Konsep 6 Ruas Jalan Tol, Solusi atau Menambah Kemacetan DKI?

jozz78

New member
Wacana rencana proyek pembangunan 6 ruas jalan tol dalam kota Jakarta terus berkembang dan menimbulkan reaksi penolakan. Pembangunan itu dianggap tak akan menyelesaikan problem kemacetan di Jakarta. Namun di sisi lain, pihak PU tetap akan melaksanakan proyek tersebut.

PERBAIKI ANGKUTAN MASSAL

Yoga Adiwinarto, Direktur Institute for Transportation & Development Policy mengemukakan beberapa alasan kenapa menolak rencana itu. "€œSekurangnya ada 7 alasan. Pertama jalan tol tidak akan menyelesaikan kemacetan. Kedua, jalan tol justru menimbulkan perjalanan baru untuk orang yang tadinya tidak menggunakan kendaraan pribadi (nebeng/naik bus), menjadi tertarik untuk beralih ke kendaraan pribadi,"€ ujar Yoga.

Alasan ketiga kebijakan transportasi di negara maju adalah memfasilitasi pergerakan manusia, bukan kendaraan pribadi. Yang keempat, negara maju justru makin mempersulit penggunaan kendaraan pribadi dengan menerapkan pajak mahal, bensin mahal, parkir mahal dan sedikit serta road charging.

€œKemudian, jalan layang akan menurunkan kualitas hidup masyarakat di sekitar jalan. Contoh di jalan DI Panjaitan, Jaktim yang makin kumuh. Lalu, peningkatan perjalanan di kota Jakarta tidak akan pernah cukup jika difasilitasi dengan kendaraan pribadi. Maka angkutan massal harus jadi prioritas. Dan terakhir, pembangunan jalan tol justru berlawanan dengan prioritas angkutan massal, ujar alumni transport planning Leeds University, Inggris ini.

Peneliti berusia 30 tahun ini menambahkan, lebih baik anggaran sekitar Rp 40 triliun itu dialihkan untuk investasi ke BRT (bus rapid transit) atau busway yang jauh lebih murah. “Transjakarta dapat ditingkatkan hingga dapat mengangkut 1,5 juta orang per hari, atau 4 kali lipat dari saat ini,” ungkapnya.

Investasinya juga tidak besar. Cukup Rp 3,5 triliun rupiah dan dalam 10 bulan sudah dapat diimplementasikan. Ketimbang jalan tol baru dalam kota yang akan rampung tahun 2022. Membangun BRT jelas sangat cepat,€ imbuh Yoga.


sumber lengkap : http://www.iyaa.com/tech/otomotif/umum/2346159_1372.html
 
ini proyek sejak zaman sutiyoso.
semalam nonton wawancara Ahok d metro TV, dari 6 ruas tol hanya 2 yg akan d lanjutkan yaitu tol khusus angkutan barang dari tangerang ke pelabuah tj. priok. sedangkan tol utk mobil pribadi d tolak.
 
Ane setuju tuh, dijakarta harus dikurangi mobil pribadinya, perbaiki transportasi umumnya, biar pada tertarik naik angkot, busway dll
 
Ane setuju tuh, dijakarta harus dikurangi mobil pribadinya, perbaiki transportasi umumnya, biar pada tertarik naik angkot, busway dll

niat jokowi-ahok sangat bagus tuh. Akan menghapus 6 trayek mikrolet dan menggantinya 1 bus AC dgn kapasitas 70 penumpang. Jika ini terwujud yg rencananya thn 2013 udah beroperasi akan sangat mengurangi kemacetan.
 
Wahh... Mantep ya bro, smoga bisa ngurangin macetnya jakarta deh..

secara kalkulasi dari 6 mikrolet jika d jumlah penumpangnya ada 72 org [tiap mikrolet 12 penumpang]. Dan d satukan dalam 1 bis. lumayan mengurangi jumlah mobil yg beroperasi d jalan serta mengurangi kejahatan pemerkosaan yg selama ini d lakukan oleh sopir mikrolet
 
Back
Top