Kunjungan Wisatawan Jepang Berkurang Jepang Terimbas Krisis Ekonoini Global

imnanay

New member
Kunjungan Wisatawan Jepang Berkurang Jepang Terimbas Krisis Ekonoini Global



JAKARTA, KOMPAS — Jumlah wisatawan Jepang ke Indonesia pada Januari-Juli 2010 merosot 12,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2009. Keikutsertaan Indonesia dalam Japan Association of Travel Agents World Tourism Congress & Travel Fair diharapkan bisa memulihkan kondisi ini.

Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Jero Wacik menyatakan, kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia merosot karena Jepang terimbas krisis ekonoini global. “Untuk Jepang, data terakhir masih lebih sedikit dibandingkan tahun lalu. Akan tetapi, kita masih mempunyai waktu sampai akhir tahun dan kaini optiinistis jumlah wisatawan Jepang akan terpenuhi,” kata Jero seusai menghadiri pembukaan Japan Association of Travel Agents (JATA) World Tourism Congress & Travel Fair di Tokyo, akhir pekan lalu.

Jumlah kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia pada Januari-Juli baru mencapai 227.254 orang, menurun dibandingkan periode Januari-Juli 2009 yang mencapai 266.762 orang. Jika tren penurunan ininus 12,72 persen (perbandingan setiap bulan yang sama) terus berlangsung, kunjungan wisatawan Jepang ke Indonesia hanya akan mencapai 415.621 orang. Sementara Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mematok target kunjungan wisatawan Jepang pada 2010 sebanyak 480.000-525.000 orang.

Berdasarkan data Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, wisatawan Jepang yang melancong ke luar negeri pada Januari-Juni mencapai 7,9 juta orang. Jumlah itu naik 11 persen dibandingkan periode sama pada 2009. Terjadi lonjakan jumlah wisatawan asal Jepang di China (26 persen); Hawaii, Amerika Serikat daratan, Guam (masing-masing 11 persen); Taiwan (7 persen); dan Thailand (6 persen).

Presiden Direktur PT Hotel Indonesia Natour Hery Angligan menyatakan, wisatawan Jepang selalu penting bagi industri pariwisata Indonesia. “Turis Jepang berdaya beli tinggi dan merekalah yang menginap di hotel herbintang dan menikmati paket wisata yang mahal. Mereka royal dan banyak berbelanja,” kata Hery

Area Manager Garuda Indonesia wilayah Jepang, Korea, China, dan AS Faik Fahini menyatakan, rute penerbangan Garuda Indonesia dan Jepang ke Indonesia masth memadai untuk mengantisipasi penutupan rute Japan Airlines.

“Setiap hari ada satu penerbangan dan Narita ke Jakarta dan satu penerbangan ke Denpasar. Dan Osaka ada penerbangan menuju Denpasar,” ujarnya.
(ROW)

Kompas, Jakarta 27 September 2010, ROW
 
Back
Top