alitkurniawan
New member
Penyakit batuk yang terjadi pada anak ini memang seringkali terjadi, terutama pada saat anak-anak sedang flu. Biasanya, batuk tersebut akan sembuh seiring dengan pulihnya tubuh dari penyakit tersebut. Walaupun begitu, sebagai orang tua anda perlu memperhatikan jenis batuk tersebut.
Baca Selengkapnya Disini --> Penyebab Batuk Terhadap Anak
Dikarenakan, terdapat beberapa penyakit yang gejalanya adalah batuk dan perlu penanganan dari dokter, tidak bisa sekedar melakukan pengobatan di rumah. Agar dapat mencegah kondisinya bertambah parah, maka kenali jenis-jenis batuk pada anak berikut ini.
Penyebab Batuk Terhadap Anak
Meskipun gejalanya tetap saja berupa batuk, kemungkinan perbedaan batuk ini dapat dilihat dari gejala yang menyertainya dan bunyi pada batuk itu sendir. Berikut ini adalah beberapa jenis batuk dan Penyebab Batuk Terhadap Anak, diantaranya :
1. Batuk Kering Di Malam Hari
Penyakit batuk ini akan memburuk kondisi pada saat di malam hari atau sehabis beraktivitas fisik. Hal ini adalah sebuah gejala utama asma pada anak-anak. Selain itu, penyakit asma ini merupakan kondisi paru-paru yang meradang dan menyempit sehingga menghasilkan lendir berlebih. Menurut dr. Debbie Lonzer, seorang asisten dokter anak di Cleveland Clinic Children's Hospital, menyatakan bahwa lendir di paru-paru dapat menyebabkan sensasi menggelitik sehingga anak-anak dengan kondisi asma menjadi batuk.
Tidak hanya batuk, kondisi anak yang memiliki tubuh kurus, sering mengangkat dada pada saat bernapas, atau mudah lelah bisa menjadi pertanda bahwa anak tersebut mempunyai asma. Terlebih lagi jika anak pernah mengalami kesulitan bernapas. Untuk mencegah terjadinya serangan pada asma, dapat dilakukan dengan menghindari pemicunya. Bagi yang kasus ringan, anak mungkin akan membutuhkan bronkodilator inhalasi dan obat pengendali asma.
2. Batuk Rejan
Pertusis atau biasa dikenal dengan nama batuk rejan ini terjadi akibat bakteri pertusis yang menyerang pada bagian saluran pernapasan. Hal ini tentu akan menyebabkan timbulnya peradangan dan juga mempersempit bahkan menghalangi saluran pernapasan. Bayi yang masih belum mencapai usia satu tahun akan berisiko tinggi mengalami penyakit ini, maka ia harus mendapatkan perawatan di rumah sakit serta pengobatan antibiotik.
Kondisi dari gejala penyakit batuk rejan ini awalnya seperti flu, namun akan muncul batuk pada minggu kedua. Biasanya, batuk ini lebih cepat dari batuk biasa yang disertai semburan, bahkan bisa muntah atau tersedak karena napas menjadi berhenti sejenak. Batuk rejan ini sangat mudah menular dan bersifat sangat lama, bahkan batuknya bisa bertahan hingga lebihdari 6 bulan. Maka dari itu, penyakit ini juga dikenal dengan istilah batuk 100 hari.
3. Batuk Yang Mirip Mengi
Batuk yang satu ini akan terdengar bunyi seperti gejala asma yakni mengi. Mengi sendiri merupakan suara napas yang mirip siulan bernada tinggi seperti ngik-ngik. Hal ini secara umum memang dapat terjadi pada anak yang masih berusia 6 bulan sampai 3 tahun. Kondisi dari batuk ini biasanya akan membaik pada siang hari, tetapi memburuk pada malam hari atau pada saat udara sekitarnya terasa dingin. Biasanya akan bertambah parah pada saat anak menangis atau merasa gelisah.
Batuk ini juga dapat disebabkan oleh penyakit croup, yakni infeksi pada saluran pernapasan yang mempengaruhi tenggorokan ( trakea ), bronkus ( saluran udara ke paru-paru ), dan juga laring ( kotak suara ) sehingga mengalami peradangan atau dipenuhi dengan lendir. Tidak hanya batuk mengi, gejala lain yang dapat mengikutinya adalah bernapas menjadi lebih cepat.
Agar dapat meringankan kondisi dari penyakit batuk ini, menjaga anak supaya tidak kedinginan adalah salah satu cara termudah yang dapat dilakukan oleh orangtua. Selain itu, anda juga dapat menyalakan humidifier atau pelembap ruangan agar suhu kamar menjadi lebih hangat sehingga membantunya meringankan jalan pernapasan. Setelah itu, tenangkan anak jika ia menangis atau merasa gelisah. Pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan anak agar menghindari dehidrasi.
