Megha
New member
Negara republik di Pulau Madagaskar dan beberapa pulau kecil di sebelah tenggara Afrika; berbatasan di sebelah utara, timur, dan selatan dengan Samudera Hindia, serta Selat Mozambique di sebelah barat. Luas: 587.04 1 km2. Penduduk: 14.800.000 (1995). Kepadatan penduduk:
25/km. Thu kota: Antananarivo. Bahasa resmi: Malagasi dan Perancis. Satuan mata uang: Franc Madagaskar
(FMG).
Politik. Pada bulan Maret 1990 pemerintah di hawai pimpinan Presiden Didier Ratsiraka mengizinkan pembentukan berbagai partai politik dalam rangka reformasi ke arah sistem politik multipartai. Dua bulan kemudian, sebuah kelompok radikal tidak dikenal berhasil merebut sebuah stasiun radio di Antananarivo dan mcnyebarkan isu bahwa pasukan pemerintah telah mereka kalahkan. Pengumuman ini sempat menggegerkan. namun pemberontak tersebut berhasil ditangkap.
Pada bulan Desember, faksi-faksi oposisi dan Partai Buruh membentuk sebuah koalisi tak resmi dengan nama Forces Vives (FV). Kelompok ini pada bulan Mci 1991 memaksa masuk ke ruang sidang Majelis Umum dan mengajukan sejumlab tuntutan, di antaranya penghapusan sosialisme, pengurangan kekuasaan presiden, dan pembatasan masa jabatan presiden, tetapi usulan ini ditolak majelis umum. Hal ini kemudian berbuntut panjang dengan terjadinya serangkaian aksi pemogokan dan demonstrasi pada bulan Juni. Aksi pemogokan ini terus berkembang dan merambat ke propinsi lain sehingga memacetkan roda perekonomian Madagaskar.
Melihat keadaan yang semakin parah ini, pemerintah kemudian mengadakan negosiasi dengan FV pada bulan Juli, namun menemui jalan buntu karena FV tetap menuntut agar Presiden Ratsiraka mundur darijabatannya. Aksi demonstrasi dan pemogokan kembali berlanjut. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]
25/km. Thu kota: Antananarivo. Bahasa resmi: Malagasi dan Perancis. Satuan mata uang: Franc Madagaskar
(FMG).
Politik. Pada bulan Maret 1990 pemerintah di hawai pimpinan Presiden Didier Ratsiraka mengizinkan pembentukan berbagai partai politik dalam rangka reformasi ke arah sistem politik multipartai. Dua bulan kemudian, sebuah kelompok radikal tidak dikenal berhasil merebut sebuah stasiun radio di Antananarivo dan mcnyebarkan isu bahwa pasukan pemerintah telah mereka kalahkan. Pengumuman ini sempat menggegerkan. namun pemberontak tersebut berhasil ditangkap.
Pada bulan Desember, faksi-faksi oposisi dan Partai Buruh membentuk sebuah koalisi tak resmi dengan nama Forces Vives (FV). Kelompok ini pada bulan Mci 1991 memaksa masuk ke ruang sidang Majelis Umum dan mengajukan sejumlab tuntutan, di antaranya penghapusan sosialisme, pengurangan kekuasaan presiden, dan pembatasan masa jabatan presiden, tetapi usulan ini ditolak majelis umum. Hal ini kemudian berbuntut panjang dengan terjadinya serangkaian aksi pemogokan dan demonstrasi pada bulan Juni. Aksi pemogokan ini terus berkembang dan merambat ke propinsi lain sehingga memacetkan roda perekonomian Madagaskar.
Melihat keadaan yang semakin parah ini, pemerintah kemudian mengadakan negosiasi dengan FV pada bulan Juli, namun menemui jalan buntu karena FV tetap menuntut agar Presiden Ratsiraka mundur darijabatannya. Aksi demonstrasi dan pemogokan kembali berlanjut. [FOOTNOTE]Ensiklopedi Indonesia, 1992, Penerbit PT Ichtiar Baru Van Hoeve, Jakarta, PT Intermasa, Jakarta[/FOOTNOTE]
[h=1]Reference & Resources[/h]
[REFLIST]1[/REFLIST]