princess_novie9
New member
Keutamaan hanya diketahui oleh orang yang memiliki keutamaan.......
Pada Zaman dulu ada lelaki yang beriman tinggal dengan istri bersama anak-anaknya .Mereka tinggal dalam sebuah gubuk sederhana.Meskipun mereka jauh dari kilauan dan gemerlap materi,tetapi hati mereka dipenuhi dengan kasih sayang.
Pada suatu hari lelaki beriman itu berada dalam kesulitan
sampai-sampai istrinya berkata kepada suaminya,"kini simpanan kita tinggal satu dirham saja",Suaminya pun mengambil satu dirham itu dan pergi kepasar.Dengan uang sedikit itu dia akan membeli sedikit makanan untuk istri dan anak-anaknya.Dalam keadaan bertawakal kepada Allah,dia pun tiba di pasar,Baru beberapa langkah dia berjalan,tiba-tiba ada suara gaduh.Seseorang berkata dengan nada marah,"Engkau harus membayar hutangmu.Jika tidak,aku tidak akan membiarkan kamu pergi.
Lelaki yang berdiri dihadapan orang itu menundukkan kepalanya karena malu.Sang Lelaki yang beriman itu pun mendekati kedua orang yang sedang berselisih dan dengan suara yang lembut betanya,"baiklah,apa yang menyebabkan kalian berselisih paham".
Lelaki yang berhutang berkata,"lelaki itu telah menjatuhkan harga diriku hanya dengan uang sepuluh ribu saja,''padahal saat ini saya tidak mampu untuk melunasi utang itu".
Lelaki beriman itu berfikir sebentar,Kemudiam memberikan uang sepuluh ribu rupiah yang dimilikinya kepada sipenghutang.Akhirnya terjalinlah persahabatan diantara dua orang itu tadi.Lelaki yang berhutang itu mendoakan keselamatan kepada lelaki beriman itu serta mengucapkan kesyukurannya.
Hati lelaki beriman itu merasa gembira karena telah menolong orang lain yang sedang membutuhkan,Lalu diapun pulang kerumahnya.Dipertengahan jalan dia terpikir,"sekarang bagaimana cara menjelaskan kepada istriku ketika dia memprotes,aku akan mmbiarkan karena itu haknya."
Sesampai dirumah dia menceritakan apa yang telah terjadi
istrinya pun seorang yang sholeha dan baik.Dia tidak memprotes suaminya,malah berkata,"Engkau telah melakukan sesuatu yang baik hari ini dan Engkau telah memelihara harga diri lelaki itu.Allah pasti akam memberi balasan kepadamu.Ambilah rajutan yang ada dirumah kita ini dan juallah dipasar .Mudah-mudahan uang itu ,bisa kamu gunakan untuk membeli makanan.
Lelaki beriman itu merasa gembira dengan sikap istrinya tersebut.Lelaki itu mengambil rajutan itu dan menjualnya di pasar.
Pada Zaman dulu ada lelaki yang beriman tinggal dengan istri bersama anak-anaknya .Mereka tinggal dalam sebuah gubuk sederhana.Meskipun mereka jauh dari kilauan dan gemerlap materi,tetapi hati mereka dipenuhi dengan kasih sayang.
Pada suatu hari lelaki beriman itu berada dalam kesulitan
sampai-sampai istrinya berkata kepada suaminya,"kini simpanan kita tinggal satu dirham saja",Suaminya pun mengambil satu dirham itu dan pergi kepasar.Dengan uang sedikit itu dia akan membeli sedikit makanan untuk istri dan anak-anaknya.Dalam keadaan bertawakal kepada Allah,dia pun tiba di pasar,Baru beberapa langkah dia berjalan,tiba-tiba ada suara gaduh.Seseorang berkata dengan nada marah,"Engkau harus membayar hutangmu.Jika tidak,aku tidak akan membiarkan kamu pergi.
Lelaki yang berdiri dihadapan orang itu menundukkan kepalanya karena malu.Sang Lelaki yang beriman itu pun mendekati kedua orang yang sedang berselisih dan dengan suara yang lembut betanya,"baiklah,apa yang menyebabkan kalian berselisih paham".
Lelaki yang berhutang berkata,"lelaki itu telah menjatuhkan harga diriku hanya dengan uang sepuluh ribu saja,''padahal saat ini saya tidak mampu untuk melunasi utang itu".
Lelaki beriman itu berfikir sebentar,Kemudiam memberikan uang sepuluh ribu rupiah yang dimilikinya kepada sipenghutang.Akhirnya terjalinlah persahabatan diantara dua orang itu tadi.Lelaki yang berhutang itu mendoakan keselamatan kepada lelaki beriman itu serta mengucapkan kesyukurannya.
Hati lelaki beriman itu merasa gembira karena telah menolong orang lain yang sedang membutuhkan,Lalu diapun pulang kerumahnya.Dipertengahan jalan dia terpikir,"sekarang bagaimana cara menjelaskan kepada istriku ketika dia memprotes,aku akan mmbiarkan karena itu haknya."
Sesampai dirumah dia menceritakan apa yang telah terjadi
istrinya pun seorang yang sholeha dan baik.Dia tidak memprotes suaminya,malah berkata,"Engkau telah melakukan sesuatu yang baik hari ini dan Engkau telah memelihara harga diri lelaki itu.Allah pasti akam memberi balasan kepadamu.Ambilah rajutan yang ada dirumah kita ini dan juallah dipasar .Mudah-mudahan uang itu ,bisa kamu gunakan untuk membeli makanan.
Lelaki beriman itu merasa gembira dengan sikap istrinya tersebut.Lelaki itu mengambil rajutan itu dan menjualnya di pasar.
