Lumpur Sidoarjo Akibat Alam, Bukan Pengeboran

kurdadia

New member
indosiar.com, Jakarta - Kepala Badan Pusat Pengembangan Teknolgi Said D. Jenie menyebut bencana semburan lumpur panas di Sidoarjo adalah bencana alam, bukan akibat keselahan pengeboran. "Tudingan itu harus dibuktikan,"

Lumpur itu lambat laun kata Said akan muncul di permukaan pada jangka waktu lama, tergantung trigernya. Salah satu triger munculnya lumpur itu ke permukaan adalah gempa bumi.

Gempa kata Said, bisa menggeser sedimen-sedimen yang sebelumnya terbentuk kuat sejak ratusan tahun lalu. Gempa kemudian membentuk celah bagi kesempatan lumpur untuk keluar.

Pengeboran atau drilling di Sidoarjo adalah salah satu triger atau proses mendorong percepatan lumpur keluar ke permukaan.

Untuk menghentikan semburan lumpur, menurut Said, tidak bisa disamakan dengan menyuntikan seperti menyuntik perut gunung yang akan meletus. "Adanya dikedalaman 5000 kilometer,".

Penghentian semburan juga tidak bisa dilakukan dengan pemberian beton semen di lubang yang menyemburkan lumpur. "Semburannya terlalu kuat diameternya juga besar, tidak seperti semburan minyak umumnya,".

Satu-satunya jalan mendiamkan semburan itu hingga terhenti sendiri. Yang penting dilakukan adalah mengevakuasi terhadap warga yang menjadi korban dan membuat kanal-kanal atau saluran lumpur ke laut segera. "Memang penting melindungi habitat laut. Tapi habitat paling penting adalah manusia," ucapnya.
 
Back
Top