Megha
New member
Koloni ( tanah Jajahan ).
Dalam arti luas: pemukiman warga suatu negara di wilayah di luar negara
biasanya suatu wilayah di seberang lautan, yang kemudian mereka nyatakan sebagai wilayah mereka.
Bentuk-bentuk koloni dibedakan antara Lain sebagai berikut:
1) koloni penduduk:Sejumlah besar warga negara yang melakukan koloni menetap di daerah koloni; penduduk pribumi didesak, diusir, dimusnahkan, diasimilasikan, dijadikan golongan minoritas atau sama sekali diabaikan keikutsertaannya dalam pemerintahan.
2) daerah-daerah koloni dengan sejumlah besar atau sejumlah kecil golongan pribumi yang tetap memiliki struktur kemasyarakatan mereka; dalam hal ini golongan kolonisator yang bermukim hanya kecil, dan mereka menduduki posisi pimpinan.
3) koloni kelebihan penduduk: motivasi koloni bangsa Italia dan Jepang.
4) koloni deportasi: tanah koloni yang dikerjakan oleh orang-orang buangan, misalnya: Australia;
5) koloni eksploatasi: daerah koloni yang hanya dipentingkan untuk mencari keuntungan seadiri.
6) koloni sekunder: tanah-tanah koloni yang tidak menguntungkan ibu negara, tetapi perlu dipertahankan demi kepentingan strategi.
7) tiang penunjang koloni: biasanya Rotakota pelabuhan atau pulau-pulau kecil, yang herfungsi sebagai pangkalan militer, perkembangan kekuasaan dan/atau untuk pangkalan-pangkalan perdagangan dengan daerah pedalaman.
SEJARAH. Perkembangan politik kolonial modern mulai tumbuh pada abad ke- 16, sebagai kelanjutan dan berbagai penemuan besar.
Sebagai golongan kolonisator pertama dapat digolongkan bangsa Spanyol dan Portugis (Amerika Latin). Dalam abad ke-17 bangsa-bangsa Inggeris, Perancis dan Belanda tampil ke depan;
terutama di Amerika Utara, Hindia Barat, Hindia Muka dan Hindia Belanda. Abad ke-19 merupakan titik puncak perkembangan politik kolonial.
Hampir seluruh benua Afrika berada di tangan negara KOLONI.
[FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
Dalam arti luas: pemukiman warga suatu negara di wilayah di luar negara
biasanya suatu wilayah di seberang lautan, yang kemudian mereka nyatakan sebagai wilayah mereka.
Bentuk-bentuk koloni dibedakan antara Lain sebagai berikut:
1) koloni penduduk:Sejumlah besar warga negara yang melakukan koloni menetap di daerah koloni; penduduk pribumi didesak, diusir, dimusnahkan, diasimilasikan, dijadikan golongan minoritas atau sama sekali diabaikan keikutsertaannya dalam pemerintahan.
2) daerah-daerah koloni dengan sejumlah besar atau sejumlah kecil golongan pribumi yang tetap memiliki struktur kemasyarakatan mereka; dalam hal ini golongan kolonisator yang bermukim hanya kecil, dan mereka menduduki posisi pimpinan.
3) koloni kelebihan penduduk: motivasi koloni bangsa Italia dan Jepang.
4) koloni deportasi: tanah koloni yang dikerjakan oleh orang-orang buangan, misalnya: Australia;
5) koloni eksploatasi: daerah koloni yang hanya dipentingkan untuk mencari keuntungan seadiri.
6) koloni sekunder: tanah-tanah koloni yang tidak menguntungkan ibu negara, tetapi perlu dipertahankan demi kepentingan strategi.
7) tiang penunjang koloni: biasanya Rotakota pelabuhan atau pulau-pulau kecil, yang herfungsi sebagai pangkalan militer, perkembangan kekuasaan dan/atau untuk pangkalan-pangkalan perdagangan dengan daerah pedalaman.
SEJARAH. Perkembangan politik kolonial modern mulai tumbuh pada abad ke- 16, sebagai kelanjutan dan berbagai penemuan besar.
Sebagai golongan kolonisator pertama dapat digolongkan bangsa Spanyol dan Portugis (Amerika Latin). Dalam abad ke-17 bangsa-bangsa Inggeris, Perancis dan Belanda tampil ke depan;
terutama di Amerika Utara, Hindia Barat, Hindia Muka dan Hindia Belanda. Abad ke-19 merupakan titik puncak perkembangan politik kolonial.
Hampir seluruh benua Afrika berada di tangan negara KOLONI.
[FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]