Administrator
Administrator
Korea Selatan (Korsel) menepiskan propaganda yang disiarkan lewat radio hingga ke Korea Utara (Korut) Propaganda itu merupakan renspons dari serangan torpedo Korut yang menenggelamkan kapal perang Korsel Cheonan.
Militer Korsel menyiarkan lagu-lagu Barat dan berita-berita yang membandingkan politik dan ekonomi Korsel dan Korut yang terbaru.
Operasi perang psikologis itu merupakan bagian dari rangkaian langkah yang sebelumnya telah diumumkan Seoul untuk menghukum Pyongyang. Pyongyang dinyatakan terbukti menenggelamkan kapal Cheonan pada 26 Maret lalu dan menewaskan 46 pelaut Korsel.
Langkah pembalasan ‘Negeri Ginseng’ itu didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat. Termasuk menghentikan perdagangan dengan Korut dan melaporkan Korut ke Dewan Keamanan PBB.
Selain siaran radio, Korsel berencana melakukan propaganda lewat pamflet dan selebaran. Itu dimaksudkan untuk memberi informasi kepada warga Korut seputar penenggelaman kapal itu.
Dalam minggu ini, Korsel akan memasang lusinan pengeras suara dan papan pengumuman elektronik yang tinggi di sepanjang perbatasan dua negara. Ini juga bagian dari operasi propaganda Seoul. Pengeras suara dan papan elektronik itu akan digunakan untuk mengirim ajakan kepada serdadu negara komunis ini agar menyeberang ke Korsel.
Propaganda itu dilakukan di tengah adanya laporan bahwa pemimpin Korut Kim tong-il, minggu lalu, telah memerintahkan 1,2 juta tentaranya untuk bersiap berperang.
Pengamat Korut berbasis di Seoul mengatakan perintah itu dibacakan Jenderal O Kuk-ryul, orang kepercayaan Jong-il, lewat pengeras suara di seluruh Korut. Itu dibacakan hanya beberapa jam setelah dalam laporannya, Kamis (19/5), penyelidik internasional menemukan bukti keterlibatan Korut. Korut membantah semua tuduhan yang menilainya melanggar perjanjian gencatan senjata Korea pada 1953.
Penenggelaman k?*pal Itu merupakan bentrok terburuk antarkedua negara bertetangga itu pascaperang Korea 1950-1953.
Sementara itu, China yang selalu setia membantu Korut, sejauh ini hanya mendesak semua pihak untuk tenang.
Bagaimana seruan bangsa kita sesama Asia?
Militer Korsel menyiarkan lagu-lagu Barat dan berita-berita yang membandingkan politik dan ekonomi Korsel dan Korut yang terbaru.
Operasi perang psikologis itu merupakan bagian dari rangkaian langkah yang sebelumnya telah diumumkan Seoul untuk menghukum Pyongyang. Pyongyang dinyatakan terbukti menenggelamkan kapal Cheonan pada 26 Maret lalu dan menewaskan 46 pelaut Korsel.
Langkah pembalasan ‘Negeri Ginseng’ itu didukung sepenuhnya oleh Amerika Serikat. Termasuk menghentikan perdagangan dengan Korut dan melaporkan Korut ke Dewan Keamanan PBB.
Selain siaran radio, Korsel berencana melakukan propaganda lewat pamflet dan selebaran. Itu dimaksudkan untuk memberi informasi kepada warga Korut seputar penenggelaman kapal itu.
Dalam minggu ini, Korsel akan memasang lusinan pengeras suara dan papan pengumuman elektronik yang tinggi di sepanjang perbatasan dua negara. Ini juga bagian dari operasi propaganda Seoul. Pengeras suara dan papan elektronik itu akan digunakan untuk mengirim ajakan kepada serdadu negara komunis ini agar menyeberang ke Korsel.
Propaganda itu dilakukan di tengah adanya laporan bahwa pemimpin Korut Kim tong-il, minggu lalu, telah memerintahkan 1,2 juta tentaranya untuk bersiap berperang.
Pengamat Korut berbasis di Seoul mengatakan perintah itu dibacakan Jenderal O Kuk-ryul, orang kepercayaan Jong-il, lewat pengeras suara di seluruh Korut. Itu dibacakan hanya beberapa jam setelah dalam laporannya, Kamis (19/5), penyelidik internasional menemukan bukti keterlibatan Korut. Korut membantah semua tuduhan yang menilainya melanggar perjanjian gencatan senjata Korea pada 1953.
Penenggelaman k?*pal Itu merupakan bentrok terburuk antarkedua negara bertetangga itu pascaperang Korea 1950-1953.
Sementara itu, China yang selalu setia membantu Korut, sejauh ini hanya mendesak semua pihak untuk tenang.
Bagaimana seruan bangsa kita sesama Asia?