Administrator
Administrator
Ekspansi Alekperov ke Amerika Serikat (AS) dengan mengakuisisi Getty Petroleum membuat bendera LUKoil semakin berkibar. Getty resmi menjadi anak usaha LUKoil dengan nama Getty Petroleum Marketing Inc. LUKoil mulai membuka stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di AS pada tahun 2003. Mayoritas SPBU milik LUKoil yang bertebaran di negeri Paman Sam itu adalah mantan SPBU Getty Petroleum. Meskipun, ada juga SPBU milik ConocoPhillips yang dibeli oleh LUKoil setelah perusahaan itu hengkang dari Barat Daya AS.
MUSIM semi tahun 2004, tepatnya 21 Mei 2004, Getty Petroleum Marketing mengumumkan pembelian 779 SPBU milik ConocoPhillips di negara bagian New Jersey dan Pennsylvania. Pengambilalihan ini meliputi 308 SPBU beserta kontrak pembangunan 471 SPBU di kedua negara bagian itu.
Menurut situs resmi Getty Petroleum Marketing, total penjualan bensin dari 779 SPBU ini bisa mencapai 1,1 miliar galon per tahun. Angka ini lebih tinggi dua kali lipat dari total penjualan Getty di AS sebelum diakuisisi oleh LUKoil. Sekadar informasi, LUKoil menunjuk Lehman Brothers dan Renaissance Capital sebagai konsultan keuangan dalam proses akuisisi 779 SPBU tersebut.
LUKoil makin berotot setelah ConocoPhillips membeli 7,6% sahamnya pada September 2004 dan berkomitmen untuk menambah kepemilikannya hingga mencapai 20% di masa yang akan datang. LUKoil dan ConocoPhillips sepakat bekerjasama mengelola ladang minyak dan gas bumi di kawasan utara Timan-Pechora, Rusia. Kesepakatan ini juga terjalin dalam pengelolaan ladang minyak di Qurna Bagian Barat, salah satu ladang minyak terbesar di Irak.
LUKoil juga terlibat dalam konsorsium perusahaan minyak dunia untuk mengeksplorasi ladang tambang minyak di Laut Aral, wilayah Uzbekistan. Pada 30 Agustus 2006, Ergash Shaismatov, Deputi Perdana Menteri Uzbekistan, mengumumkan penandatanganan perjanjian kerjasama eksplorasi antara Pemerintah Uzbekistan dan konsorsium perusahaan minyak internasional itu.
Selain LUKoil, konsorsium itu melibatkan Uzbekneftegas, perusahaan minyak dan gas milik Pemerintah Uzbekistan, Petronas, Korea National Oil Corporation, dan China National Petroleum Corporation. Konsorsium itu sendiri terbentuk September 2005.
Di bawah kepemipinan Alekperov, LUKoil menjadi perusahaan minyak dan gas bumi yang memiliki cadangan minyak sebanyak 1,3% dari total cadangan minyak dunia. Kapasitas produksi minyaknya mencapai 2,3% dari total produksi minyak dunia. Di Rusia, LUKoil menguasai 18,6% produksi minyak lokal dan menguasai 18,1% aktivitas pengilangan minyak mentah di Rusia. Berdasarkan situs LUKoil, total pendapatan grup LUKoil setiap tahunnya mencapai US$ 60 miliar.
Hasil produksi LUKoil dipasarkan di 59 wilayah di daratan Rusia. Sementara, di luar Rusia, LUKoil memasarkan produknya di 19 negara dunia lewat anak-anak usahanya. Negara-negara itu adalah Azerbaijan, Belarusia, Belgia, Bulgaria, Siprus, Republik Ceko, Estonia, Finlandia, Georgia, Hongaria, Latvia, Lithuania, Makedonia, Moldova, Polandia, Rumania, Serbia, AS, dan Ukraina.
Tahun 2006, LUKoil mampu memproduksi 95,2 juta metrik ton minyak mentah. Akhir tahun lalu, kapitalisasi pasar LUKoil Overseas Holding mencapai US$ 73,69 miliar.
Selain sukses di bisnis minyak dan gas melalui LUKoil, Alekperov juga merambah ke bisnis perbankan dan media. Di bisnis perbankan, Alekperov memiliki Imperial Bank. Sementara, di media elektronik, Alekperov memiliki TV-31, REN-TV, dan TCN. Sedangkan di media cetak, dia mempunyai Newsdaily Izvestia dan Russian Oil Magazine.
Sempat tersiar kabar bahwa Alekperov akan mengikuti jejak Roman Abramovich, orang terkaya di Rusia dan orang terkaya peringkat 16 dunia versi Forbes, untuk membeli klub sepakbola di Liga Utama Inggris. Koran British Daily Mail tanggal 4 Mei 2007 melaporkan, Alekperov tertarik membeli Tottenham Hotspur, klub papan tengah di Liga Utama Inggris. Alekperov tertarik pada Tottenham lantaran klub sepakbola ini memiliki reputasi, serta permainan yang cukup baik di kompetisi lokal maupun dunia.
Tapi, kabar ini dibantah oleh Daniel Levy, Ketua Umum Liga Utama Inggris. Menurut dia, belum ada pernyataan resmi yang disampaikan oleh Alekperov maupun pihak manajemen Tottenham Hotspur mengenai rencana pembelian itu. Rupanya, Alekperov harus puas dulu dengan bisnis yang sudah dimilikinya saat ini.
sumber : http://klikeku.blogspot.com/