Makam Gajah di Alun-alun Yogya Dibongkar

zoeratmand

New member
1241154620X310.jpg

GBPH Prabukusumo, adik Sri Sultan Hamengku Buwono X secara simbolis mengawali proses ekskavasi kerangka gajah kraton yang akan dihibahkan ke museum Biologi UGM. (Rabu, 04/05/2011)

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Fakultas Biologi Universitas Gajah Mada Yogyakarta mulai hari ini, Rabu (4/5/2011) melakukan ekskavasi dan rekonstruksi tulang gajah kraton di Alun-alun selatan Kraton Yogyakarta.


Gajah milik kraton yang diberi nama Nyi Bodro mati pada tahun 2000 dan dikubur di samping kandang gajah milik kraton. "Agar tulang-tulang gajah berfungsi untuk penelitian, maka Ngarso Dalem Sri Sultan Hamengku Buwono X menghibahkan ke museum Biologi UGM. Dari pada menjadi tanah tak berguna, kalau digali dan diambil kan ada gunanya toh," ungkap GBPH Prabukusmo, adik Sultan usai mengawali proses penggalian.

Gajah yang diberi nama Nyi Bodro tersebut merupakan gajah milik kraton yang berasal dari Way Kambas dan dibawa ke Yogyakarta pada tahun 1996. Gajah berjenis kelamin betina ini pernah melahirkan seekor anak jantan pada tahun 1998.

Kepala Museum Biologi UGM Ludmilla Fitri Untari mengatakan, kerangka gajah akan diekskavasi dan direkonstruksi kembali sehingga menjadi suatu rangkaian utuh kerangka seperti halnya rangkaian kerangka gajah yang masih hidup.

Rekonstruksi tulang gajah ini akan menambah koleksi museum Biologi UGM dan dapat menjadi salah satu media pembelajaran bagi siswa, guru dan masyarakat umum. "Proses ekskavasi kerangka gajah milik kraton diperkirakan membutuhkan waktu satu minggu. Kemudian tulang-tulangnya dibersihkan dan diawetkan kemudian dirangkai dengan plat baja menjadi kerangka gajah," ujar Ludmilla.

Proses ekskavasi dipimpin oleh Kepala museum Biologi UGM dan dibantu oleh civitas akademika Fakultas Biologi UGM serta sejumlah tenaga penggali. Proses ekskavasi diawali prosesi doa bersama di dalam kandang gajah oleh GBPH Prabukusumo mewakili keraton Yogyakarta dan tim yang akan melakukan ekskavasi.

Usai doa bersama, GBPH Prabukusumo secara simbolis mengawali proses ekskavasi dengan mencangkul tanah makam gajah.
 
awas ntar arwahnya gentayangan



ya kalo sultan sudah kasih keputusan begitu ya turutin aja, lagi pula alasannya kan untuk penelitian, ada gunanya toh ;)
 
Back
Top