang,sopan santun terhadap kedua orangtuanya,dikisahkan si gadis meninggal dunia dan saat di kubur sesuatu yang buruk terjadi,di lubang pemakamannya ada ular besar,adiknya yang melihat itu semua berlari kerumah dan bertanya kepada ibunya perihal kejadian tersebut.
sang ibu menjawab,"dia baik dan santun,suka menolong dan rajin mengaji,tapi ada satu hal yang selalu dia abaikan,yaitu shalat"
sumber ; malang nian orang yang tidak shalat
dalam konteks ini shalat nya seseorang pun belum tentu di terima,para guru mengajarkan tentang kebaikan,beramal,dan lain2,tapi itu tergantung keikhlasan hati kita dalam menjalankannya,dan seharusnya tidak memikirkan apakah nanti kita masuk neraka atau syurga,tapi bagaimana kita dalam menjalani kehidupan ini,beribadah hanya untuk allah bukan untuk syurga atau neraka,karena semua itu yang menentukan adalah allah yang maha kuasa,
saya pun bukan orang yang shalih,masih belajar mendalami ilmu agama,dan mencoba perlahan meninggalkan hal2 kesenangan dunia yang berlebihan,semoga kita tidak tersesat dan terjerumus,,aminn ya robb