GMediator
New member
Lanjutan Kisah - kasih di forum ii (part I)
Dia sudah tidak sesibuk dulu lagi, semua sudah berubah. Dia jadi sering menemani di saat2 aku kerja, saat2 aku kesepian, dan mulai beri banyak waktu buat aku. Memang tidak mudah melewati itu semua, karena pasti ada sedikit perselisihan dan puji Tuhan semua bisa kita atasi. Kita sama2 share semua masalah yang kita alami, sama2 cari solusi gimana atasin masalah itu? bisa dikatakan inilah masa2 yang aku ingini selama aku kenal dia
, kita jalani itu setiap hari tanpa mengenal kata jenuh.
Kalau melihat dia, di satu sisi pengen banget aku kesana dan berjumpa ma dia. Menyelesaikan masalahnya bareng2, ada disampingnya saat dia sedih, saat dia seneng. Yah, semoga suatu saat itu akan terkabul... amin. Aku ga bisa lupakan semua kebaikan dia, ya walaupun di dunia maya, tapi aku merasakannya secara nyata dalam kehidupan ku.
Beberapa bulan kemudian, aku ma dia sempat bersitegang lagi. Aku ga tau harus berbuat apa, karena aku merasakan sesuatu yang ga enak. Dia pergi bersama teman2nya ke suatu tempat dan yang pasti aku ga rela kalau dia pergi. Saat dia berpamitan, aku merasakan ada seseorang yang mengikuti dia. Aku mau bilang, ntar dikira jahat ga boleh pergi. Kalau aku ga bilang, ntar kalau ada apa2 gimana? bener2 seperti buah simalakama. Ya sudah, aku relakan dia pergi dengan berat hati. Aku cuma kepengen dia seneng aja.
Ternyata dugaanku benar, saat dia disana kakinya terluka dan dia bercerita seperti apa yang aku rasakan sebelumnya. Perasaanku campur aduk, ga ada terbesit sedikitpun untuk memarahinya, justru malah aku kasihan melihat dia terluka seperti itu. Ya kata2 yang bisa aku ucapkan hanyalah "hati2 lain kali."
Kadang ada perasaan jengkel juga ma dia, karena tingkahnya yang kadang2 bandel. Itu yg buat aku sayang ma dia. Semua perhatianku aku curahkan buat dia, sampai sedetail2nya aku akan berikan perhatianku.
Aku jadi iba kepadanya, teman2 yang dia banggakan saat ini semua ingin menjatuhkan dia. Andai aja aku ada disana, aku pasti bisa belain dia. Kalau perlu nyawa taruhannya aku lakuin. Setelah peristiwa itu, aku selalu temenin dia saat dia kesepian. Walaupun aku ngantuk2, aku tetep berusaha buat nemenin dia. Intensitas chatku ma dia semakin banyak, dan aku seneng banget. Hari2ku jadi begitu bermakna. Susah, seneng kami jalanin bersama2 hari demi hari.
Entah kenapa lambat laun, perasaanku dia jadi berubah ma aku. Yang dulunya sering sms aku jika aku gak ada di chat, sekarang jadi gantian aku yang sms seakan2 dia cuek ma aku. Mungkin itu hanya perasaanku saja. Tetapi aku yakin dia ga ada niat untuk menjauh dari aku. Karena kecurigaanku beralasan dulu pernah kejadian seperti itu. Aku ga mau kejadian hub.ku ma dia jadi renggang lagi seperti dulu. Tetapi jika memang dia ingin aku harus jauh dari dia, aku sudah siap. Selama itu membuat dia seneng, apapun akan aku lakukan. Gak tau juga kenapa tiba2 aku berpikir seolah2 dia mau pergi ninggalin aku. Bagaimana tidak? saat lebaran kemarin, kita sama sekali tidak kontak karena kesibukan acara masing2. Dan tepat di hari ultahku, dia bener2 buat aku jengkel setengah mati. Padahal tahun ini adalah tahun pertama aku merayakan ma dia. Aku sampai merenung di rumah dan bertanya pada Tuhan, "Apakah ini kado istimewa dari orang yang kusayang?". Aku lupakan saat2 itu karena bagiku ga perlu mikirin hal2 yg buruk.
