ismi_namaku
New member
Komunitas wartawan peliput olahraga nasional, Kamis (20/5) sore, menggelar demo di depan kantor PSSI di Gelora Bung Karno, Jakarta. Mereka memrotes Electronic City Entertainment (ECE) yang terlalu kaku dalam menerjemahkan klausal kontrak dengan FIFA tentang pubilkasi (hak siar) Piala Dunia 2010.
Para jurnalis yang sehari-hari meliput sepak bola nasional itu menilai ECE -pemegang sublisensi media rights of 20t0 FIFA World Cup South Africa untuk wilayah Indonesia terlalu kapitalis. Wartawan senior M Nigara yang hadir dalam unjuk rasa itu meminta masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melawan para kapitalis.
Menurut BudiWaskita, penggemar fanatik sepak bola, pelarangan penerjemahan Piala dunia itu merupakan tindakan yang berlebihan dan tidak nasionalis. Ia berharap pemerintah mengambil tindakan tegas dengan melarang perusahaan seperti itu beraktivitas di Indonesia “Mosaic di negeri sendiri tidak boleh menerjemahkan pakai bahasa nasional itu jelas pemasungan dan tidak bisa dibiarkan,” tuturnya.
Warta Kota
Aneh, menterjemahkan aja kok engga boleh ya?
Para jurnalis yang sehari-hari meliput sepak bola nasional itu menilai ECE -pemegang sublisensi media rights of 20t0 FIFA World Cup South Africa untuk wilayah Indonesia terlalu kapitalis. Wartawan senior M Nigara yang hadir dalam unjuk rasa itu meminta masyarakat Indonesia untuk bersama-sama melawan para kapitalis.
Menurut BudiWaskita, penggemar fanatik sepak bola, pelarangan penerjemahan Piala dunia itu merupakan tindakan yang berlebihan dan tidak nasionalis. Ia berharap pemerintah mengambil tindakan tegas dengan melarang perusahaan seperti itu beraktivitas di Indonesia “Mosaic di negeri sendiri tidak boleh menerjemahkan pakai bahasa nasional itu jelas pemasungan dan tidak bisa dibiarkan,” tuturnya.
Warta Kota
Aneh, menterjemahkan aja kok engga boleh ya?