imnanay
New member
Georg Friedrich Handel (Halle, 23 Feb 1685— London, 14 April 1759). Komponis dan pemain organ Inggeris keturunan Jerman; setelah menetap beberapa saat di Italia (1704—1710) menjadi komponis istana di Hannover. Ketika dinasti kerajaan Hannover menduduki takhta Inggeris, Handel ikut serta, bertepatan dengan masuknya opera Italia ke Inggenis pula.
Dalam waktu 14 hari dia menciptakan opera Rinaldo (1711) yang segera membuatnya termasyhur. Selama beberapa tahun berikutnya dia memperoleh sukses geinilang dengan berbagai karya opera gaya Italia (Giulio Cesare, 1724; Orlando, 1733; II pastor fido, 1712, versi ke-2 1734; Berenice, 1737; Deidainia, 1741). Opera-opera tersebut khusus hanya menekankan aspek musik, tanpa terlalu banyak gerak. Ketika masyarakat tak lagi menyukai gaya Italia, Handel beralih pada penciptaan oratoria. The Messiah (1742) mendapat sambutan luar biasa; segera disusul serentetan ciptaan lainnya: Samson (1742), Semele (1744), Joseph (1744), Judas Maccabeus (1747), Joshua (1748), Solomon (1749), Susanna (1750), Jephta (1752). Karya-karyanya terakhir terpaksa dituliskan orang lain karena menderita kebutaan.
Oratoria merupakan karya Handel paling kuat, dan sempat memberi napas baru pada jenis ciptaan tersebut. Dia berhasil menerapkan sistem kromatik yang sudah sangat maju untuk waktu itu dan bentuk polifoni berkembang subur dalam karyakaryanya. Dalam musik orkes, cita rasa Handel akan perbandingan, arsitektur dan penuangan bentuk musik tampak sangat menonjol; hal itu terlihat pada: Water music (1717), 18 Concerti grossi (1734—1739), 18 konser orgel (1735— 1751), Fireworks music (1749), berbagai uvertur dan musik kamar. Lebih lanjut Handel juga menciptakan 21 Anthema, 5 Te Deum, 2 musik pasion (pasion Yohannes, 1704; pasion dan Brockes 1716) serta sejumlah gubahan paduan suara.
Sumber : Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta
Dalam waktu 14 hari dia menciptakan opera Rinaldo (1711) yang segera membuatnya termasyhur. Selama beberapa tahun berikutnya dia memperoleh sukses geinilang dengan berbagai karya opera gaya Italia (Giulio Cesare, 1724; Orlando, 1733; II pastor fido, 1712, versi ke-2 1734; Berenice, 1737; Deidainia, 1741). Opera-opera tersebut khusus hanya menekankan aspek musik, tanpa terlalu banyak gerak. Ketika masyarakat tak lagi menyukai gaya Italia, Handel beralih pada penciptaan oratoria. The Messiah (1742) mendapat sambutan luar biasa; segera disusul serentetan ciptaan lainnya: Samson (1742), Semele (1744), Joseph (1744), Judas Maccabeus (1747), Joshua (1748), Solomon (1749), Susanna (1750), Jephta (1752). Karya-karyanya terakhir terpaksa dituliskan orang lain karena menderita kebutaan.
Oratoria merupakan karya Handel paling kuat, dan sempat memberi napas baru pada jenis ciptaan tersebut. Dia berhasil menerapkan sistem kromatik yang sudah sangat maju untuk waktu itu dan bentuk polifoni berkembang subur dalam karyakaryanya. Dalam musik orkes, cita rasa Handel akan perbandingan, arsitektur dan penuangan bentuk musik tampak sangat menonjol; hal itu terlihat pada: Water music (1717), 18 Concerti grossi (1734—1739), 18 konser orgel (1735— 1751), Fireworks music (1749), berbagai uvertur dan musik kamar. Lebih lanjut Handel juga menciptakan 21 Anthema, 5 Te Deum, 2 musik pasion (pasion Yohannes, 1704; pasion dan Brockes 1716) serta sejumlah gubahan paduan suara.
Sumber : Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta