andree_erlangga
New member
Longsor susulan Tebing Segebruk, Desa Tanjungsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Selasa (20/2), kembali terjadi.
Akibatnya, Tim SAR Gabungan bersama masyarakat memutuskan menghentikan pencarian dua korban longsor tebing itu yang terjadi Minggu (18/2). ?Karena terjadi longsor susulan, kita hentikan pencarian hari ini, besok (Selas, 21/2) akan dilanjutkan,? kata Ketua Tim SAR Daerah Jateng Eko Prayitno di Magelang, Selasa (20/2).
Longsor susulan tebing dari ketinggian sekitar 60 meter dan menimbulkan suara ?glung? itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan itu. Tim bersama masyarakat setempat ketika itu melakukan lanjutan pencarian dua korban yakni Bajuri dan Maskur, keduanya warga Desa Pasangsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Sekitar pukul 13.45 WIB, katanya, Tim SAR bersama masyarakat memutuskan menghentikan pencarian. Tim SAR kembali ke Posko di Dusun Ngabean, Desa Tanjungsari dan warga kembali ke rumah masing-masing. Terhitung dua kali terjadi longsoran susulan pada Selasa (20/2) setelah longsor Minggu (18/2). Runtuhan tanah jatuh di Kali Telo yang ada di bawah tebing dengan total ketinggian sekitar 150 meter.
?Yang pertama longsor kecil dan kedua dalam waktu sekitar 20 menit kemudian longsoran cukup signifikan,? kata Eko.
Tidak ada korban akibat longsor susulan itu. Saat longsor pertama tim bersama masyarakat melakukan pencarian di tempat yang relatif aman, sedangkan longsor kedua atau saat turun hujan deras, tim bersama masyarakat menghentikan pencarian.
Ia mengatakan, lanjutan pencarian korban longsor Segebruk pada hari itu dilakukan oleh sekitar 300 orang terdiri dari Tim SAR Gabungan bersama masyarakat setempat. Menurut rencana, katanya, pencarian akan dilakukan hingga hari ketujuh setelah kejadian yakni Sabtu (24/2).
Menyingkir
Salah seorang warga Pasangsari yang turut dalam pencarian lanjutan itu, Muhakib, 34, mengaku masyarakat mendapat perintah pimpinan Tim SAR untuk menjauh dari lokasi pencarian untuk menghindari jatuhnya korban. ?Ada perintah kepada kami untuk menyingkir karena longsor susulan,? katanya.
Tebing Segebruk di Desa Tanjungsari dan Pasangsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah setinggi sekitar 150 meter longsor dengan lebar sekitar 90 meter, Minggu (18/2) ketika ratusan warga kerja bakti memperbaiki saluran irigasi pertanian yang tertutup longsoran tebing 8 Januari 2007. Delapan orang meninggal dunia yakni Lukman, 36, Taufik, 29, Wahid, 32, Mamik, 15, Junus, 40, Mattahrim, 40, Andib, 30, dan Sururi, 15.
Korban luka-luka adalah Muhanan, 55, Sukamno, 40, Asmui, 15, Ahmad Rojikin, 14, Abdulrohim, 35, Matbaedah, 11, Fauzin, 45, Nastain, 35, Samsudin, 35, dan Ahmad Rosi, 14.
Muhanan sempat dirawat di Puskesmas Windusari sedangkan delapan lainnya di RSU Tidar, tetapi hingga Selasa (20/2) empat korban luka berat yakni Ahmad Rosi, Asmui, Fauzin, dan Samsudin masih dirawat di RS tersebut. Para korban meninggal dunia telah dimakamkan di desa masing-masing, Minggu (18/2) sore.
