Kuatnya Yen Picu Jepang Terapkan Reformasi Struktural

hepcat

New member
2 Februari 2012​

intervensi-jepang.jpg

Menteri Keuangan Jepang – Jun Azumi pada hari Kamis memperingatkan bahwa dirinya akan melangkah ke depan untuk melawan apresiasi Yen, dan mengatakan bahwa pemerintah telah siap untuk mengambil langkah-langkah tegas untuk melemahkan mata uang.

Dia mengatakan bahwa langkah spekulatif yang meningkat dan perkembangan ini tidak bisa di abaikan begitu saja. Kekuatan terbaru dalam apresiasi Yen mengancam perdagangan luar negeri dan menghambat prospek perekonomian pemulihan.

Jepang mencatat defisit perdagangan tahunan kekurangan ¥2,49 Triliun pada 2011 yang merupakan penurunan pertamanya sejak tahun 1980, menurut data dari Departemen Keuangan yang dirilis pada hari Kamis.

Hal ini sebagian besar mencerminkan dampak dari gempa terburuk di Jepang pada bulan Maret 2011. Kenaikan Yen serta masalah utang di Eropa juga mengikis keuntungan ekspor Jepang.

Rally terbaru pada mata uang disebabkan oleh ekspektasi pasar bahwa Federal Reserve AS akan mempertahankan suku bunga pada “tingkat yang sangat rendah” sampai 2014, Kata Azumi kepada parlemen.

Para ekonom mengatakan bahwa pernyataan Menteri Keuangan dapat menjadi indikasi intervensi mata uang lainnya, dan pihak berwenang menahan kekuatan mata uang Yen setelah rekor penjualan tahun lalu.

Gubernur Bank of Japan (BOJ) – Masaaki Shirakawa pada hari Kamis juga mengatakan dalam sebuah laporan, bahwa apresiasi Yen telah dikarenakan oleh arus modal masuk safe haven yang dipicu oleh ketidakpastian ekonomi global.

Berbicara dengan Pemimpin Bisnis di Kagawa hari ini, Hirohide Yamaguchi – Deputi Gubernur BOJ mengatakan bahwa resiko terbesar bagi prospek ekonomi Jepang adalah masalah utang yang sedang berlangsung di Eropa.

Dia mengatakan bahwa kita tidak dapat mengesampingkan kepercayaan di market obligasi pemerintah yang bisa bangkrut karena beberapa isyarat. Yamaguchi meminta pemerintah untuk mengambil reformasi struktural fiskal, baik dari segi pengeluaran dan pendapatan sebelum kepercayaan di market hilang.

 
Back
Top