Dipi76
New member
Maling Gondol Rp 2 M dan Emas 2 Kg
K18-11 | Kistyarini | Minggu, 31 Juli 2011 | 13:33 WIB
Suraji (berbaju dan berkopiah putih) menunjukkan tas yang berisi emas
seberat 2 kilogram, yang digondol pencuri di Probolingo, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2011)
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gerombolan maling menggondol uang Rp 2 miliar dan 2 kg emas dari rumah H Suraji (40), di Desa Kropak, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2011) sekitar pukul 03.00 WIB.
Komplotan pencuri itu juga mengambil uang Rp 20 juta, yang disimpan di kamar anaknya. Uang itu sedianya untuk membeli sapi. Perlu diketahui, Suraji berprofesi sebagai jagal sapi.
Tidak ada yang tahu pasti, jumlah pencuri yang memasuki rumah juragan kaya ini. Sebab tak satupun penghuninya terbangun saat pencuri beraksi. Diduga kuat malingnya lebih dari satu orang dan memasuki pekarangan rumah tersebut lewat pagar samping rumah sebab di situ ditemukan tangga yang diduga kuat digunakan pencuri.
Menurut Edi Santoso (14), putra pasangan Suraji dan Suparmi, yang tidur di dekat kandang, kejadian itu diketahui pada pukul 05.00 WIB oleh pembantunya. Saat itu, dua pembantunya, Tirso dan Sri, terbangun dari tidur di ruang belakang dekat dapur.
Kedua pembantu itu terkejut melihat brankas dan sebuah tas berantakan di depan kamarnya. Merasa curiga, kedua pembantu itu pun membangunkan juragannya yang masih tidur. Suraji dan Edi lalu meloncar ke arah brankas dan tas yang sudah acak-acakan tersebut. Melihat isi brankas dan tasnya di kamar Edi sudah kosong, mereka sadar bahwa telah kemalingan.
Uang Rp 2 miliar ludes di dalam brankas. Perhiasan emas berupa kalung, cincin, anting dan gelang dengan berat total 2 kg juga amblas.
Korban kemudian melapor ke Polsek Bantaran. Tak lama kemudian, tim gabungan mendatangi TKP. Kedua korban dan kedua saksi dimintai keterangan di dalam rumah korban. Korban dan saksi berikut brankas dan tas kemudian dibawa ke Mapolres Probolinggo untuk kepentingan penyelidikan.
Saat menuju mobil petugas, Suraji enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait pencurian yang kali pertama menimpa dirinya. Pria berkopiah putih ini hanya menjawab, harta benda yang berhasil digondol kawanan pencuri adalah dua kilo gram gram emas dan uang sebanyak Rp 2 milyar.
Sementara itu, menurut Edi yang ditemani seorang kerabatnya, mengatakan bahwa ayahnya sejak dulu tidak pernah menyimpan uang di bank. Jangankan menyimpan uang di bank, kata Edi, pergi ke bank saja tak pernah.
"Uang itu oleh Abah (ayah) ditaruh begitu saja di bawah meja belajar saya," ujar Edi yang mengaku tidak tahu akan dibelikan apa uang sebanyak itu disimpan di rumahnya.
Dari pengamatan, tidak ada bekas kerusakan di pintu dan jendela rumah korban. Menurut informasi dari pihak keluarga dan kerabat korban, pintu dan jendela rumah besar dan megah malam itu, tidak dikunci. "Haji Suraji memang begitu. Dia memang enteng soal kemanan," kata kerabat Suraji.
Kompas
=======================
Lumayan buat lebaran....
-dipi-
K18-11 | Kistyarini | Minggu, 31 Juli 2011 | 13:33 WIB
Suraji (berbaju dan berkopiah putih) menunjukkan tas yang berisi emas
seberat 2 kilogram, yang digondol pencuri di Probolingo, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2011)
PROBOLINGGO, KOMPAS.com - Gerombolan maling menggondol uang Rp 2 miliar dan 2 kg emas dari rumah H Suraji (40), di Desa Kropak, Kecamatan Bantaran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (30/7/2011) sekitar pukul 03.00 WIB.
Komplotan pencuri itu juga mengambil uang Rp 20 juta, yang disimpan di kamar anaknya. Uang itu sedianya untuk membeli sapi. Perlu diketahui, Suraji berprofesi sebagai jagal sapi.
Tidak ada yang tahu pasti, jumlah pencuri yang memasuki rumah juragan kaya ini. Sebab tak satupun penghuninya terbangun saat pencuri beraksi. Diduga kuat malingnya lebih dari satu orang dan memasuki pekarangan rumah tersebut lewat pagar samping rumah sebab di situ ditemukan tangga yang diduga kuat digunakan pencuri.
Menurut Edi Santoso (14), putra pasangan Suraji dan Suparmi, yang tidur di dekat kandang, kejadian itu diketahui pada pukul 05.00 WIB oleh pembantunya. Saat itu, dua pembantunya, Tirso dan Sri, terbangun dari tidur di ruang belakang dekat dapur.
Kedua pembantu itu terkejut melihat brankas dan sebuah tas berantakan di depan kamarnya. Merasa curiga, kedua pembantu itu pun membangunkan juragannya yang masih tidur. Suraji dan Edi lalu meloncar ke arah brankas dan tas yang sudah acak-acakan tersebut. Melihat isi brankas dan tasnya di kamar Edi sudah kosong, mereka sadar bahwa telah kemalingan.
Uang Rp 2 miliar ludes di dalam brankas. Perhiasan emas berupa kalung, cincin, anting dan gelang dengan berat total 2 kg juga amblas.
Korban kemudian melapor ke Polsek Bantaran. Tak lama kemudian, tim gabungan mendatangi TKP. Kedua korban dan kedua saksi dimintai keterangan di dalam rumah korban. Korban dan saksi berikut brankas dan tas kemudian dibawa ke Mapolres Probolinggo untuk kepentingan penyelidikan.
Saat menuju mobil petugas, Suraji enggan menjawab pertanyaan wartawan terkait pencurian yang kali pertama menimpa dirinya. Pria berkopiah putih ini hanya menjawab, harta benda yang berhasil digondol kawanan pencuri adalah dua kilo gram gram emas dan uang sebanyak Rp 2 milyar.
Sementara itu, menurut Edi yang ditemani seorang kerabatnya, mengatakan bahwa ayahnya sejak dulu tidak pernah menyimpan uang di bank. Jangankan menyimpan uang di bank, kata Edi, pergi ke bank saja tak pernah.
"Uang itu oleh Abah (ayah) ditaruh begitu saja di bawah meja belajar saya," ujar Edi yang mengaku tidak tahu akan dibelikan apa uang sebanyak itu disimpan di rumahnya.
Dari pengamatan, tidak ada bekas kerusakan di pintu dan jendela rumah korban. Menurut informasi dari pihak keluarga dan kerabat korban, pintu dan jendela rumah besar dan megah malam itu, tidak dikunci. "Haji Suraji memang begitu. Dia memang enteng soal kemanan," kata kerabat Suraji.
Kompas
=======================
Lumayan buat lebaran....
-dipi-