Tim SAR Jawa Tengah menambah pompa air dari dua unit menjadi lima unit untuk membantu lanjutan pencarian dua korban. Dua orang yang masih dicari Bajuri, 50, warga Dusun Karang Slamet Lor, Desa Pasangsari dan Maskur, 50, warga Dusun Congkrang, Desa Pasangsari.
sumber : SOLOPOS Digitalmedia
Akibatnya, Tim SAR Gabungan bersama masyarakat memutuskan menghentikan pencarian dua korban longsor tebing itu yang terjadi Minggu (18/2). ?Karena terjadi longsor susulan, kita hentikan pencarian hari ini, besok (Selas, 21/2) akan dilanjutkan,? kata Ketua Tim SAR Daerah Jateng Eko Prayitno di Magelang, Selasa (20/2).
Longsor susulan tebing dari ketinggian sekitar 60 meter dan menimbulkan suara ?glung? itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB saat hujan deras mengguyur kawasan itu. Tim bersama masyarakat setempat ketika itu melakukan lanjutan pencarian dua korban yakni Bajuri dan Maskur, keduanya warga Desa Pasangsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang.
Sekitar pukul 13.45 WIB, katanya, Tim SAR bersama masyarakat memutuskan menghentikan pencarian. Tim SAR kembali ke Posko di Dusun Ngabean, Desa Tanjungsari dan warga kembali ke rumah masing-masing. Terhitung dua kali terjadi longsoran susulan pada Selasa (20/2) setelah longsor Minggu (18/2). Runtuhan tanah jatuh di Kali Telo yang ada di bawah tebing dengan total ketinggian sekitar 150 meter.
?Yang pertama longsor kecil dan kedua dalam waktu sekitar 20 menit kemudian longsoran cukup signifikan,? kata Eko.
Tidak ada korban akibat longsor susulan itu. Saat longsor pertama tim bersama masyarakat melakukan pencarian di tempat yang relatif aman, sedangkan longsor kedua atau saat turun hujan deras, tim bersama masyarakat menghentikan pencarian.
Ia mengatakan, lanjutan pencarian korban longsor Segebruk pada hari itu dilakukan oleh sekitar 300 orang terdiri dari Tim SAR Gabungan bersama masyarakat setempat. Menurut rencana, katanya, pencarian akan dilakukan hingga hari ketujuh setelah kejadian yakni Sabtu (24/2).
Menyingkir
Salah seorang warga Pasangsari yang turut dalam pencarian lanjutan itu, Muhakib, 34, mengaku masyarakat mendapat perintah pimpinan Tim SAR untuk menjauh dari lokasi pencarian untuk menghindari jatuhnya korban. ?Ada perintah kepada kami untuk menyingkir karena longsor susulan,? katanya.
Tebing Segebruk di Desa Tanjungsari dan Pasangsari, Kecamatan Windusari, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah setinggi sekitar 150 meter longsor dengan lebar sekitar 90 meter, Minggu (18/2) ketika ratusan warga kerja bakti memperbaiki saluran irigasi pertanian yang tertutup longsoran tebing 8 Januari 2007. Delapan orang meninggal dunia yakni Lukman, 36, Taufik, 29, Wahid, 32, Mamik, 15, Junus, 40, Mattahrim, 40, Andib, 30, dan Sururi, 15.
Korban luka-luka adalah Muhanan, 55, Sukamno, 40, Asmui, 15, Ahmad Rojikin, 14, Abdulrohim, 35, Matbaedah, 11, Fauzin, 45, Nastain, 35, Samsudin, 35, dan Ahmad Rosi, 14.
Muhanan sempat dirawat di Puskesmas Windusari sedangkan delapan lainnya di RSU Tidar, tetapi hingga Selasa (20/2) empat korban luka berat yakni Ahmad Rosi, Asmui, Fauzin, dan Samsudin masih dirawat di RS tersebut. Para korban meninggal dunia telah dimakamkan di desa masing-masing, Minggu (18/2) sore.
Tim SAR Jawa Tengah menambah pompa air dari dua unit menjadi lima unit untuk membantu lanjutan pencarian dua korban. Dua orang yang masih dicari Bajuri, 50, warga Dusun Karang Slamet Lor, Desa Pasangsari dan Maskur, 50, warga Dusun Congkrang, Desa Pasangsari.
sumber : SOLOPOS Digitalmedia