Sekarang dia sudah punya pendamping, dan aku ingin pendampingnya bisa menjaganya dan bisa lebih baik dari aku. Aku sempat kecewa, kenapa dia ga pegang janjinya ma aku dulu? Tetapi, itulah yang membuat dia senang ya sudah aku terima kenyataan. Dan semua sudah aku persiapkan sejak dulu jika hal ini terjadi. Sempat aku berpamitan ma dia, karena bagiku tugasku sudah selesai. Tetapi dia ga ingin aku pergi, dan sesuai janjiku juga apapun yang terjadi aku tetap akan bersama2 dia sampe aku mati. Yang penting pendampingnya yang sekarang ga buat dia sampe sakit hati lagi, udah cukup dia mengalami apa yg diperbuat dunia ini. Akhir kata:
AKU TETEP SAYANG DIA SAMPAI AKU MENUTUP MATAKU UNTUK SELAMA - LAMANYA
Dia sudah tidak sesibuk dulu lagi, semua sudah berubah. Dia jadi sering menemani di saat2 aku kerja, saat2 aku kesepian, dan mulai beri banyak waktu buat aku. Memang tidak mudah melewati itu semua, karena pasti ada sedikit perselisihan dan puji Tuhan semua bisa kita atasi. Kita sama2 share semua masalah yang kita alami, sama2 cari solusi gimana atasin masalah itu? bisa dikatakan inilah masa2 yang aku ingini selama aku kenal dia
, kita jalani itu setiap hari tanpa mengenal kata jenuh.Kalau melihat dia, di satu sisi pengen banget aku kesana dan berjumpa ma dia. Menyelesaikan masalahnya bareng2, ada disampingnya saat dia sedih, saat dia seneng. Yah, semoga suatu saat itu akan terkabul... amin. Aku ga bisa lupakan semua kebaikan dia, ya walaupun di dunia maya, tapi aku merasakannya secara nyata dalam kehidupan ku.
Beberapa bulan kemudian, aku ma dia sempat bersitegang lagi. Aku ga tau harus berbuat apa, karena aku merasakan sesuatu yang ga enak. Dia pergi bersama teman2nya ke suatu tempat dan yang pasti aku ga rela kalau dia pergi. Saat dia berpamitan, aku merasakan ada seseorang yang mengikuti dia. Aku mau bilang, ntar dikira jahat ga boleh pergi. Kalau aku ga bilang, ntar kalau ada apa2 gimana? bener2 seperti buah simalakama. Ya sudah, aku relakan dia pergi dengan berat hati. Aku cuma kepengen dia seneng aja.
Ternyata dugaanku benar, saat dia disana kakinya terluka dan dia bercerita seperti apa yang aku rasakan sebelumnya. Perasaanku campur aduk, ga ada terbesit sedikitpun untuk memarahinya, justru malah aku kasihan melihat dia terluka seperti itu. Ya kata2 yang bisa aku ucapkan hanyalah "hati2 lain kali."
Kadang ada perasaan jengkel juga ma dia, karena tingkahnya yang kadang2 bandel. Itu yg buat aku sayang ma dia. Semua perhatianku aku curahkan buat dia, sampai sedetail2nya aku akan berikan perhatianku.
Aku jadi iba kepadanya, teman2 yang dia banggakan saat ini semua ingin menjatuhkan dia. Andai aja aku ada disana, aku pasti bisa belain dia. Kalau perlu nyawa taruhannya aku lakuin. Setelah peristiwa itu, aku selalu temenin dia saat dia kesepian. Walaupun aku ngantuk2, aku tetep berusaha buat nemenin dia. Intensitas chatku ma dia semakin banyak, dan aku seneng banget. Hari2ku jadi begitu bermakna. Susah, seneng kami jalanin bersama2 hari demi hari.
Entah kenapa lambat laun, perasaanku dia jadi berubah ma aku. Yang dulunya sering sms aku jika aku gak ada di chat, sekarang jadi gantian aku yang sms seakan2 dia cuek ma aku. Mungkin itu hanya perasaanku saja
. Tetapi aku yakin dia ga ada niat untuk menjauh dari aku. Karena kecurigaanku beralasan dulu pernah kejadian seperti itu. Aku ga mau kejadian hub.ku ma dia jadi renggang lagi seperti dulu. Tetapi jika memang dia ingin aku harus jauh dari dia, aku sudah siap. Selama itu membuat dia seneng, apapun akan aku lakukan. Gak tau juga kenapa tiba2 aku berpikir seolah2 dia mau pergi ninggalin aku. Bagaimana tidak? saat lebaran kemarin, kita sama sekali tidak kontak karena kesibukan acara masing2. Dan tepat di hari ultahku, dia bener2 buat aku jengkel setengah mati. Padahal tahun ini adalah tahun pertama aku merayakan ma dia. Aku sampai merenung di rumah dan bertanya pada Tuhan, "Apakah ini kado istimewa dari orang yang kusayang?". Aku lupakan saat2 itu karena bagiku ga perlu mikirin hal2 yg buruk.Sekarang dia sudah punya pendamping, dan aku ingin pendampingnya bisa menjaganya dan bisa lebih baik dari aku. Aku sempat kecewa, kenapa dia ga pegang janjinya ma aku dulu? Tetapi, itulah yang membuat dia senang ya sudah aku terima kenyataan. Dan semua sudah aku persiapkan sejak dulu jika hal ini terjadi. Sempat aku berpamitan ma dia, karena bagiku tugasku sudah selesai. Tetapi dia ga ingin aku pergi, dan sesuai janjiku juga apapun yang terjadi aku tetap akan bersama2 dia sampe aku mati. Yang penting pendampingnya yang sekarang ga buat dia sampe sakit hati lagi, udah cukup dia mengalami apa yg diperbuat dunia ini. Akhir kata:
AKU TETEP SAYANG DIA SAMPAI AKU MENUTUP MATAKU UNTUK SELAMA - LAMANYA
Last edited:
