darijsoaim
New member
JAKARTA — Asosiasi Federasi Sepak Bola internasional (FIFA) menegaskan, Kongres Fersatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia di Jakarta pada 17 Maret mendatang berstatus kongres luar biasa (KLB). Dengan dernikian, bukan kongres biasa seperti yang diinginkan oleb pihak Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI).
Penegasan itu disampaikan oleh FIFA dalam surat tertanggal 4 Maret 2013 kepada PSSI. Bahkan, dalam suratnya, badan sepak bola dunia itu menggarisbawahi kata exra-ordinary
“Itu balasan surat kami kepada FIFA pada 1 Maret lalu. Rapat Komite Eksekutif pada 27 Februari lalu kan mminta untuk klarifikasi status kongres. FIFA akhirnya membalas surat itu kemarin dan menyatakan bahwa kongres berstatus luar biasa’ kata Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra, kemarin.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Vaicke, itu badan sepak bola dunia ini mengatakan mereka tidak bisa mengirimkan wakil ke Indonesia untuk turut serta dalam proses verifikasi.
FIFA mengatakan bahwa verifikasi adalah tugas federasi. Tapi mereka mengatakan akan mengirim dua pemantau saat kongres nanti,” kata Hadiyandra.
Wakil dan FIFA yang akan hadir dalam KLB PSSI 17 Maret adalah Michael van Praag, yang menjabat Ketua Federasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB), dan Marco Leal, Manajer Departemen Asosiasi FIFA. Leal juga meninjau Kongres PSSI sebelumnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Mereka hanya melihat, lalu melaporkan kepada Komite Eksekutif FIFA. laporan itu nanti yang akan menjadi bahan FIFA untuk rapat pada 20 Maret mendatang,” ujar Djehar
Hadiyandra menjamin penegasan status kongres itu akan bisa diterima oleh La Nyalla Mattalitti dan kawan-kawan dari KPSI, “Kami sudah komunikasi kepada mereka dan mereka bisa menerima.”
Djohar mengaku siap mengikuti instruksi FIFA tersebut. “Instruksinya kan begitu, jadi harus diikuti. Jangan sampai Indonesia terkena sanksi,” kata Djohar.
La Nyalla pun mengaku siap mematuhi instruksi FIFA soal kongres luar biasa. Namun ia berkeras bahwa KPSI belum akan bubar jika kongres biasa belum terlaksana.
“Kami setuju KLB. karena itu adalah instruksi FIFA. Tapi KPSI akan tetap ada jika kongres biasa belum digelar Di KLB nanti akan dibahas penetapan pelaksanaan kongres biasa, Biar pemberi suara yang menentukan,” kata La Nyalla Mattalitti.
Sesuai dengan statuta, KLB memang tidak bisa menambah agenda. Otomatis kongres hanya akan membahas poin-poin yang ditentukan FIFA dalam suratnya sebelumnya.
Agenda itu adalah pengembalian empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sudah dipecat, yaitu La Nyalla Mahmud Mattalitti. Roberto Rouw, Tonny Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan.
Kemudian, penyatuan kompetisi liga saat ini ada Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia—revisi statuta PSSI yang tidak sesuai dengan statuta FIFA, serta menampung aspirasi para pemegang hak suara pada KLB PSSI di Solo 2011.
Nasib Indonesia akan diputuskan oleh FIFA pada akhir Maret nanti dalam rapat Komite Eksekutif di Zurich, Swiss. Jika dinilai mampu menjalankan instruksi rekonsiliasi dengan baik, Indonesia bisa terhindar dari sanksi.
PSSI sejauh ini terus melakukan persiapan kongres, Salah satunya memverivikasi peserta agar sesuai dengan peserta Kongres Solo 2011. PSSI dan KPSI menyepakati 79 pemilik suara. Namun masih ada 22 pemilik suara yang belum disepakati, yang terdiri atas 18 penguruS provinsi dan empat klub.
Sumber : Ari firdaus, Koran tempo
Penegasan itu disampaikan oleh FIFA dalam surat tertanggal 4 Maret 2013 kepada PSSI. Bahkan, dalam suratnya, badan sepak bola dunia itu menggarisbawahi kata exra-ordinary
“Itu balasan surat kami kepada FIFA pada 1 Maret lalu. Rapat Komite Eksekutif pada 27 Februari lalu kan mminta untuk klarifikasi status kongres. FIFA akhirnya membalas surat itu kemarin dan menyatakan bahwa kongres berstatus luar biasa’ kata Sekretaris Jenderal PSSI, Hadiyandra, kemarin.
Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Jenderal FIFA, Jerome Vaicke, itu badan sepak bola dunia ini mengatakan mereka tidak bisa mengirimkan wakil ke Indonesia untuk turut serta dalam proses verifikasi.
FIFA mengatakan bahwa verifikasi adalah tugas federasi. Tapi mereka mengatakan akan mengirim dua pemantau saat kongres nanti,” kata Hadiyandra.
Wakil dan FIFA yang akan hadir dalam KLB PSSI 17 Maret adalah Michael van Praag, yang menjabat Ketua Federasi Sepak Bola Kerajaan Belanda (KNVB), dan Marco Leal, Manajer Departemen Asosiasi FIFA. Leal juga meninjau Kongres PSSI sebelumnya di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.
“Mereka hanya melihat, lalu melaporkan kepada Komite Eksekutif FIFA. laporan itu nanti yang akan menjadi bahan FIFA untuk rapat pada 20 Maret mendatang,” ujar Djehar
Hadiyandra menjamin penegasan status kongres itu akan bisa diterima oleh La Nyalla Mattalitti dan kawan-kawan dari KPSI, “Kami sudah komunikasi kepada mereka dan mereka bisa menerima.”
Djohar mengaku siap mengikuti instruksi FIFA tersebut. “Instruksinya kan begitu, jadi harus diikuti. Jangan sampai Indonesia terkena sanksi,” kata Djohar.
La Nyalla pun mengaku siap mematuhi instruksi FIFA soal kongres luar biasa. Namun ia berkeras bahwa KPSI belum akan bubar jika kongres biasa belum terlaksana.
“Kami setuju KLB. karena itu adalah instruksi FIFA. Tapi KPSI akan tetap ada jika kongres biasa belum digelar Di KLB nanti akan dibahas penetapan pelaksanaan kongres biasa, Biar pemberi suara yang menentukan,” kata La Nyalla Mattalitti.
Sesuai dengan statuta, KLB memang tidak bisa menambah agenda. Otomatis kongres hanya akan membahas poin-poin yang ditentukan FIFA dalam suratnya sebelumnya.
Agenda itu adalah pengembalian empat anggota Komite Eksekutif PSSI yang sudah dipecat, yaitu La Nyalla Mahmud Mattalitti. Roberto Rouw, Tonny Aprilani, dan Erwin Dwi Budiawan.
Kemudian, penyatuan kompetisi liga saat ini ada Liga Super Indonesia dan Liga Prima Indonesia—revisi statuta PSSI yang tidak sesuai dengan statuta FIFA, serta menampung aspirasi para pemegang hak suara pada KLB PSSI di Solo 2011.
Nasib Indonesia akan diputuskan oleh FIFA pada akhir Maret nanti dalam rapat Komite Eksekutif di Zurich, Swiss. Jika dinilai mampu menjalankan instruksi rekonsiliasi dengan baik, Indonesia bisa terhindar dari sanksi.
PSSI sejauh ini terus melakukan persiapan kongres, Salah satunya memverivikasi peserta agar sesuai dengan peserta Kongres Solo 2011. PSSI dan KPSI menyepakati 79 pemilik suara. Namun masih ada 22 pemilik suara yang belum disepakati, yang terdiri atas 18 penguruS provinsi dan empat klub.
Sumber : Ari firdaus, Koran tempo