Kalina
Moderator
JAKARTA - Ini peringatan bagi orang tua dan pengasuh bayi. Daniel, 3, tewas setelah terjatuh dari kondominium orang tuanya di lantai 25 kompleks hunian mewah Sudirman Tower Condominium (STC). Kondisi balita itu remuk setelah terempas di balkon kondominium lantai 5.
Peristiwa mengenaskan itu terjadi kemarin pukul 11.30. Dari informasi yang dihimpun, Daniel awalnya bermain-main dengan Jessica, 4, sepupunya, di salah satu kamar kondominium orang tuanya, Panca dan Indri.
Diduga, saat asyik bermain, Daniel mendorong jendela kamar dengan kedua tangan dan tubuhnya. Nahas, jendela di lantai 25 itu tidak dipasang teralis. Akibatnya, bocah malang itu ikut terdorong begitu jendela terbuka. Tubuh mungil itu melayang dari lantai 25 ke balkon di lantai 5. Karena terjatuh sekitar 50 meter, tubuh Daniel remuk dan tewas di lokasi kejadian.
Di kamar kondominium tersebut korban tinggal bersama kedua orang tuanya dan sang nenek, Jeanet. ''Saat kejadian, Daniel dan Jessica hanya ditunggui neneknya. Sedangkan orang tua Daniel sedang pergi. Mungkin, nenek mereka sedang tertidur sehingga tidak melihat Daniel membuka jendela kamar apartemen,'' tutur salah seorang kerabat yang tak bersedia ditulis namanya.
Jeanet terlihat shock saat mengetahui cucunya tewas. Dia hanya mengangguk saat ditanya apakah dirinya sedang tertidur saat kejadian memilukan itu.
Sudadi, 35, salah seorang pekerja lepas di kondominium, menyaksikan tubuh Daniel melayang dari ketinggian sekitar 50 meter dan membentur lantai balkon di lantai 5. ''Saya bergegas menuju tempat korban terjatuh. Posisi tubuh anak itu telungkup dengan wajah kanan menyentuh lantai. Darah sudah menggenang di sekitar tubuhnya,'' ungkap Sudadi lirih.
Jajaran Polsek Setia Budi segera tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah korban ke RS Cikini. Para kerabat korban yang menyusul ke kamar jenazah RS Cikini menolak saat kepolisian meminta dilakukan otopsi pada jenazah Daniel di RSCM.
Kanit I Reskrim Polsek Setia Budi Ipda I Gede Sarjana yang juga datang ke lokasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan akan memintai keterangan saksi-saksi. Polisi juga akan mempertanyakan kepada pengelola kondominium terkait jendela kamar yang tidak dilengkapi teralis besi.
Pengelola kondominium berusaha menutupi kasus tersebut dengan mengusir wartawan yang berkerumun di depan hunian mewah tersebut. ''Tempat ini areal pribadi, silakan pergi. Tak ada apa-apa,'' hardik salah seorang satpam.
Sedangkan resepsionis apartemen saat dihubungi hanya mengatakan tidak tahu apa-apa. Dia mengatakan agar telepon pada Senin (1/9). (ind/jpnn/agm)
Peristiwa mengenaskan itu terjadi kemarin pukul 11.30. Dari informasi yang dihimpun, Daniel awalnya bermain-main dengan Jessica, 4, sepupunya, di salah satu kamar kondominium orang tuanya, Panca dan Indri.
Diduga, saat asyik bermain, Daniel mendorong jendela kamar dengan kedua tangan dan tubuhnya. Nahas, jendela di lantai 25 itu tidak dipasang teralis. Akibatnya, bocah malang itu ikut terdorong begitu jendela terbuka. Tubuh mungil itu melayang dari lantai 25 ke balkon di lantai 5. Karena terjatuh sekitar 50 meter, tubuh Daniel remuk dan tewas di lokasi kejadian.
Di kamar kondominium tersebut korban tinggal bersama kedua orang tuanya dan sang nenek, Jeanet. ''Saat kejadian, Daniel dan Jessica hanya ditunggui neneknya. Sedangkan orang tua Daniel sedang pergi. Mungkin, nenek mereka sedang tertidur sehingga tidak melihat Daniel membuka jendela kamar apartemen,'' tutur salah seorang kerabat yang tak bersedia ditulis namanya.
Jeanet terlihat shock saat mengetahui cucunya tewas. Dia hanya mengangguk saat ditanya apakah dirinya sedang tertidur saat kejadian memilukan itu.
Sudadi, 35, salah seorang pekerja lepas di kondominium, menyaksikan tubuh Daniel melayang dari ketinggian sekitar 50 meter dan membentur lantai balkon di lantai 5. ''Saya bergegas menuju tempat korban terjatuh. Posisi tubuh anak itu telungkup dengan wajah kanan menyentuh lantai. Darah sudah menggenang di sekitar tubuhnya,'' ungkap Sudadi lirih.
Jajaran Polsek Setia Budi segera tiba di lokasi kejadian dan mengevakuasi jenazah korban ke RS Cikini. Para kerabat korban yang menyusul ke kamar jenazah RS Cikini menolak saat kepolisian meminta dilakukan otopsi pada jenazah Daniel di RSCM.
Kanit I Reskrim Polsek Setia Budi Ipda I Gede Sarjana yang juga datang ke lokasi mengatakan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut dan akan memintai keterangan saksi-saksi. Polisi juga akan mempertanyakan kepada pengelola kondominium terkait jendela kamar yang tidak dilengkapi teralis besi.
Pengelola kondominium berusaha menutupi kasus tersebut dengan mengusir wartawan yang berkerumun di depan hunian mewah tersebut. ''Tempat ini areal pribadi, silakan pergi. Tak ada apa-apa,'' hardik salah seorang satpam.
Sedangkan resepsionis apartemen saat dihubungi hanya mengatakan tidak tahu apa-apa. Dia mengatakan agar telepon pada Senin (1/9). (ind/jpnn/agm)