Secara umum, penyakit batuk yang satu ini dapat ditangani di rumah dan mengkonsumsi obat-obatan seperti acetaminophen atau ibuprofen. Akan tetapi, jika kondisinya tidak membaik, segera lakukan perawatan dan berkonsultasi dengan ahlinya. Jika serangan batuk ini dapat terjadi secara tiba-tiba yang disertai kesulitan untuk bernapas atau mengi terjadi lebih dari lima menit sehingga warna kulit di sekitar mulut anak menjadi berubah, bawa langsung ke dokter.
4. Batuk Berdahak
Biasanya, anak-anak sangat mudah terserang penyakit flu. Hal ini tentu menyebabkan hidung menjadi tersumbat atau berair, mata berair, sakit tenggorokan, dan nafsu makan menjadi berkurang. Ketika flu, penyakit batuk ini juga sering menyertai dan biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Akan tetapi, jika demam terus terjadi yang disertai berubahnya warna ingus menjadi kehijauan, segera periksa ke ahlinya. Kondisi ini dikhawatirkan terjadi infeks bakteri pada anak. Dengan menggunakannya humidifier ( alat pelembap udara ), mandi dengan air hangat, serta mengkonsumsi makanan atau minuman yang hangat bisa melegakan saluran napas anak dan meredakan sakit tenggorokan.
5. Batuk Tersengal-Sengal
Pada saat anak usia dibawah 2 tahun mengalami batuk tersengal ini, bernapas dengan cepat dan suaranya terdengar serak, kemungkinan anak mengalami infeksi bronkiolus ( bronkiolitis ). Bronkiolitis sendiri merupakan suatu kondisi di mana saluran kecil pada paru-paru mengalami pembengkakan dan juga berlendir.
Menurut sebuah Lembaga yang bernama American Academy of Pediatrics, infeksi yang disebabkan oleh virus sinsitial pernapasan ini tidak perlu sinar-X pada dada atau tes darah. Biasanya, para ahli mendiagnosis penyakit ini dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan secara menyeluruh. Bagi kasus yang berat, kemungkinan anak memerlukan perawatan dari rumah sakit untuk menerima cairan, obat-obatan, dan juga oksigen.
Baca Selengkapnya Disini --> Penyebab Batuk Terhadap Anak
Dikarenakan, terdapat beberapa penyakit yang gejalanya adalah batuk dan perlu penanganan dari dokter, tidak bisa sekedar melakukan pengobatan di rumah. Agar dapat mencegah kondisinya bertambah parah, maka kenali jenis-jenis batuk pada anak berikut ini.
Penyebab Batuk Terhadap Anak
Meskipun gejalanya tetap saja berupa batuk, kemungkinan perbedaan batuk ini dapat dilihat dari gejala yang menyertainya dan bunyi pada batuk itu sendir. Berikut ini adalah beberapa jenis batuk dan Penyebab Batuk Terhadap Anak, diantaranya :
1. Batuk Kering Di Malam Hari
Penyakit batuk ini akan memburuk kondisi pada saat di malam hari atau sehabis beraktivitas fisik. Hal ini adalah sebuah gejala utama asma pada anak-anak. Selain itu, penyakit asma ini merupakan kondisi paru-paru yang meradang dan menyempit sehingga menghasilkan lendir berlebih. Menurut dr. Debbie Lonzer, seorang asisten dokter anak di Cleveland Clinic Children's Hospital, menyatakan bahwa lendir di paru-paru dapat menyebabkan sensasi menggelitik sehingga anak-anak dengan kondisi asma menjadi batuk.
Tidak hanya batuk, kondisi anak yang memiliki tubuh kurus, sering mengangkat dada pada saat bernapas, atau mudah lelah bisa menjadi pertanda bahwa anak tersebut mempunyai asma. Terlebih lagi jika anak pernah mengalami kesulitan bernapas. Untuk mencegah terjadinya serangan pada asma, dapat dilakukan dengan menghindari pemicunya. Bagi yang kasus ringan, anak mungkin akan membutuhkan bronkodilator inhalasi dan obat pengendali asma.
2. Batuk Rejan
Pertusis atau biasa dikenal dengan nama batuk rejan ini terjadi akibat bakteri pertusis yang menyerang pada bagian saluran pernapasan. Hal ini tentu akan menyebabkan timbulnya peradangan dan juga mempersempit bahkan menghalangi saluran pernapasan. Bayi yang masih belum mencapai usia satu tahun akan berisiko tinggi mengalami penyakit ini, maka ia harus mendapatkan perawatan di rumah sakit serta pengobatan antibiotik.
