spirit
Mod
Memaafkan pasangan yang telah berbuat kesalahan fatal, adalah sebuah tindakan yang dewasa dan bijaksana. Apakah nantinya hubungan tetap berlanjut atau tidak, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
"Misalnya pasangan melakukan kesalahan terus menerus, kalau kita tidak mau pisah apapun yang terjadi tetap dengan pasangan, ya jalani saja. Kebaikan datang dari kedua belah pihak," jelas psikolog klinis dewasa Rosdiana Setyaningrum, MPsi, MHPEd, saat ditemui wolipop di Artha Gading, Jakarta Utara, belum lama ini.
Sejauh dan selama apa Anda bisa bertahan jika kekasih terus melakukan kesalahan yang sama, hanya diri sendiri yang bisa mengukurnya. Anda bisa memberi batasan waktu, misalnya 3 hingga 6 bulan. Selama rentang waktu tersebut, lihat dan cermati apakah akan memberinya kesempatan kedua dan melihat perkembangan hubungan.
Tapi sebaiknya segera tinggalkan si dia apabila sudah terjadi kekerasan fisik dan membuat Anda tidak berkembang sebagai individu. "Kalau KDRT lalu si pelaku tidak mau berubah, itu sudah tanda bahwa kita harus keluar dari hubungan itu. Karena membahayakan kita," tutur psikolog lulusan Universitas Indonesia itu.
Sebab ketika kesalahan yang sama terus terulang meskipun dia sudah berjanji tidak akan melakukannya lagi, itu merupakan indikasi bahwa sebenarnya dia sulit atau tidak bisa berubah. "Dasarnya memang nggak bisa diperbaiki, ya sudah," kata wanita yang akrab disapa Diana ini.
Saat jalinan asmara harus berakhir, apakah berarti sudah tidak ada maaf baginya? Bukan. Memaafkan tetap punya porsi tersendiri untuk sebuah kesalahan. Hanya saja hubungan tidak bisa kembali seperti dulu lagi.
"Maafkan saja, supaya tidak ada beban di kita," tutup Diana singkat.
source: wolipop