elbar
New member
ROMA (SINDO) ? Ungkapan makan buah simalakama,mungkin tepat untuk menggambarkan sepak bola Italia saat ini. Anjuran Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) dan Pemerintah Italia untuk meningkatkan fasilitas keamanan stadion,justru mengguncangfinansialklub.
Presiden Lega Calcio Antonio Matarrese mengatakan, banyak klub Italia yang akan bangkrut akhir musim nanti jika anjuran FIGC diberlakukan. Akibat kerusuhan berdarah di Stadio Angelo Massimino, Jumat (2/2), FIGC dan Pemerintah Italia menutup stadion yang dinyatakan berada di bawah standar Legge Pisanu.
Hanya enam stadion yang diizinkan menggelar laganya dengan disaksikan penonton, yakni Renzo Barbera (Palermo), Giuseppe Meazza/San Siro (Milan), Olimpico (Roma), Artemio Franchi (Siena), Olimpico Grande (Turin), dan Luigi Ferraris (Genoa). Stadion lainnya harus meningkatkan fasilitas keamanan.
Mulaipekanke-15memangbeberapa stadion mulai sudah dibuka. Tapi, itu hanya untuk pemegang tiket terusan. Hal ini tentu saja akan membuat klub kehilangan penghasilan dari penjualan tiket. Yang memusingkan Matarrese, setiap akan bergulirnya kompetisi,klub harus membuktikan kestabilan finansialnya, sebelum mendaftarkan klubnya ke Lega Calcio.
Jika klub menghabiskan uangnya untuk merenovasi atau melengkapi fasilitas stadion, kondisi keuangan klub-klub tersebut pasti terganggu.Matarrese melihat akan banyak klub yang gagal lolos pemeriksaan keuangan. Bahkan,banyak klub,baik di Seri A,B,atau C/1,yang jatuh ke jurang kebangkrutan.
?Ini adalah bencana,? tutur Matarrese kepada Football Italia. ?Kita harus memperbaharui kebijakan itu.Kalau tidak,apa yang akan dilakukan untuk memulai kompetisi musim depan?? Apa yang diungkapkan Matarrese sangat masuk akal. Setidaknya, itu yang diungkapkan Inter dan AC Milan.
Kedua klub ini menegaskan mengalami kerugian besar dalam penjualan tiket di Liga Champions. I Nerazzurri?julukanInter? dalam laporan keuangannya mengalami kerugian 1 juta euro (sekitar Rp11,9 miliar) saat menggelar laga kandang Liga Champions versus Valencia, Rabu (21/2). Sedangkan Milan sudah mengungkapkan kekhawatiran akan kerugian yang dialami melalui pengacaranya, Leandro Cantamessa. (hanna farhana)
Presiden Lega Calcio Antonio Matarrese mengatakan, banyak klub Italia yang akan bangkrut akhir musim nanti jika anjuran FIGC diberlakukan. Akibat kerusuhan berdarah di Stadio Angelo Massimino, Jumat (2/2), FIGC dan Pemerintah Italia menutup stadion yang dinyatakan berada di bawah standar Legge Pisanu.
Hanya enam stadion yang diizinkan menggelar laganya dengan disaksikan penonton, yakni Renzo Barbera (Palermo), Giuseppe Meazza/San Siro (Milan), Olimpico (Roma), Artemio Franchi (Siena), Olimpico Grande (Turin), dan Luigi Ferraris (Genoa). Stadion lainnya harus meningkatkan fasilitas keamanan.
Mulaipekanke-15memangbeberapa stadion mulai sudah dibuka. Tapi, itu hanya untuk pemegang tiket terusan. Hal ini tentu saja akan membuat klub kehilangan penghasilan dari penjualan tiket. Yang memusingkan Matarrese, setiap akan bergulirnya kompetisi,klub harus membuktikan kestabilan finansialnya, sebelum mendaftarkan klubnya ke Lega Calcio.
Jika klub menghabiskan uangnya untuk merenovasi atau melengkapi fasilitas stadion, kondisi keuangan klub-klub tersebut pasti terganggu.Matarrese melihat akan banyak klub yang gagal lolos pemeriksaan keuangan. Bahkan,banyak klub,baik di Seri A,B,atau C/1,yang jatuh ke jurang kebangkrutan.
?Ini adalah bencana,? tutur Matarrese kepada Football Italia. ?Kita harus memperbaharui kebijakan itu.Kalau tidak,apa yang akan dilakukan untuk memulai kompetisi musim depan?? Apa yang diungkapkan Matarrese sangat masuk akal. Setidaknya, itu yang diungkapkan Inter dan AC Milan.
Kedua klub ini menegaskan mengalami kerugian besar dalam penjualan tiket di Liga Champions. I Nerazzurri?julukanInter? dalam laporan keuangannya mengalami kerugian 1 juta euro (sekitar Rp11,9 miliar) saat menggelar laga kandang Liga Champions versus Valencia, Rabu (21/2). Sedangkan Milan sudah mengungkapkan kekhawatiran akan kerugian yang dialami melalui pengacaranya, Leandro Cantamessa. (hanna farhana)