nurcahyo
New member
KTT ASEAN dan KTT Asia Timur Juga Akan Bahas Kerjasama Keamanan
Kapanlagi.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan KTT Asia Timur yang akan berlangsung di Filipina, Desember mendatang, juga akan membahas masalah keamanan, selain membicarakan aspek-aspek ekonomi.
"Hampir bisa dipastikan masalah ini (keamanan) akan dibahas dalam KTT ASEAN dan KTT Asia Timur," kata Presiden, di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Rabu, ketika membuka Pameran Pertahanan 22-25 November 2006
Presiden menyebutkan, setelah berlangsung KTT ASEAN di kota Cebu, Filipina, maka kemudian akan dilanjutkan dengan KTT Asia Timur yang juga akan diikuti beberapa negara lain di luar ASEAN, seperti Cina, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Yudhoyono menyebutkan, masalah ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh faktor keamanan.
Oleh karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan masalah keamanan, juga akan dibicarakan di dalam kedua KTT tersebut, katanya.
Kepala Negara menyebutkan, dalam KTT APEC yang berlangsung di Ha Noi, Vietnam, 18-19 November lalu, masalah pertahanan juga dibicarakan oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan 21 negara anggota APEC.
"Saya diminta untuk membahas masalah keamanan," kata Yudhoyono pada acara pembukaan pameran yang juga dihadiri Menko Polhukam Widodo AS, Menhan Juwono Sudarsono, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Kasal Laksamana TNI Slamet Subiyanto.
Sementara itu ketika berbicara tentang masalah keamanan dan pertahanan di dalam negeri, Presiden mengatakan, Dephan, Mabes TNI, serta Polri harus menjalin kerjasama dengan industri-industri pertahanan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan mereka.
"Saya mengharapkan Dephan, TNI, Polri, dan instansi-instansi lain, terus menjalin kerjasama," kata Kepala Negara pada acara yang juga dihadiri oleh pimpinan angkatan bersenjata negara-negara sahabat.
Sebelumnya, Menhan melaporkan, pameran yang diselenggarakan Departemen Pertahanan itu diikuti oleh 400 perusahaan dari 37 negara, antara lain, Polandia, Rusia, Jerman, Ceko, Prancis, Belanda, dan Korea Selatan.
Juwono melaporkan pula pada 23-24 November 2006 akan berlangsung seminar yang membahas masalah keamanan.
Usai membuka pameran tersebut, Presiden meninjau stand perusahaan dalam dan luar negeri, seperti PT Pindad, PT PAL, hingga perusahaan Rusia yang menghasilkan pesawat tempur Sukhoi dan Jerman yang menampilkan produk kapal laut tempur.
Kapanlagi.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengemukakan, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara (ASEAN) dan KTT Asia Timur yang akan berlangsung di Filipina, Desember mendatang, juga akan membahas masalah keamanan, selain membicarakan aspek-aspek ekonomi.
"Hampir bisa dipastikan masalah ini (keamanan) akan dibahas dalam KTT ASEAN dan KTT Asia Timur," kata Presiden, di Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ), Rabu, ketika membuka Pameran Pertahanan 22-25 November 2006
Presiden menyebutkan, setelah berlangsung KTT ASEAN di kota Cebu, Filipina, maka kemudian akan dilanjutkan dengan KTT Asia Timur yang juga akan diikuti beberapa negara lain di luar ASEAN, seperti Cina, Jepang, India, dan Korea Selatan.
Yudhoyono menyebutkan, masalah ekonomi akan sangat dipengaruhi oleh faktor keamanan.
Oleh karena itu, hal-hal yang berkaitan dengan masalah keamanan, juga akan dibicarakan di dalam kedua KTT tersebut, katanya.
Kepala Negara menyebutkan, dalam KTT APEC yang berlangsung di Ha Noi, Vietnam, 18-19 November lalu, masalah pertahanan juga dibicarakan oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan 21 negara anggota APEC.
"Saya diminta untuk membahas masalah keamanan," kata Yudhoyono pada acara pembukaan pameran yang juga dihadiri Menko Polhukam Widodo AS, Menhan Juwono Sudarsono, Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto, dan Kasal Laksamana TNI Slamet Subiyanto.
Sementara itu ketika berbicara tentang masalah keamanan dan pertahanan di dalam negeri, Presiden mengatakan, Dephan, Mabes TNI, serta Polri harus menjalin kerjasama dengan industri-industri pertahanan dalam negeri guna memenuhi kebutuhan mereka.
"Saya mengharapkan Dephan, TNI, Polri, dan instansi-instansi lain, terus menjalin kerjasama," kata Kepala Negara pada acara yang juga dihadiri oleh pimpinan angkatan bersenjata negara-negara sahabat.
Sebelumnya, Menhan melaporkan, pameran yang diselenggarakan Departemen Pertahanan itu diikuti oleh 400 perusahaan dari 37 negara, antara lain, Polandia, Rusia, Jerman, Ceko, Prancis, Belanda, dan Korea Selatan.
Juwono melaporkan pula pada 23-24 November 2006 akan berlangsung seminar yang membahas masalah keamanan.
Usai membuka pameran tersebut, Presiden meninjau stand perusahaan dalam dan luar negeri, seperti PT Pindad, PT PAL, hingga perusahaan Rusia yang menghasilkan pesawat tempur Sukhoi dan Jerman yang menampilkan produk kapal laut tempur.