lelaki
New member
Harapan Timnas U-23 Indonesia untuk menangguk kemenangan perdana sirna. Alih-alih kemenangan, mereka justru mendapatkan kekalahan kedua di kandang sendiri. Taufiq Kasrun dkk harus mengakui keunggulan Lebanon 1-2 (0-1) di Stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, kemarin.
Indonesia sebenarnya sempat menuai harapan untuk memperoleh poin pertama di babak kualifikasi Grup C (Putaran Kedua) Pra Olimpiade Zona Asia. Itu setelah Jajang Mulyana berhasil menyamakan kedudukan (1-1) pada menit ke-59. Namun, hanya dua menit setelah gol Jajang, Lebanon berhasil menentukan poin penuh melalui sundulan Hussein Amine.
Tim tamu sebelumnya membuka kemenangan melalui gol yang dilesakkan Hassan Maatouk pada menit ke-22. Dengan kekalahan ini, peluang Indonesia untuk lolos putaran final Zona Asia semakin tipis. Menyisakan tiga laga dengan dua away (Vietnam dan Lebanon), sangat kecil bagi Indonesia untuk meraih posisi aman di peringkat kedua. Di atas kertas, tiket untuk berlaga di Beijing bakal sekadar impian.
Janji untuk tampil beda saat menghadapi tim dari Asia Barat itu tak mampu direalisasikan oleh tim besutan Bambang Nurdiansyah tersebut. Masuknya Boaz Solossa dan Kornelius Kaimu belum bisa membantu Merah Putih. Serangan maupun pertahanan masih belum optimal. Indonesia tak berkutik menghadapi lawan yang berpostur lebih tinggi dan unggul dalam duel bola atas.
Buntutnya, dua gol yang dilesakkan oleh tim tamu merupakan buah dari kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Indonesia sendiri. "Ini menjadi Pekerjaan rumah bagi kami. Kami harus banyak belajar demi meminimalkan kesalahan semacam itu," ujar Bambang.
Masalah konsistensi dan konsentrasi permainan juga masih menjadi masalah besar bagi Taufiq dkk. Pada 15 menit pertama, Indonesia mampu menekan dan mengurung pertahanan Lebanon. Namun, Lebanon mampu mengambil alih kendali serangan setelah fisik tuan rumah menurun. "Ini menjadi sebuah kekurangan yang mampu dimanfaatkan oleh lawan," tambah Bambang.
Selain itu, Bambang tak mau menyebut bahwa kekalahan beruntun yang mereka derita akibat lawan yang lebih unggul. Menurutnya, itu alasan klasik yang hanya akan membuat para pemainnya memiliki rasa tak mau mengembangkan diri dan kemampuannya.
"Lebih baik kesalahan ditimpakan pada diri kami sendiri. Kami mengaku masih terlalu banyak kesalahan yang terjadi dalam pertandingan ini. Namun, perlu diingat dalam pertandingan ini kami juga mendapatkan peningkatan," urainya.
Sementara itu, pelatih Lebanon Emile Rustom mengakui kemenangan yang diraih timnya tak diperoleh dengan mudah. Seperti perkiraan dari awal, anak asuhannya akan menghadapi pertandingan yang ketat. Pemain Lebanon harus mengerahkan segala upaya untuk menggapai poin penuh keduanya di grup ini.
"Saya tak mau mengomentari kondisi kekurangan dan kelebihan tim lawan. Kami akui, kali ini Lebanon memiliki sedikit keberuntungan dibandingkan dengan Indonesia. Kami telah mengatakan pada para pemain, jalan satu-satunya untuk melenggang ke babak berikutnya adalah memenangkan pertandingan ini," ujarnya. (ady)
Facts and Figures
1. Gol yang diciptakan Jajang Mulyana merupakan gol perdana Indonesia di Grup C Pra Olimpiade Zona Asia.
2. Gol yang dilesakkan Jajan juga menjadi gol keduanya di timnas dalam pertandingan resmi yang dilakoni tim Indonesia. Satu gol lain dilesakkan ke gawang Maladewa dalam babak knock out Pra Olimpiade.
3. Penampilan Boaz Solossa di timnas U-23 merupakan yang pertama kalinya sejak 2005.
4. Dua pencetak gol dalam pertandingan ini, Jajang Mulyana di kubu Indonesia dan Hassan Maatouk di pihak Lebanon adalah pemain termuda yang diturunkan masing-masing kubu. Jajang dilahirkan pada 23 Oktober 1988, sementara Maatouk 10 Agustus 1987.
5. Kostum yang dipakai oleh tim Lebanon merupakan kostum darurat. Pada kostum asli terdapat nama-nama pemain. Di kostum yang mereka pakai kemarin hanya ada tulisan Lebanon di atas nomor punggung. Mereka tak dapat memakainya akibat bagasi yang tak sampai ke Jakarta.
