Ladin Diadili

darijsoaim

New member
NEW YORK — Suleiman Abu Ghaith, menantu bekas pemimpin Alqaidah Usamah Bin Ladin, berhasil ditahan dan dibawa ke New York, Amerika Serikat (AS). Kejaksaan menuduh Gaith terlibat dalam konspirasi pembunuhan warga AS. Gaith memiliki peran penting dalam serangan menara kembar WTC 11 September 2001 Lalu. Pasca serangan, dia tampil dalam sebuah video dan mewakili Alqaidah menyerukan perang terhadap AS.

Gaith akan mulai disidangkan di Pengadilan Manhattan tak jauh darilokasi WTC, Jumat (8/3) waktu setempat. Menurut .Jaksa Agung AS Eric Holder, penangkapan ini menunjukkan bahwa AS tidak akan pernah bersikap lembut terhadap pelaku penyerangan 11 September. “Jarak ataupun waktu tidak akan melemahkan AS untuk menyeret pelaku ke meja hijau,” ujarnya, Kamis (7/2).

Proses penangkapan Abu Ghaith masih menimbulkan perdebatan. Mantan anggota Komite Pertahanan Dalam Negeri DPR AS Peter King mengatakan, Ghaith ditangkap di Yordania dalam kurun satu pekan terakhir. Petugas keamanan Yordania mengonfirmasi kabar tersebut.

Dia lalu diserahkan ke otoritas AS berdasarkan perjanjian ekstradisi kcdua negara. Namun, surat kabar Turki Hurriyet melaporkan, Abu Ghaith ditangkap saat dalam perjalanannya ke Kuwait tak, lama setelah meninggalkan Turki.

Surat kabar itu mengungkapkan, Abu Ghaith telah ditahan satu bulan lalu di sebuah hotel mewah di Ankara, ibu kota Turki. Namun, pejabat keamanan Turki memutuskan Untuk membebaskannya karena tak menemukan bukti dia melakukan kejahatan.

Menurut Peter King, penangkapan Ghaith ‘merupakan kemenangan signifikan dalam memerangi,alqaidah. “Satu persatu kita berhasil memburu petinggi Alqaidah,” ujarnya. Saya memberikan pujian untuk ini.” persidangan Ghaith akan menandai penuntutan pertama kali senior Alqaidah di pengadilan AS. Ghaith merupakàn seorang guru dan pengkhutbah di Kuwait sebelum pemerintah setempat mencabut kewarganegaraannya pasca insiden 11 September.

Kementerian Kehakiman mengklaim. Abu Ghaith bekerja sama dengan Bin Ladin dan Mci 2001 sampai 2002.


Sumber : Republika
 
Back
Top