Kopiah Produksi Kroman Masih Bertahan

andree_erlangga

New member
Membuat songkok atau kopiah sudah turun temurun dikerjakan warga Desa Kroman, Gresik, Jawa Timur. Akan tetapi, tidak seorang pun warga mengetahui secara pasti kapan pertama kali songkok dibuat. Syahdan kopiah khas Gresik dibuat setelah Sunan Maulana Malik Ibrahim menyiarkan Islam di Gresik. Songkok buatan warga Desa Kroman kerap dipesan orang-orang nomor satu di Indonesia, seperti mantan Presiden Soekarno dan Presiden Soeharto.

Kopiah bagi warga Gresik asal muasalnya dipakai sebagai sarana asimilasi antara budaya Jawa dan Islam. Misalnya dipakai sebagai alat salat. Ada empat jenis songkok, antara lain tipe karisma (kembang) atau disebut juga peci Malaysia, tipe kerawang yaitu transparan, dan jenis Aceh yang biasanya dihiasi bordir di pinggir peci.

Dalam sehari warga mampu memproduksi hingga 50 buah kopiah dengan harga jual Rp 125.000 sampai Rp 500.000 per kodi. Harga kopiah juga tergantung jenisnya. Sedangkan kapasitas produksi dalam satu bulan bisa mencapai 700 sampai 800 buah. Di bulan Ramadan, produksi meningkat hingga 1.000 kodi dengan daerah pengiriman wilayah Pulau Jawa.

Warga Desa Kroman tidak sendirian menjual kopiah karena para pembeli justru datang sendiri. Pembeli datang dari Mataram atau Sulawesi dan menjual kopiah di wilayah masing-masing. Ada juga sejumlah penjual yang memasarkan kopiah sampai ke Malaysia atau Brunei Darussalam.
 
Back
Top