andree_erlangga
New member
Bank Internasional Indonesia (BII) selama tahun 2006 mencatat laba bersih Rp 634 miliar, atau mengalami penurunan 13 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 725 miliar. Penurunan laba tersebut terutama disebabkan kenaikan provisi (dana pencadangan) menjadi Rp 702 miliar dibandingkan Rp 183 miliar pada 2005.
?Kenaikan provisi ini karena sepanjang 2006 industri perbankan menghadapi banyak tantangan, terutama di sektor konsumer,? kata Presiden Direktur BII Henry Ho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2).
Sektor konsumer yang mengalami tekanan sepanjang 2006 telah meningkatkan kredit macet, terutama sektor pembiayaan otomotif, khususnya sepeda motor dan kartu kredit. Inflasi yang tinggi pada 2006 juga berdampak negatif pada suku bunga, turunnya kepercayaan konsumen, dan menurunnya kemampuan melakukan pembayaran minimum kartu kredit.
Ia menambahkan kondisi ini menyebabkan kredit macet meningkat yang tercermin dari NPL gross yang mencapai 5,43 persen. Meskipun NPL mengalami kenaikan, pihaknya optimistis pada 2007 kondisinya akan membaik.
Sementara itu, penyaluran kredit mampu tumbuh 13 persen sehingga total kredit yang disalurkan mencapai Rp 26,263 triliun dibandingkan Rp 23.343 triliun pada tahun sebelumnya. Komposisi kredit BII saat ini terdiri dari 34 persen sektor konsumer, 38 persen sektor komersial dan UKM, dan 28 persen kredit korporasi.
sumber : SINAR HARAPAN
?Kenaikan provisi ini karena sepanjang 2006 industri perbankan menghadapi banyak tantangan, terutama di sektor konsumer,? kata Presiden Direktur BII Henry Ho dalam keterangan tertulisnya, Kamis (22/2).
Sektor konsumer yang mengalami tekanan sepanjang 2006 telah meningkatkan kredit macet, terutama sektor pembiayaan otomotif, khususnya sepeda motor dan kartu kredit. Inflasi yang tinggi pada 2006 juga berdampak negatif pada suku bunga, turunnya kepercayaan konsumen, dan menurunnya kemampuan melakukan pembayaran minimum kartu kredit.
Ia menambahkan kondisi ini menyebabkan kredit macet meningkat yang tercermin dari NPL gross yang mencapai 5,43 persen. Meskipun NPL mengalami kenaikan, pihaknya optimistis pada 2007 kondisinya akan membaik.
Sementara itu, penyaluran kredit mampu tumbuh 13 persen sehingga total kredit yang disalurkan mencapai Rp 26,263 triliun dibandingkan Rp 23.343 triliun pada tahun sebelumnya. Komposisi kredit BII saat ini terdiri dari 34 persen sektor konsumer, 38 persen sektor komersial dan UKM, dan 28 persen kredit korporasi.
sumber : SINAR HARAPAN