STATISTIK PERTANDINGAN
Indonesia v Lebanon
1 Gol 2
9 Tendangan ke Gawang 3
6 Tendangan Melenceng 5
13 Tendangan Bebas 19
- 0ff Side 1
19 Pelanggaran 12
5 Tendangan sudut 4
4 KK 1
- KM -
55% Penguasaan Bola 45%
masakk cc di depanpendukung ndiri malah dipermaluykann
Indonesia sebenarnya sempat menuai harapan untuk memperoleh poin pertama di babak kualifikasi Grup C (Putaran Kedua) Pra Olimpiade Zona Asia. Itu setelah Jajang Mulyana berhasil menyamakan kedudukan (1-1) pada menit ke-59. Namun, hanya dua menit setelah gol Jajang, Lebanon berhasil menentukan poin penuh melalui sundulan Hussein Amine.
Tim tamu sebelumnya membuka kemenangan melalui gol yang dilesakkan Hassan Maatouk pada menit ke-22. Dengan kekalahan ini, peluang Indonesia untuk lolos putaran final Zona Asia semakin tipis. Menyisakan tiga laga dengan dua away (Vietnam dan Lebanon), sangat kecil bagi Indonesia untuk meraih posisi aman di peringkat kedua. Di atas kertas, tiket untuk berlaga di Beijing bakal sekadar impian.
Janji untuk tampil beda saat menghadapi tim dari Asia Barat itu tak mampu direalisasikan oleh tim besutan Bambang Nurdiansyah tersebut. Masuknya Boaz Solossa dan Kornelius Kaimu belum bisa membantu Merah Putih. Serangan maupun pertahanan masih belum optimal. Indonesia tak berkutik menghadapi lawan yang berpostur lebih tinggi dan unggul dalam duel bola atas.
Buntutnya, dua gol yang dilesakkan oleh tim tamu merupakan buah dari kesalahan yang dilakukan oleh para pemain Indonesia sendiri. "Ini menjadi Pekerjaan rumah bagi kami. Kami harus banyak belajar demi meminimalkan kesalahan semacam itu," ujar Bambang.
Masalah konsistensi dan konsentrasi permainan juga masih menjadi masalah besar bagi Taufiq dkk. Pada 15 menit pertama, Indonesia mampu menekan dan mengurung pertahanan Lebanon. Namun, Lebanon mampu mengambil alih kendali serangan setelah fisik tuan rumah menurun. "Ini menjadi sebuah kekurangan yang mampu dimanfaatkan oleh lawan," tambah Bambang.
Selain itu, Bambang tak mau menyebut bahwa kekalahan beruntun yang mereka derita akibat lawan yang lebih unggul. Menurutnya, itu alasan klasik yang hanya akan membuat para pemainnya memiliki rasa tak mau mengembangkan diri dan kemampuannya.
"Lebih baik kesalahan ditimpakan pada diri kami sendiri. Kami mengaku masih terlalu banyak kesalahan yang terjadi dalam pertandingan ini. Namun, perlu diingat dalam pertandingan ini kami juga mendapatkan peningkatan," urainya.
Sementara itu, pelatih Lebanon Emile Rustom mengakui kemenangan yang diraih timnya tak diperoleh dengan mudah. Seperti perkiraan dari awal, anak asuhannya akan menghadapi pertandingan yang ketat. Pemain Lebanon harus mengerahkan segala upaya untuk menggapai poin penuh keduanya di grup ini.
"Saya tak mau mengomentari kondisi kekurangan dan kelebihan tim lawan. Kami akui, kali ini Lebanon memiliki sedikit keberuntungan dibandingkan dengan Indonesia. Kami telah mengatakan pada para pemain, jalan satu-satunya untuk melenggang ke babak berikutnya adalah memenangkan pertandingan ini," ujarnya. (ady)
Facts and Figures
1. Gol yang diciptakan Jajang Mulyana merupakan gol perdana Indonesia di Grup C Pra Olimpiade Zona Asia.
2. Gol yang dilesakkan Jajan juga menjadi gol keduanya di timnas dalam pertandingan resmi yang dilakoni tim Indonesia. Satu gol lain dilesakkan ke gawang Maladewa dalam babak knock out Pra Olimpiade.
3. Penampilan Boaz Solossa di timnas U-23 merupakan yang pertama kalinya sejak 2005.
4. Dua pencetak gol dalam pertandingan ini, Jajang Mulyana di kubu Indonesia dan Hassan Maatouk di pihak Lebanon adalah pemain termuda yang diturunkan masing-masing kubu. Jajang dilahirkan pada 23 Oktober 1988, sementara Maatouk 10 Agustus 1987.
5. Kostum yang dipakai oleh tim Lebanon merupakan kostum darurat. Pada kostum asli terdapat nama-nama pemain. Di kostum yang mereka pakai kemarin hanya ada tulisan Lebanon di atas nomor punggung. Mereka tak dapat memakainya akibat bagasi yang tak sampai ke Jakarta.
STATISTIK PERTANDINGAN
Indonesia v Lebanon
1 Gol 2
9 Tendangan ke Gawang 3
6 Tendangan Melenceng 5
13 Tendangan Bebas 19
- 0ff Side 1
19 Pelanggaran 12
5 Tendangan sudut 4
4 KK 1
- KM -
55% Penguasaan Bola 45%
masakk cc di depanpendukung ndiri malah dipermaluykann