Kopi Arabika ICE Melejit, Defisit Pasokan Global Diperkirakan Meningkat

adidananto

New member
coffee-beans-700x357.jpg



Harga kopi arabika di bursa ICE Futures New York mengalami kenaikan lanjutan yang signifikan pada penutupan perdagangan Selasa dini hari (7/4). Harga kopi arabika mengalami peningkatan karena permintaan yang sempat terhambat akibat liburan panjang akhir pekan sudah mulai kembali masuk ke pasar komoditas lunak berjangka.

Kenaikan harga kopi arabika juga terjadi akibat prediksi bahwa produksi kopi global akan lebih kecil dibandingkan dengan permintaan global. Defisit pasokan diperkirakan bisa mencapai 5 juta kantong. Dengan turunnya produksi tersebut diperkirakan pasokan akhir tahun akan mengalami penurunan.

Pasokan kopi global turun karena produksi di Amerika Tengah dan Selatan mengalami penurunan. Produksi kopi di kawasan Asia Tenggara juga diperkirakan mengalami penurunan. Indonesia dan Vietnam, dua negara penghasil kopi utama ASEAN, mengalami volatilitas cuaca yang berpotensi mengakibatkan turunnya produksi.

Pada akhir perdagangan Selasa dini hari harga kopi arabika alami kenaikan luar biasa. Harga kopi arabika untuk kontrak pengiriman bulan Mei yang merupakan kontrak paling aktif tersebut ditutup menguat mantap sebesar 5,30 sen atau setara dengan 3,76 persen pada posisi 1,4620 dollar per pon.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya masih berpotensi mengarah ke penguatan. Kondisi teknikal di pasar kopi arabika New York untuk jangka pendek sudah mulai menunjukkan potensi kenaikan. Sementara itu untuk jangka menengah dan panjang momentumnya masih melemah.

Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level support di posisi 1,3743 dollar dan 1,3500 dollar. Sedangkan level resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan ada pada 1,5173 dollar dan 1,5400 dollar.



Sumber http://commodity-academy.co.id/2015/04/07/kopi-arabika-ice-melejit-defisit-pasokan-global-diperkirakan-meningkat/
 
Back
Top