Partisipasi aktif kaum perempuan dalam dinamika kehidupan modern tampaknya kian mekar. Di tanah air sendiri, kita punya prestasi yang bagus dalam hal ini. Kita pernah punya presiden perempuan, dan kini kita memiliki sejumlah perempuan brilian yang menduduki sejumlah posisi strategis di kabinet. Dalam konteks kehidupan bisnis, kita juga mempunyai sejumlah tokoh perempuan legendaris semisal Mooryati Sudibyo, Martha Tilaar, dan Rini Suwandi.
Berikut ini kita akan mencoba mengeksplorasi 5 perempuan brilian dalam jagat bisnis global. Lima perempuan yang dengan perannya masing-masing, telah memberikan kontribusi mengagumkan dalam dinamika peradaban bisnis modern. Lima perempuan yang mungkin dalam banyak aspek telah ikut mewarnai dan mempengaruhi jejak kehidupan kita.
Perempuan pertama yang ingin kita bincangkan disini adalah Marissa Meyer, yang menjabat sebagai VP User Experience Google. Marissa yang masih berusia 33 tahun ini merupakan salah satu figur penting dibalik tampilan desain, navigasi, warna serta corak situs Google. Kalaulah sekarang Anda jatuh cinta dengan desain Google yang simple dan elegan itu, maka berilah salam terima kasih pada perempuan belia nan brilian ini. Marissa juga merupakan sosok paling menentukan dalam memutuskan produk baru apa saja yang mesti diluncurkan oleh Google. Saat ini, Google telah menjadi tempat berlabuh bagi ratusan juta netters di segenap penjuru dunia. Dan sentuhan tangan dingin dari Marissa tak pelak telah ikut mewarnai jejak kehidupan begitu banyak orang
Perempuan brilian kedua adalah Sheryl Sandberg. Kalaulah sekarang Anda makin kecanduan dengan Facebook, maka perempuan melankolis ini punya peran besar disitu. Ia sekarang merupakan Chief Operating Officer, atau orang nomer dua di Facebook setelah sang pendiri Mark Zuckerberg. Sebelumnya, Sheryl sendiri lama berkiprah di Google. Bersama-sama dengan Marissa Meyer, mereka berdua sering disebut-sebut sebagai Duo Ratu Sillicon Valley yang memiliki peran amat fundamental bagi meroketnya dominasi Google dalam jagat online global. Kehebatannya telah membuat sang pendiri Facebook terpesona, dan kemudian mumbujuknya untuk keluar dari Google, serta bergabung untuk membesarkan Facebook agar kian berkibar. Apakah dia akan berhasil? Well, sejarah yang akan membuktikannya.
Siapa perempuan yang paling ditakuti oleh Coca Cola? Mungkin jawabannya adalah perempuan ketiga ini : Indra Nooyi. Perempuan kelahiran India yang berwajah mungil ini memang merupakan orang nomer satu di Pepsi International, rival berat Coke. Dalam skala global, kini kinerja Pepsi jauh meninggalkan Coca Cola lantaran satu faktor fundamental : Pepsi memiliki varian healthy products yang jauh lebih beragam dibanding Coca Cola. Faktor ini amat membantu kinerja bisnis Pepsi ketika kini makin banyak orang yang ogah minum junk drink macam Coca Cola, dan lebih peduli dengan produk minuman dan makanan ringan yang bergizi (semacam Gatorade dan Oatmeal – kedua-duanya dimiliki oleh Pepsi). Sebelum menduduki posisi CEO Pepsi, Indra menduduki posisi dalam area strategic planning – dan dirinya dianggap sebagai salah satu figur penting dalam merumuskan serangkaian pilihan strategi nan jitu bagi kesuksesan Pepsi.
Perempuan tangguh berikutnya yang ingin kita sebut disini adalah Anne M. Mulcahy. Banyak orang skeptis ketika pada tahun 2001 silam, Anne ditunjuk sebagai orang nomer satu perusahaan raksasa Xerox. Saat itu Xerox di ambang kehancuran lantaran kian kalah bersaing dengan para rivalnya (seperti Canon dan HP), dan tak banyak orang yang percaya Anne mempu menyelematkannya dari tirai kematian. Toh, ternyata dia mampu menepis keraguan itu. Kini Xerox kembali melaju pada jalur yang benar, dan kian bagus kinerja bisnisnya. Tahun depan Anne akan pensiun dan ia sudah menyiapkan penggantinya untuk menjadi CEO Xerox. Calon penerusnya ini ternyata juga seorang perempuan. Bravo Xerox Girls.
Perempuan brilian terakhir yang ingin kita bincangkan disini adalah sosok wanita dingin bernama Ho Ching. Kalaulah Anda sekarang menggunakan kartu Simpati Telkomsel atau Mentari Indosat, maka itu berarti Anda ikut menumbuhkan pundi-pundi kekayaan Ho Ching. Sebab perempuan low profile ini merupakan orang nomer satu yang mengomandani kerajaan Temasek, sebuah imperium bisnis dengan jelujur bisnis yang merentang dari Jakarta hingga Mumbai, dari Singapore hingga New York. Dengan dana kelolaan hingga mencapai Rp 1500 trilyun rupiah, Ho Ching memang memikili kekuatan penuh untuk menggenggam pusat-pusat bisnis dunia (terakhir, Temasek mencaplok perusahaan finansial raksasa dari Amerika, Merrill Lynch yang tengah terhuyung-huyung).
Itulah sosok lima perempuan yang mungkin telah ikut mewarnai dinamika peradaban bisnis. Tanpa terasa, rangkaian produk yang dihasilkan perusahaan tempat mereka berlima berkiprah telah banyak mengisi jejak kehidupan kita. Tiap pagi kita mungkin menggunakan ponsel dengan kartu Simpati, lalu berselancar dengan Google, sambil mereguk segelas Pepsi. Sejenak kemudian kita singgah di Facebook, dan kemudian meminta office boy mengcopy kertas dokumen di mesin Xerox.
Marissa, Sheryl, Indra, Anne, dan Ho, memang bukan perempuan biasa. Mereka adalah lima perempuan perkasa dalam jagat bisnis global.