Kalau aku rasa sih tidak perlu berimajinasi, imajinasi hanya akan seperti sebuah pelarian saja, tidak bener bener mengalahkan diri sendiri untuk sesuatu yang kurang baik. Hanya akan menimbulkan masalah baru dimana kita tidak bisa mengalahkan diri sendiri untuk selalu berimajinasi yang negatif ketika amarah muncul.
Kalau secara Islami sudah ada solusi sendiri untuk contoh meredam amarah :
Membaca Ta'awwudz.
Rasulullah bersabda Ada kalimat kalau diucapkan niscaya akan hilang kemarahan seseorang, yaitu A'uudzu billah mina-syaithaani-r-rajiim Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk (H.R. Bukhari Muslim).
Berwudlu.
Rasulullah bersabda Kemarahan itu itu dari syetan, sedangkan syetan tercipta dari api, api hanya bisa padam dengan air, maka kalau kalian marah berwudlulah (H.R. Abud Dawud).
Duduk.
Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah (H.R. Abu Dawud).
Diam.
Ajarilah (orang lain), mudahkanlah, jangan mempersulit masalah, kalau kalian marah maka diamlah (H.R. Ahmad).
Bersujud, artinya shalat sunnah mininal dua rakaat.
Ketahuilah, sesungguhnya marah itu bara api dalam hati manusia. Tidaklah engkau melihat merahnya kedua matanya dan tegangnya urat darah di lehernya? Maka barangsiapa yang mendapatkan hal itu, maka hendaklah ia menempelkan pipinya dengan tanah (sujud). (H.R. Tirmidzi)
itu salah satu contoh untuk mengalahkan diri sendiri ketika marah. Kita tentu saja sebenarnya bisa kok mengalahkan diri sendiri. Hanya saja kita jangan lelah terus berjuang. Semakin besar kekuatan lawan ( amarah, benci, dsb ) semakin membutuhkan kekuatan yang besar dari diri kita. Kita hanya harus mempersiapkannya baik2.