Kondisi dari gejala penyakit batuk rejan ini awalnya seperti flu, namun akan muncul batuk pada minggu kedua. Biasanya, batuk ini lebih cepat dari batuk biasa yang disertai semburan, bahkan bisa muntah atau tersedak karena napas menjadi berhenti sejenak. Batuk rejan ini sangat mudah menular dan bersifat sangat lama, bahkan batuknya bisa bertahan hingga lebihdari 6 bulan. Maka dari itu, penyakit ini juga dikenal dengan istilah batuk 100 hari.
3. Batuk Yang Mirip Mengi
Batuk yang satu ini akan terdengar bunyi seperti gejala asma yakni mengi. Mengi sendiri merupakan suara napas yang mirip siulan bernada tinggi seperti ngik-ngik. Hal ini secara umum memang dapat terjadi pada anak yang masih berusia 6 bulan sampai 3 tahun. Kondisi dari batuk ini biasanya akan membaik pada siang hari, tetapi memburuk pada malam hari atau pada saat udara sekitarnya terasa dingin. Biasanya akan bertambah parah pada saat anak menangis atau merasa gelisah.
Batuk ini juga dapat disebabkan oleh penyakit croup, yakni infeksi pada saluran pernapasan yang mempengaruhi tenggorokan ( trakea ), bronkus ( saluran udara ke paru-paru ), dan juga laring ( kotak suara ) sehingga mengalami peradangan atau dipenuhi dengan lendir. Tidak hanya batuk mengi, gejala lain yang dapat mengikutinya adalah bernapas menjadi lebih cepat.
Agar dapat meringankan kondisi dari penyakit batuk ini, menjaga anak supaya tidak kedinginan adalah salah satu cara termudah yang dapat dilakukan oleh orangtua. Selain itu, anda juga dapat menyalakan humidifier atau pelembap ruangan agar suhu kamar menjadi lebih hangat sehingga membantunya meringankan jalan pernapasan. Setelah itu, tenangkan anak jika ia menangis atau merasa gelisah. Pastikan juga untuk memenuhi kebutuhan anak agar menghindari dehidrasi.
Secara umum, penyakit batuk yang satu ini dapat ditangani di rumah dan mengkonsumsi obat-obatan seperti acetaminophen atau ibuprofen. Akan tetapi, jika kondisinya tidak membaik, segera lakukan perawatan dan berkonsultasi dengan ahlinya. Jika serangan batuk ini dapat terjadi secara tiba-tiba yang disertai kesulitan untuk bernapas atau mengi terjadi lebih dari lima menit sehingga warna kulit di sekitar mulut anak menjadi berubah, bawa langsung ke dokter.
4. Batuk Berdahak
Biasanya, anak-anak sangat mudah terserang penyakit flu. Hal ini tentu menyebabkan hidung menjadi tersumbat atau berair, mata berair, sakit tenggorokan, dan nafsu makan menjadi berkurang. Ketika flu, penyakit batuk ini juga sering menyertai dan biasanya sembuh dalam waktu 1-2 minggu.
Akan tetapi, jika demam terus terjadi yang disertai berubahnya warna ingus menjadi kehijauan, segera periksa ke ahlinya. Kondisi ini dikhawatirkan terjadi infeks bakteri pada anak. Dengan menggunakannya humidifier ( alat pelembap udara ), mandi dengan air hangat, serta mengkonsumsi makanan atau minuman yang hangat bisa melegakan saluran napas anak dan meredakan sakit tenggorokan.
5. Batuk Tersengal-Sengal
Pada saat anak usia dibawah 2 tahun mengalami batuk tersengal ini, bernapas dengan cepat dan suaranya terdengar serak, kemungkinan anak mengalami infeksi bronkiolus ( bronkiolitis ). Bronkiolitis sendiri merupakan suatu kondisi di mana saluran kecil pada paru-paru mengalami pembengkakan dan juga berlendir.
Menurut sebuah Lembaga yang bernama American Academy of Pediatrics, infeksi yang disebabkan oleh virus sinsitial pernapasan ini tidak perlu sinar-X pada dada atau tes darah. Biasanya, para ahli mendiagnosis penyakit ini dengan melakukan pemeriksaan fisik dan menanyakan riwayat kesehatan secara menyeluruh. Bagi kasus yang berat, kemungkinan anak memerlukan perawatan dari rumah sakit untuk menerima cairan, obat-obatan, dan juga oksigen.