Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

nizhami

New member
Menggandakan manusia super kelak bukan lagi hanya ada dalam kisah-kisah fiksi ilmiah. Walau riset di bidang ini terus berjalan, ada pro dan kontra yang mewarnai.
Kloning manusia akan mengizinkan duplikasi dari individu dengan bakat hebat, jenius, berkepribadian, ataupun dengan kualitas yang patut dicontoh lainnya. Alasan kloning manusia yang dipertimbangkan diatas mengacu pada individu spesifik, biasanya orang tua, dalam konteks memproduksi keturunan yang unggul. Alasan lain mengacu pada keuntungan bagi masyarakat luas untuk mampu mereplikasi individu spesial- seorang Mozart, Einstein, Gandhi, atau Schweitzer.

Determinisme Genetik

Banyak yang keberatan dengan alasan ini, seperti dalam konteks mendukung atau menolak kloning manusia, atau pihak yang bersikeras pada konsep determinisme genetik, yaitu bahwa gen manusia yang menentukan secara penuh ia akan menjadi apa atau siapa, dan juga menentukan apa yang akan ia capai. Apa yang membuat Mozart, Einstein, Gandhi, dan Schweitzer menjadi individu hebat adalah karena gabungan dari pengaruh genetik tertentu mereka, dengan lingkungan dimana mereka hidup, dan juga dengan konteks historis dimana mereka menguasainya.

Mengkloning mereka akan menghasilkan individu dengan pewarisan genetik yang sama. Bahkan transfer inti pun tidak dapat memproduksi gen yang 100% identik, walaupun untuk mengkaji masalah moral, bisa diasumsikan bahwa ia identik. Namun tidak dengan kloning, atau dengan cara lain, akan bisa mereplikasi lingkungan hidup mereka atau konteks historis dimana mereka hidup, dan kehebatan mereka berkembang.

Apakah secara umum atau dengan individu tertentu, tingkatan dimana kehebatan mereka bergantung, atau faktor apa yang paling menentukan masih memerlukan kajian lebih lanjut. Namun kami mengetahui bahwa pada semua kasus itu bergantung pada interaksi dari faktor genetik, lingkungan, dan sosio-historis. Oleh sebab itu, kloning manusia tidak akan bisa mereplikasi pencapaian luar biasa yang kita kagumi dari individu seperti Mozart, Einstein, Gandhi, dan Schweitzer.

Bila kita membuat pemisahan tegas antara kemampuan luar biasa dari seoirang Mozart dan seorang Einstein, dan bagaimana mereka menggunakan kemampuannya pada lingkungan tertentu dan konteks sosio-historis dimana mereka hidup, adalah suatu kesalahan untuk mengasumsikan bahwa kloning manusia akan bisa setidaknya mereplikasi kemampuan mereka yang luar biasa, jika bukan pencapaian mereka. Kemampuan mereka, pun, adalah produk dari gen dan lingkungan mereka, bukan hanya dari gen saja, maka adalah suatu kesalahan untuk berpikir bahwa mengkloning mereka akan menghasilkan individu dengan kemampuan yang sama, walaupun mreka dapat memperlihatkan kemampuan mereka itu pada cara dan waktu yang berbeda. Pada kasus Gandhi dan Schweitzer, dimana keagungan luar biasa mereka berada pada integritas moral dan komitmen sosial, kami tidak terlalu mengerti bagaimana karakter moral dan keagungan mereka diproduksi oleh gen.

Mengkhawatirkan

Tidak dari kondisi diatas menyangkal bahwa kemampuan musikal dan intelektual dari Mozart dan Einstein, ataupun integritas moral Gandhi dan Schweitzer, dihasilkan oleh pewarisan genetik mereka yang unik. Mengklon mereka akan menghasilkan individu dengan kemampuan spesial, namun kami tidak mengetahui seberapa dekat klon mereka pada kapasitas dan pencapaian dari individu agung yang diklon. Walaupun begitu, harapan untuk memperoleh sifat-sifat spesial dari individu yang agung adalah alasan yang kuat untuk melakukan hal itu.

Contoh dari individu-individu diatas digunakan karena keagungan mereka sangat diapresiasi secara luas dan tidak menuai kontroversi yang besar, namun jika kita bergerak dari kasus diatas, kita akan menemui masalah dimana standar kehebatan yang digunakan untuk memilih individu yang diklon untuk keuntungan dari masyarakat atau kemanusiaan. Masalah ini pasti berhubungan dengan isu penting yang akan mengendalikan akses dan penggunaan dari teknologi kloning manusia, semenjak mereka yang mengendalikannya akan berada pada posisi untuk memaksakan standar individu agung yang akan diklon. Isu ini adalah mengkhawatirkan jika kelompok tertentu, atau jika pemerintah, mengendalikan teknologi itu, dan menyalahgunakannya demi kepentingan mereka sendiri.


Disadur dari:
Brock, Dan W. Cloning Human Beings. Brown University. 2001.
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

buat robot berotak manusia aja malah lebih murah dibandingkan kloning terus lebih simpel lagi buatnya. .:))
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

wah blh juga ide nya bro alien,dan robot berotak manusia nya di ciptakan sebanyak mungkin biar bumi di kuasai oleh robot berotak cerdas
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

jangan dikuasai robot semua ntar manusia ditaruh dimana?! ditaruh dibulan apa mars? kalau ditaruh diplanet aku udah tidak cukup, udah penuh dengan alien2 cerdas diplanet aku terus menurut aku manusia dilempar keluar galaxi bimasakti aja....<3D
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

jangan dikuasai robot semua ntar manusia ditaruh dimana?! ditaruh dibulan apa mars? kalau ditaruh diplanet aku udah tidak cukup, udah penuh dengan alien2 cerdas diplanet aku terus menurut aku manusia dilempar keluar galaxi bimasakti aja....<3D

gimana bro alien kalau manusia menghuni planet kembaran bumi saja
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

setuju2 aja dengan ide boz yang penting presidennya manusia barack obama setuju kalau umat manusia dikirim ke planet kembaran bumi....>8~
 
ilmu yg dmiliki manusia dibandingkan dg ilmu tuhan itu bagaikan setetes air dg luas samudera. . .pendapat ente trlalu nyinggung ane boz
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

lah.. lah.. nyinggung begimane nih? apa situ tuhan? :D
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

dalam hal ilmu tuhan bukan nya di singung tuhan aja menyuruh umat nya belajar
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

semua ciptaan manusia tidak ada yang sempurna pasti ada kekurangannya...>:'(
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

hmm... bikin manusia super dengan mengacak2 gen y? G terlalu riskan tu? Nemuin gen penyebab kanker ato bikin virus flu keok aj ms sulit, koq mlh mo ngacak2 gen manusia, ap tr ga jd ancur2an ras manusianya?
 
Bls: Kloning Manusia Super Bukan Lagi Fiksi

Ilmu dan teknologi manusia..belum ada apa2nya dgn Ilmu Allah..sebab dialah pemilik ilmu itu ...:)
 
Back
Top