KPK Tak Terganggu dengan 'Perlawanan' Djoko

primaI

New member
1044167620X310.jpg

Djoko Susilo Diperiksa Bareskrim Mantan Kepala Korlantas sekaligus Gubernur nonaktif Akademi Kepolisian Irjen Pol Djoko Susilo keluar dari gedung Bareskrim, Mabes Polri, Jakarta untuk menunaikan ibadah sholat Jumat di sela-sela pemeriksaan dirinya, Jumat, (24/8/2012). Djoko diperiksa penyidik Mabes Polri sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi uji simulator SIM.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tidak mempersoalkan langkah Inspektur Jenderal Djoko Susilo yang menolak diperiksa sampai ada fatwa Mahkamah Agung (MA) terkait kewenangan KPK dalam mengusut kasus dugaan korupsi proyek simulator berkendaraan ujian surat izin mengemudi (SIM). Djoko merupakan tersangka dalam kasus tersebut.

"Itu adalah hak yang bersangkutan, silakan saja menempuh jalur yang perlu ditempuh. Tetapi, KPK juga punya keyakinan bahwa apa yang dilakukn KPK dalam proses penyidikan pengadaan simulator SIM ini dengan tersangka DS (Djoko Susilo) tetap diteruskan," kata Juru Bicara KPK Johan Budi di Jakarta, Jumat (28/9/2012).

Ditegaskan Johan, seperti apa pun fatwa MA nantinya, KPK tetap akan menyidik kasus simulator SIM dengan Djoko sebagai tersangka. KPK akan melayangkan panggilan kedua kepada Djoko setelah jenderal bintang dua itu tidak hadir dalam pemeriksaan perdana hari ini. Bahkan, KPK bisa melakukan upaya paksa pada pemanggilan ketiga, tergantung bagaimana Djoko menyikapi panggilan kedua KPK.

Melalui tim pengacaranya, Djoko mengantarkan surat ke KPK yang menjelaskan ketidakhadirannya hari ini. Dalam surat tersebut Djoko mempertanyakan kewenangan KPK dalam menyidik kasus ini dan baru bersedia diperiksa setelah ada fatwa MA. Selain oleh KPK, kasus dugaan korupsi simulator SIM ini juga disidik kepolisian.

"Karena ada dualisme dalam kasus ini, kami dari penasihat hukum atas permintaan klien kami DS meminta penegasan siapa yang berwenang untuk melakukan penyidikan terhadap dirinya," kata salah satu pengacara Djoko, Juniver Girsang, pagi tadi.

Selain itu, tim pengacara Djoko menyampaikan akan mengajukan gugatan yang mempersoalkan keabsahan KPK dalam menggeledah alat bukti kasus simulator SIM di gedung Korlantas Polri beberapa waktu lalu.

Sementara itu Johan mengatakan, yang dilakukan KPK dalam menangani kasus ini sudah sesuai undang-undang. Langkah-langkah perlawanan yang dilakukan Djoko ini, menurutnya, juga tidak mengganggu koordinasi yang dilakukan KPK dengan Kepolisian. "Yang saya baca di pemberitaan, ya, Kapolri sendiri sebenarnya mengizinkan pemeriksaan DS ini," ungkapnya.

KPK masih berkoordinasi dengan Polri terkait penanganan berkas tiga tersangka simulator yang lain. Selain Djoko, KPK menetapkan tiga tersangk lain, yakni Wakil Kepala Korlantas Brigadir Jenderal (Pol) Didik Purnomo serta Budi Susanto dan Sukotjo Bambang yang menjadi rekan pengadaan dalam proyek simulator ini. Baik Didik, Budi, maupun Sukotjo juga menjadi tersangka di kepolisian.

sumber
------------------
ternyata si buaya masih saja berkelit >8o

semoga aja ini udah tahun 2014, biar kita bisa lihat presiden baru apakah mampu memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya atau tidak <:|
 
DS sang penegak hukum yang mangkir disaat hukum harus ditegakan....
Kalau benar ga merasa bersalah atau terlibat dalam kasus ini, kenapa harus takut diperiksa oleh KPK.. semakin banyak ulah dan tingkah dari DS dan tim pengacaranya semakin menunjukan bahwa yang bersangkutan memang terlibat dalam kasus dugaan korupsi simulator sim tersebut....

lagi-lagi pengacara berulah, rasanya benar apa yang dikicaukan oleh Wamenkum dan HAM beberapa bulan lalu... Pengacara Koruptor ya pasti Koruptor juga....
 
Sebenarnya ga sulit-sulit amat sih den, hanay budaya orang Indonesia yang masih sulit untuk mengakui kalau berbuat salah...
 
ho ini kasus simulator mengemudi itu ya

katanya kapolri terlibatkah?

sepertinya begitu pak pres, karena sampai saat ini terus terjadi tarik ulur siapa yang paling berhak menyidik kasus ini...karena Mabes POLRI tida ingin terulang kembali kasus Susno Duaji tempo hari yang sudah memalukan korps POLRI...
 
sekarang kita menyadari betapa pentingnya seorang Kepala Negara yang tegas semacam Soeharto. Dan ini akbatnya jika pemimpin tak tegas dan membiarkan kedua penegak hukum ini berseteru
 
sekarang kita menyadari betapa pentingnya seorang Kepala Negara yang tegas semacam Soeharto. Dan ini akbatnya jika pemimpin tak tegas dan membiarkan kedua penegak hukum ini berseteru
he kelanjutannya soeharto, prabowo dong

memang mereka sama2 basicnya militer, dipidatonya ketika sedang bicara lantang, rasanya seperti suara palu yang dipukulkan ke besi

keren juga militer, tidak main2 dalam perkataannya
 
Namanya juga militer pa press, urusan perasaan nomor yang ke 100, keputusan yang tegas dan tepat itu nomor 1...
 
Back
Top