d-net
Mod
Kursi Ketua Dewan Pakar Partai Nasional Demokrat (NasDem) diduduki Hary Tanoesoedibjo yang notabene bos MNC Group. Dengan bergabungnya salah satu 'raja media' ke partai tersebut, dinilai bukan jaminan NasDem akan moncer di Pemilu 2014 mendatang.
"Ada 5 hal yang mempengaruhi atau memiliki efek secara langsung atau tidak langsung elektoral yang baik bagi suatu partai. Salah satunya adalah finansial, dalam hal ini modal atau media. Tapi ini bukan satu-satunya. Bukan berarti kalau kuat media lalu akan besar," kata peneliti politik dari The Indonesian Institute, Hanta Yudha dalam perbincangan dengan detikcom, Kamis (10/11/2011).
4 Hal lainnya adalah: pertama, kekuatan figur atau tokoh, sejauh mana memiliki daya tarik luar biasa. Misalnya Partai Demokrat dengan SBY-nya, dan PDI Perjuangan dengan Megawati-nya.
Kedua, mesin partai yang efektif. Mesin partai yang bagus ini misalnya dimiliki oleh Golkar yang terbukti tetap eksis dan tetap menjadi partai besar. Padahal Golkar sempat disebut-sebut sebagai warisan Orde Baru.
"Yang keempat, strategi pemenangan partai tersebut. Ini merupakan kepiawaian partai dalam mempengaruhi pemilih," sambung alumnus UGM ini.
Nah, bergabungnya Hary Tanoe ke Nasdem memperkuat variabel politik finansial. Pengusaha media jadi semacam amunisi baru bagi partai untuk bertarung.
"Kalau keempat variabel lainnya dimaksimalkan, maka bisa jadi sesuatu yang positif," sambung Hanta.
Dia menambahkan, seorang pemilik media masuk ke partai bukan fenomena baru. Seorang pengusaha butuh dukungan dari aspek politik. Sebaliknya partai butuh sumber finansial. Sehingga, keduanya bekerja sama dalam kerangka simbiosis mutualisme politik.
"Hary Tanoe akan menambah supply bagi NasDem, sebaliknya Hary Tanoe juga butuh dukungan politik, apalagi ada problem yang sedang dihadapi dan saat ini bisa dikatakan dia tidak di-back up partai mana pun," papar Hanta.
detiknews.com