Kisah Jatuh-Bangun Nokia

spirit

Mod
IMG_20170128_18231.jpg

Sukses sebagai pemimpin pasar, Nokia mengalami nasib sial harus terpuruk dan tersingkir di persaingan pasar smartphone. Bermodal nama besar, Nokia mencoba bangkit lagi dengan akan meluncurkan sederet smartphone terbaru tahun ini.

From zero to hero, istilah yang sering terdengar ini juga berlaku untuk vendor ponsel Nokia. Dari vendor yang belum dikenal, Nokia mulai menguasai pasar ponsel mulai 2003 hingga beberapa tahun selanjutnya. Bahkan sampai muncul istilah ponsel sejuta umat.

Setiap keluaran ponsel terbaru Nokia selalu laris manis, bak kacang goreng. Yang lebih anehnya lagi, mau seperti apapun desain ponsel Nokia kala itu, tetap saja diburu pengguna, hanya untuk agar tidak disebut ketinggalan tren. Ini mengingatkan pada ponsel Nokia tipe 3650 yang menampilkan tombol keypad berbentuk memutar lingkaran. Di mana secara penggunaan terasa lebih merepotkan dibandingkan keypad biasa. Namun nyatanya ponsel ini sukses di pasar dan ludes terjual.

Nokia kala itu begitu digdaya dengan sistem operasi Symbian-nya, bahkan bisa dikatakan terdepan untuk saat itu. Apalagi didukung dengan jumlah ponsel Nokia Symbian yang sudah sedemikian banyak digunakan oleh pengguna ponsel. Belum lagi ketersediaan ribuan aplikasi berbasis Symbian. Terkesan kekuatan Nokia sepertinya sulit untuk diruntuhkan. Ketersediaan ponsel yang banyak, sistem operasinya yang sudah familiar dan jumlah aplikasi yang bervariasi, menjadi pondasi kokoh bagi Nokia.

Tapi siapa yang sangka nasib bisa berbalik. Kedigdayaan Nokia ternyata semua itu mampu diruntuhkan oleh strategi Google. Raksasa internet itu sengaja membuat Android bebas untuk digunakan oleh vendor manapun. Tujuannya agar penggunaan sistem operasi ini bisa menyebar luas. Atau dengan kata lain, Google mencoba menghimpun kekuatan dengan para vendor-vendor ponsel lain untuk bisa merobohkan kekuatan sang penguasa pasar. Dan kini upaya mereka berhasil. Benar saja, kini hampir semua vendor ponsel mengadopsi sistem operasi berlogo robot hijau ini. Hal ini tentu membuat ketersediaan ponsel bersistem operasi Android juga semakin membludak.

Seiring dengan pertumbuhan ponsel Android yang kian tak terbendung, Nokia pun tersudut di persimpangan jalan. Mereka dihadapkan pada dua pilihan. Mempertahankan kekuatannya dengan tetap mengembangkan ekosistem sistem operasi sendiri agar bisa membendung Android, atau justru ikutan mengadopsi Android ? Dan akhirnya Nokia memilih bertahan pada kekuatannya sendiri, dan berhadapan dengan Android.

Nokia terkesan gengsi mengadopsi sistem operasi Android. Namun Nokia bukannya mengembangkan sistem operasi Symbian-nya, justru mematikan sistem operasi ini. Nokia sebenarnya sempat mencoba mengembangkan sendiri sistem operasi terbaru, yang dinamakan MeeGo. Namun akhirnya Nokia lebih memilih menjalin kerjasama dengan Microsoft pada tahun 2011 untuk mengembangkan sistem operasi baru, yaitu Windows Phone. Di mana kala itu, Microsoft juga memilih untuk meninggalkan sistem operasi Windows Mobile.

CEO Nokia kala itu, Stephen Elop, menjelaskan bahwa keputusan memilih Windows Phone diambil bukan tidak berdasar. Nokia menghindari untuk berkompetisi dengan para vendor yang mengusung Android. “Dengan bermain di lini Windows Phone, maka jalur Nokia untuk keluar sebagai pemimpin di platform yang berbeda lebih terbuka lebar, mengingat tidak banyak vendor yang menciptakan produk berbasis Windows Phone” ujar Elop yang sebelumnya berposisi sebagai salah satu petinggi di Microsoft.



 
Back
Top