Megha
New member
Belum banyak sih orang yang mengenal kursus robot, tapi bukan berarti kursus semacam itu sepi peminat. Buktinya, kursus robot pertama di Jakarta, bahkan mungkin Indonesia kali ya, Robotic Explorer punya banyak peminat. "Saya udah buka dua tahun lalu di Muara Karang. Sekarang cabang saya udah ada dua (satu lagi di Komplek Greenville). Bahkan, ke depan bakalan nambah di Serpong dan Karawaci kalo gak ada halangan," ulas Jully Tjindrawan yang bahasa pengungkapannya megha plesetin pake bahasa gaul , beliau ini seorang marketing manager Robotic Explorer di kawasan Green Ville, Jakarta Barat. Sebagian besar peserta didik di sana terdiri dari siswa yang masih duduk di bangku TK-6 SD. Apalagi pada saat musim liburan, Beuuuh.. banyak juga orang tua yang nitipin anak mereka buat ngikutin kursus robotic yang dipercaya mampu meningkatkan daya kreativitas anak ini.
Kalo oGut liat-liat, yang banyak gabung dalam komunitas robotic ini kebanyakan masih dari etnis Tionghoa. Menurut Jully, kesadaran masyarakat Tionghoa buat ngelakuin sesuatu yang baru dan berkembang di luar negeri, membuat mereka lebih konsern memberikan kursus itu kepada anak-anaknya. "Ya. Karena memang harus sejak dini mereka dikenalkan step by step bagaimana merakit sebuah robot," ungkapnya.
Dengan gabung dalam kursus perakitan robot, anak bukan cuma terlatih buat mengaplikasikan imajinasi mereka dalam sebuah bentuk (dalam hal ini robot), tapi juga belajar buat sharing dengan anak-anak lainnya. Supaya kelak ketika remaja dan dewasa, sambungnya, anak gak egois dan pintar membangun kerjasama yang baik dengan orang lain. Artinya, kursus itu gak semata bermain, tapi justru berarti sangat banyak (gunanya) bagi perkembangan sikap dan pola pikir anak. Pasalnya, di negara-negara Asia lainnya, seperti Amerika, Jepang, jerman, Australia, Singapore, Malaysia, China, dan Thailand, pengajaran perakitan robot semacam itu uduh masuk dalam kurikulum pengajaran. Makanya, pada saat musim liburan, siswa yang pengen sekadar training nyoba merakit robot juga bisa ikutan. Widih asik banget tuh coy!!
"SDM yang pandai merakit machine construction, electricity, sampe computerisasi udah lumayan banyak. Buktinya, kita udah mengirimkan wakil di Olimpiade Hanoi dan berhasil menang," ungkapnya bangga. Cuma,,, lanjutnya, pamarintah lndonesia masih kurang mendukung. sehingga kursus ini belum dikenal secara luas oleh masyarakat. Sementara itu, menurut Ira Himawan, salah seorang orang tua siswa mengakui keberhasilan yang diraih sang anak ketika mengikuti kursus merakit robot, "Kecerdasan anak saya kian meningkat, terutama dalam hal semangat pantang menyerah. Karena merakit robot itu sekalipun mengasyikkan tapi juga sulit." tuturnya yang mengaku mengenal robotic dari program ekstrakulikuler sekolah anaknya. Spakat dah Bu... :setujuu:
dan gosip terakhir.. di Jakarta, Ekskul semacam ini udah beredar disekolah-sekolah.
Tapi sayang tuh megha belum nemuin secara pasti disekolah mana kurikulum (yang paling exited) ini berkembang. So, tungguin aja gosip-gosip Moderator Ganjen ini beredar =b=
Berang-berang makan ketupat..
Berangkat.....
Last edited: